Rachel, Vedora, Gio, Vedora, Alyssa, dan Langit mendapatkan izin untuk memasuki hutan larangan dari para pemimpin Lima Keluarga Besar. Perizinan ini diberikan karena keenam orang itu datang ke hutan itu untuk melatih diri mereka. Dan selama pelatihan ini, mereka tidak bisa meminta bantuan pada pasukan bayangan yang juga ada di hutan itu. Jadi jika mereka menemukan masalah, mereka harus menghadapinya sendiri.Melatih mental, fisik, pikiran, dan kemampuan sihir mereka. Hutan larangan dipilih menjadi tempat mereka berlatih karena di hutan larangan terdapat banyak sekali hewan-hewan buas dan bunga-bunga beracun. Dan mungkin saja jika mereka beruntung, mereka bisa bertemu dengan salah satu hewan suci di hutan itu.Langit memang sudah beberapa kali memasuki hutan larangan. Namun saat itu ia bersama para pasukan bayangan yang memang sudah sangat hafal titik-titik larangan dan titik-titik aman, jadi ia bisa tenang. Namun kali ini berbeda, ia bersama para pemula. Jadi akan sangat berbahaya jik
Arisha, Gio, Rachel, Alyssa, Arasha, Langit dan Vedora mendirikan tenda di pinggir rawa. Mereka berniat untuk menjadikan tempat itu sebagai titik kumpul mereka, setelah mereka berpeluang memasuki hutan larangan lebih dalam lagi.Arisha sendiri sekarang bersama mereka bukan untuk ikut mereka. Melainkan untuk mengawasi seorang laki-laki yang sekarang sedang tertidur di belakangnya dengan berbagai perban di tubuhnya.Arisha tidak tau alasan kenapa Dalfon dan perempuan itu bertarung. Namun dari pertarungan itu, Arisha bisa menyimpulkan bahwa perempuan itu lebih kuat dari Dalfon. Dan fakta itu secara tidak langsung memberikan sebuah peringatan pada semua orang yang ada di hutan larangan. Peringatan bahwa perempuan itu sangatlah berbahaya.Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini Dalfon adalah orang terkuat di pasukan bayangan. Dengan kemampuan sihir dan aura yang dimilikinya, Dalfon diakui sebagai pelindung dan penyerang terhebat pasukan bayangan. Dan sekarang dengan mata kepala Arisha sendiri
Menurut Nara, sisi jahat Dalfon yang sekarang sudah mulai melenceng dari jalur. Jika terus dibiarkan maka, mereka akan benar-benar kalah telak jika tiba-tiba Fla menyerang dalam kekuatan penuh.Kemarin malam, ia telah menghabisi sisi jahat Dalfon. Dan hampir saja membunuhnya. Namun Nara sadar, bahwa Nara membunuh laki-laki itu, maka jiwa Dalfon yang asli juga akan lenyap. Maka dari itu, Nara hanya memberi luka dapat dan memberikan sebuah kutukan kepada laki-laki itu, supaya laki-laki itu tidak akan pernah bisa menggunakan sihir sampai waktu yang sudah ditentukan oleh Nara.Ia sudah bisa memasuki alam bawah sadar Dalfon. Dan di hadapannya sekarang ada sebuah pohon sakura dengan ukuran yang sangat besar, lalu di bawah pohon itu ada seorang laki-laki menggunakan jubah berwarna putih sedang tertidur dengan sebuah senyuman lebar di wajahnya."Sepertinya dia merepotkan mu," ujar Dalfon."Mau sampai kapan kamu seperti ini?" tanya Nara sambil melangkah mendekat."Entahlah. Namun sepertinya un
Seharian mereka semua sudah berlatih dan bertarung mengalah hewan buas yang mereka temui di jalanan. Tentu saja, itu semua berkat diri mereka sendiri, tanpa bantuan dari Dalfon.Dalfon hanya mengawasi dari belakang dan membiarkannya sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi. Ia hanya akan ikut campur tangan saat melihat ada sesuatu yang akan menghilangkan salah satu nyawa anggota kelompok itu.Namun mereka tidak bisa merasa aman begitu saja mengingat bahwa Dalfon tidak benar-benar ada di pihak mereka.Sekarang mereka sudah kembali ke tenda, pasalnya matahari sudah mulai tenggelam. Jadi sebelum seluruh cahaya benar-benar menghilang, mereka putuskan untuk kembali ke tenda dan menikmati malam di sana.Hampir semua orang duduk melingkar mengitari api unggun yang tadi dinyalakan oleh Gio. Hanya Dalfon seorang diri yang berdiri di sisi rawa sambil menatap ke arah bulan yang mulai bergerak sedikit demi sedikit ke puncak langit.Arasha sudah tidak tahan dengan ini semua. Ia tidak bisa saling
Pada akhirnya, para pewaris melanjutkan pelatihan mereka tanpa Dalfon. Langit secara diam-diam menjelaskan tentang apa yang sudah terjadi pada Alice. Dan Alice memberikan perintah kepada para pasukan bayangan untuk membantu dan melindungi mereka saat mereka masih berada di dalam pelatihan.Langit tidak menjelaskan kejadian itu secara utuh. Ada beberapa bagian kisah yang ia tutup-tutupi dari Alice, supaya semuanya berjalan dengan tenang. Ia menghilangkan bagian di mana Dalfon ada hutan larangan dan bertarung dengan naga. Karena jika Alice sampai mengetahui itu, pasti Alice tidak akan segan-segan mengerahkan seluruh kekuatan keluarga Gracia untuk mencari dan membantu Dalfon. Dan hal itu akan menjadi kegaduhan yang sangat besar. Maka dari itu ia memutuskan untuk menghilangkan cerita itu.Mereka berlatih selama satu minggu. Dengan bantuan dari para pasukan bayangan, mereka berhasil melewati batasan mereka. Dengan begitu, mereka satu langkah lebih dekat dengan Dalfon. Mereka sadar untuk s
Dalfon kali ini berada di sebuah bukit yang dulu pernah ia datangi bersama Vedora. Di balik bukit itu, atau lebih tepatnya pemukiman yang sekarang ada di hadapannya adalah markas Fla. Tempat berkumpulnya orang-orang yang ingin menjatuhkan para penyihir.Jiwa yang sekarang menguasai tubuh Dalfon adalah Dalfon yang sebenarnya. Sisi jahatnya sekarang sedang di alam bawah sadar, memberikan kesempatan untuk Dalfon yang asli menghancurkan Fla dengan tangannya sendiri.Dalfon sudah lama sekali berada di alam bawah sadar. Tentu saja, ia tidak diam saja di alam sana. Ia mencoba beberapa sihir larangan dan mempraktekkan beberapa gerakan yang memungkinkan untuknya mengalahkan lawannya dalam waktu singkat. Dan, ya, Dalfon sudah jauh berkembang.Dalfon melirik ke arah belakang. Ia melihat ada sosok wanita menggunakan gaun berwarna putih dan sebuah kertas segel menutupi bagian wajah perempuan itu."Nara, bagaimana? Apakah kamu siap?" tanya Dalfon pada wanita itu."Sudah sejak lama. Pertarungan mela
Para pewaris sudah menyelesaikan pelatihan mereka di hutan larangan selama kurang lebih satu minggu. Semua pewaris berpikir, setelah pulang mereka bisa bersantai di rumah dan menghabiskan seluruh waktu mereka untuk bersenang-senang.Namun ternyata tidak. Baru saja mereka sampai, mereka sudah harus mendatangi sebuah tempat bersama orang tua mereka. Mereka semua harus ikut mengecek sebuah kampung yang ada di belakang bukit. Kampung mati itu tiba-tiba saja ditemukan hancur dengan bangunan-bangunan yang sudah tak bersisa lagi. Tentu saja itu mengejutkan semua orang. Kampung itu memang sudah lama sekali tidak ditinggali, namun terakhir kali dijamah orang, kampung itu belum sehancur sekarang. Kehancuran kampung itu seakan-akan telah menjadi saksi bisu sebuah pertarungan yang sangat sengit.Namun ada beberapa hal yang membuat orang lain berpikir bahwa hancurnya kampung itu bukanlah sebab dari pertarungan. Alasannya mudah, karena mereka tidak dapat menemukan jasad korban atau pun darah di k
Alice baru saja menyelesaikan urusannya di restoran miliknya. Ia berniat untuk untuk segera pulang dan merebahkan tubuhnya di atas kasurnya yang empuk. Ditambah lagi sekarang sudah gelap, membuatnya semakin ingin buru-buru sampai di rumah.Namun langkahnya terhenti saat ia baru saja keluar dari pintu restoran. Tadi ia sempat melihat ada seorang laki-laki menggunakan hoodie bersandar di tembok di dekat pintu. Maka dari itu ia putuskan untuk menghentikan langkahnya dan menengok ke arah belakang.Betapa terkejutnya dirinya saat melihat Dalfon berdiri di sana sambil menatap ke arahnya dengan sebuah senyuman lebar di mulutnya.Kejadian ini adalah kejadian yang selalu ia lihat dulu saat Dalfon masih bersamanya. Saat itu merasa bahagia namun tidak sebahagia sekarang. Entah apa yang membuatnya merasa lebih bahagia saat ini. Apakah memang karena rasa rindunya yang telah menumpuk sekarang telah terbalaskan? "Bagaimana harinya?" tanya Dalfon sambil memasukkan ponsel miliknya ke dalam kantong ja