Accueil / Urban / Kembalinya Sang Penguasa Dunia / Menghadiri Perayaan Ulang Tahun

Share

Menghadiri Perayaan Ulang Tahun

last update Dernière mise à jour: 2024-02-03 10:13:30

"Ayah ... dia tiba-tiba saja menyerangku dan melukai tanganku. Padahal aku hanya datang untuk mengingatkan dia agar segera bersiap untuk menghadiri pesta perayaan ulang tahun nyonya besar Ye. Tapi dia malah berkata sangat kasar padaku. Bahkan dia marah dan menyerangku seperti ini." Fu Hongjun berkata dan kini memperlihatkan pergelangan tangan kanannya yang memerah memar karena cengkeraman tangan Fu Yishui.

"Dasar mulut besar ..." desis Fu Yishui lirih.

"YISHUI!!" pria paruh baya itu terlihat sangat murka menatap Fu Yishui, namun dia segera beralih menatap An Jiu seakan-akan sedang mengintimidasinya.

"Ye Han, maafkan Yishui. Ini adalah salahku. Jangan hukum dia ..." ucap An Jiu memohon.

"Ibu tidak ada hubungannya! Jika ingin marah, marah saja padaku!" pangkas Fu Yishui melindungi An Jiu.

Fu Han masih menatap Fu Yishui tajam, namun setelah beberapa saat dia mengalihkan pandangannya terpaksa.

"Kalian segeralah bersiap untuk pergi menghadiri pesta perayaan ulang tahun nyonya besar Ye!" tandas Fu Han sebelum dia meninggalkan kamar.

"Hah? Ayah ... tapi dia sudah membuatku terluka. Mengapa tidak menghukumnya?" Fu Hongjun yang tidak terima segera berlari menyusul ayahnya protes.

"Ibu mohon padamu ... hal seperti ini tidak boleh terulang lagi. Jika tidak ..."

"Jika tidak apa yang akan terjadi, Ibu? Lebih baik kita meninggalkan rumah ini! Rumah ini seperti neraka untuk kita. Aku akan kuliah dan bekerja sambilan. Asal ibu tidak menderita lagi ..." pangkas Fu Yishui.

An Jiu terkejut bukan main mendengar ucapan sang putra. Putranya yang selama ini begitu pemalu dan pendiam, entah mengapa hari ini terlihat begitu dewasa dan pemberani.

An Jiu menggeleng dan tersenyum samar. Jemarinya membingkai wajah sang putra.

"Putraku, entah seperti neraka ataupun bagaimana itu ... kita tidak boleh meninggalkan rumah ini saat ini. Kita adalah bagian dari keluarga Fu, sudah seharusnya kita berada di rumah ini."

"Aku bahkan tidak ingin menyandang nama itu, Ibu! Aku juga tidak butuh semua yang ada disini! Lebih baik meninggalkan rumah ini, aku tidak ingin melihat ibu menderita."

Senyuman An Jiu membeku, dan dia sempat terdiam selama beberapa saat, memikirkan sesuatu. Namun pada akhirnya dia kembali mengukir senyum lebih tegas.

"Ibu baik-baik saja. Kamu jangan khawatir dan berpikir macam-macam. Segera mandi dan bersiaplah. Ibu sudah siapkan pakaianmu dan sepatumu di kamarmu ..." ucap An Jiu mengantarkan Fu Yishui ke kamarnya. Namun dia hanya mengantarkan sampai di depan pintu kamarnya saja.

**

Kediaman utama keluarga besar Ye.

Semua tamu undangan terlihat sudah menghadiri kediaman utama keluarga Lin. Mereka datang dengan membawakan hadiah terbaik untuk nyonya besar Ye yang hari ini tengah berulang tahun.

Terlihat Fu Yishui yang sudah berpakaian rapi menuruni sebuah mobil sport. Dia juga datang bersama Fu Hongjun dan juga seorang pengawal yang membawakan sebuah bingkisan untuk hadiah. Dan tentu saja mereka pergi bersama atas perintah dari ayah mereka untuk mewakili keluarga Fu, meskipun sebenarnya kedua pemuda itu sangat malas. Ya, berada di dalam satu mobil tentu saja membuat keduanya merasa muak.

"Nyonya besar Ye, selamat ulang tahun. Kami datang untuk mewakili keluarga besar Fu. Ini adalah vas antik satu-satunya yang ada di dunia ini dan begitu berharga dari Dinasti Wang yang selama ini dimiliki oleh keluarga besar Fu. Ayah menitipkan hadiah ini karena hari ini tidak bisa menghadiri undangan nyonya besar Ye."

Fu Hongjun berkata dengan santun di hadapan wanita tua dengan penampilan elegan itu. Pengawal itu segera memberikan bingkisan kaca berisi vas antik dengan ukiran-ukiran bunga lotus keemasan itu. Sementara Fu Hongjun hanya berdiri tegap di belakangnya dengan kedua jemari tersemat rapi di saku celananya. Wajahnya terlihat begitu malas.

"Aahhh padahal tidak perlu repot-repot seperti ini. Vas ini terlalu berharga." ucap wanita tua itu sungkan.

"Tidak lama lagi keluarga Ye dan keluarga Fu akan segera bersatu. Kami hanya memberikan beberapa hadiah kecil saja." jawab Fu Hongjun cukup baik.

Ya! Pemuda itu memang cukup baik dalam memilih kata dan mengambil hati siapapun yang dia inginkan. Namun pemuda itu juga bisa begitu licik dan berbisa. Sangat berbahaya!

"Baiklah jika memang seperti itu. Tolong sampaikan terima kasihku untuk tuan Fu." ucap Ye Bing.

"Tentu saja, Nyonya besar Ye ..."

"Aku datang juga untuk membatalkan janji pernikahanku bersama Jianli." ucap Fu Yishui tiba-tiba dan sangat santai.

Sontak saja semua yang berada di sekitar mereka tentu saja cukup terkejut mendengar ucapan itu. Tidak ada angin, tidak ada masalah, namun pemuda itu tiba-tiba ingin memutuskan kontrak pernikahannya bersama Jianli.

Jianli yang sedang menikmati minumannya tersedak ketika mendengarkan ucapan Fu Yishui. Tentu saja dia merasa terkejut sekaligus kesal. Gadis cantik itu meletakkan gelas minumannya tegas dan melenggang cepat mendekati mereka lalu menegaskan sesuatu di hadapan Fu Yishui.

"Kamu pikir kamu siapa?! Kamu tidak berhak melakukan semua ini padaku!! Lagipula aku juga tidak ingin melanjutkan janji pernikahan ini! Aku tidak ingin menikah dengan pria sepertimu!! Bahkan sekalipun di dunia ini hanya ada kamu seorang!" tegas Jianli kesal.

"Baik, kamu ingin memutuskan janji pernikahan ini denganku. Begitu juga denganku. Aku juga menginginkan hal yang sama. Jadi kita tidak perlu menyiksa diri lagi dan jangan menikah." sahut Fu Yishui dengan entengnya.

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Commentaires (1)
goodnovel comment avatar
Malika Rui
hahaha emang kalian tidak berjodoh sepertinya..
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Latest chapter

  • Kembalinya Sang Penguasa Dunia   Menyingkap Pelaku

    Hanya dalam waktu satu hari An Yishui sudah mendapatkan bukti-bukti kecurangan yang dilakukan oleh Fu Hongjun. Dia memerintahkan Gao Han untuk memanggil Wang Yuzi beserta seluruh anak buahnya, termasuk termasuk Huang Yunxi. Sebenarnya Huang Yunxi sempat keheranan, mengapa An Yishui ada di perusahaan tempatnya bekerja dengan penampilan formal dan super rapi. Bahkan An Yishui juga duduk di kursi bos. "Penggelapan dana yang terjadi di perusahaan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Hukum akan tetap ditegakkan! Apakah salah satu dari kalian tidak ada yang ingin mengakuinya? Aku akan memberikan keringanan hukuman jika kalian mengakuinya!" An Yishui berkata dan menatap mereka semua penuh intimidasi. "Sebelumnya properti Imperial Mansion tidak pernah mengalami masalah seperti ini. Namun semenjak anak baru bernama Huang Yunxi bergabung, entah mengapa masalah seperti ini tiba-tiba saja terjadi." sahut seorang pria seolah-olah mencurigai Huang Yunxi. "Y-Yishui, aku tidak akan mungkin bera

  • Kembalinya Sang Penguasa Dunia   Kedua Masalah Yang Hadir Bersamaan

    An Yishui menghela nafas berat dan berjalan mendekati jendela kamarnya. Gorden yang masih terbuka itu membuatnya bisa melihat panorama indah yang ada di kota Dunhuang. "Aku adalah An Yishui. Manusia biasa biasa sepertimu. Tapi ... apakah kamu ingat ... disaat kita berada di Pagoda Enam Harmoni saat itu, kita telah mendapatkan sebuah energi murni yang sangat langka? Dan semenjak saat itu aku bisa menggunakan beberapa teknik luar biasa. Salah satunya adalah teknik teleportasi yang baru saja aku gunakan." ucap An Yishui tidak sepenuhnya berbohong. Guo Jia Yu terdiam mencerna ucapan An Yishui, dia juga berusaha untuk mengingat-ingat sesuatu. "Benar, semenjak mendapatkan energi murni itu, aku juga mulai melihat sesuatu melalui mimpi. Bahkan ketiga cincin perak kuno itu ... aku juga melihatnya melalui mimpi-mimpiku." ucap Guo Jia Yu menatap kedua jemarinya rumit. "An Yishui, aku percaya padamu ..." imbuhnya menengadahkan wajah menatap An Yishui. "Aku akan kembali untuk beristirahat

  • Kembalinya Sang Penguasa Dunia   Siapa Sebenarnya Kamu?!

    Guo Jia Yu mengamati dinding itu dan berusaha untuk mengingat-ingat sesuatu. Jemari lentiknya juga mengusap ukiran-ukiran dinding itu."Yishui ... aku pernah melihat ini ... aku mengingat ukiran naga yang mengitari pagoda kembar ini." lirih Guo Jia Yu. "Ya! Aku pernah melihatnya di dalam mimpi-mimpiku sebelumnya." imbuhnya yakin dan menengadahkan wajahnya menatap An Yishui.Mereka saling menatap dan mengangguk samar, seakan saling memahami apa yang akan dilakukan selanjutnya."Baik, menjauhlah sedikit ..." ucap An Yishui.Guo Jia Yu segera mundur, sementara An Yishui kembali mengeluarkan kekuatan spiritualnya. Sebuah aura berwarna jingga tercipta dan menghantam dinding tersebut hingga roboh.BUUMMM ...DUARR ...An Yishui melihat ada sesuatu yang berkilauan ketika terkena pencahayaan ponselnya. Benda tersebut masih terselip diantara dinding yang belum roboh. Dia segera memeriksa lebih dekat hingga melihat sebuah simbol n

  • Kembalinya Sang Penguasa Dunia   Terjebak Bersama

    Siang harinya An Yishui dan Guo Jia Yu melakukan penerbangan untuk pergi ke kota Dunhuan. Pada awalnya An Yishui menyarankan untuk pergi lusa, namun rupanya Guo Jia Yu sudah sangat tidak sabar dan ingin segera mendatangi kota Dunhuan.An Yishui kembali menolak untuk menggunakan jasa pemandu wisata. Dia memutuskan untuk pergi menyisiri Goa Magao bersama Guo Jia Yu saja agar lebih leluasa.Mereka memasuki Goa Magao yang membentuk kuil-kuil dan menyusuri lorong goa yang dipenuhi dengan ukiran-ukiran itu dan Patung Budha yang cukup termasyur di Negeri Tirai Bambu ini. Dimana terdapat sekitar 735 pahatan, 450 ribu gambar relief dan lebih dari 2000 patung Budha yang terbuat dari tanah liat.Tubuh Guo Jia Yu kembali terhuyung, dan seorang pengunjung tidak sengaja menyenggolnya. An Yishui yang berada disampingnya dengan sigap menahannya sebelum terjatuh."Maaf ..." ucap pengunjung itu sebelum dia berlalu."Kita beristirahat dulu ..." ajak An Yish

  • Kembalinya Sang Penguasa Dunia   Petunjuk Lain Keberadaan Cincin Perak Kuno

    "Guo Jia Yu, apa yang terjadi?"An Yishui cukup keheranan karena tiba-tiba saja gadis itu mendatangi kamarnya di tengah malam dan terlihat sedang terburu-buru. Bahkan Guo Jia Yu terlihat panik dengan keringat yang membasahi pelipisnya. Padahal cuaca saat ini cukup dingin."Yishui ... Zhu'er dan Xing'er masih hidup ... mereka ... mereka sedang membutuhkanku ... aku harus menyelamatkan mereka ... aku harus menemui mereka ..." ucap Guo Jia Yu sangat panik dengan bulir-bulir bening yang sudah membasahi wajah putih tanpa riasan itu."Yishui ... kita harus segera menemukan kedua cincin lainnya. Ayoo kita bergegas ... aku tidak boleh menunda-nunda dan bersantai di dunia ini. Tidak boleh ..." imbuh Guo Jia Yu berniat untuk bergegas pergi kembali.Namun An Yishui segera meraih tangannya dan menahannya."Yishui, aku tidak boleh bersantai. Aku harus bergegas dan menyelamatkan mereka ..." ucap Guo Jia Yu kembali."Kamu tenanglah dulu, Jia Yu! Ayo masuk ..." An Yishui betkata dan menggiring gadia

  • Kembalinya Sang Penguasa Dunia   Menemukan Cincin Perak Kuno

    An Yishui mendekati patung prajurit itu dan mulai mengalirkan qi di tangannya. Sebuah aura berwarna jingga yang hanya terlihat olehnya tercipta. Namun kedua gadis itu bisa merasakan kehadiran kekuatan yang kuat dan tangguh milik An Yishui.BLARRR ...KRAAKK ...Setelah mengarahkan kekuatannya pada patung prajurit itu, telapak tangan patung itu hancur berkeping-keping dan terjatuh di atas lantai.Guo Jia Yu segera duduk bersimpuh untuk mencari sesuatu diantara kepingan-kepingan itu. Sementara Hai Lanzhu masih saja tercekat menyaksikan semua itu."Nona Hai Lanzhu, aku akan membayar ganti rugi untuk kerusakan patung ini. Jangan khawatir ..." ucap An Yishui mengartikan keterkejutan Hai Lanzhu sebagai bentuk dari perasaan takut dan khawatir."Hah? Tidak perlu. Patung ini hanya rusak sedikit saja. Aku akan meminta pengrajin handal untuk segera memperbaikinya." sahut Hai Lanzhu cepat."Maaf sudah merepotkan.""Hanya masalah kecil saja kok. Tuan An tidak perlu merasa sungkan." Hai Lanzhu meny

  • Kembalinya Sang Penguasa Dunia   Insting Guo Jia Yu

    "Maaf ..."Keduanya mengucapkan kata maaf bersamaan hingga membuat mereka berdua saling melempar senyum gemas. Guo Jia Yu yang sudah berdiri kini mengulurkan tangannya untuk membantu gadis itu berdiri."Terima kasih ... dan maaf karena berjalan terburu-buru, aku malah menabrakmu." ucap gadis berwajah manis dengan sepasang mata kebiruan yang berbinar indah."Tidak masalah. Aku juga salah karena tidak melihat sekitar dan malah berjalan cepat begitu saja." sahut Guo Jia Yu ramah. "Biasanya semua orang akan minggir dan memberikan jalan untukku. Aku melupakan hal itu ...." imbuhnya lirih hingga gadis di hadapannya tak bisa mendengarnya dengan baik."Jadi ... kamu adalah benar seorang wanita??"Suara jernih seorang pria sukses mengalihkan pandangan 2 gadis cantik itu. Dan rupanya An Yishui sudah berdiri tak jauh dari mereka."Yishui, apa maksudmu?" tanya Guo Jia Yu dengan sepasang alis berkerut.An Yishui masih mengamati gadis asing itu untuk memastikan sesuatu."Saat itu aku bertemu dengan

  • Kembalinya Sang Penguasa Dunia   Dewa Penyelamat Sekaligus Dewa Kematian

    "Nona Guo? Cincin kuno perak seperti apa itu? Aku belum pernah mendengar benda seperti itu sebelumnya di tempat ini." Gao Han kembali bertanya sembari melihat di sekitarnya."Uhm ... it-itu ..." ucap Guo Jia Yu terlihat kebingungan untuk menjawab pertanyaan Gao Han.An Yishui berdehem dan berkata, "Di tempat ini ada begitu banyak peninggalan dan warisan kuno yang sangat berharga. Bukan hanya patung prajurit dan senjata ... kami ingin melihat-lihat benda kuno lainnya. Kamu bisa beristirahat sejenak dan menunggu kami di luar jika kamu mau, Gao Han. Jika tidak ... kamu bisa mengunjungi kedua orang tuamu dulu? Bukankah mereka juga tinggal di kota Xi'an ini? Ambillah cuti dan tinggallah beberapa hari bersama mereka ...""Benarkah aku boleh mengambil cuti dan mengunjungi mereka?" ucap Gao Han seakan tidak mempercayai ucapan An Yishui."Tentu saja. Selama ini kamu selalu saja menemaniku dan jarang mengambil cuti. Pergilah, Gao Han ..." Mendenga

  • Kembalinya Sang Penguasa Dunia   Mendatangi Kota Xi'an

    PRANG ..."Ma-maaf ..." An Jiu berkata lirih dan terlihat bersikap kikuk ketika beberapa saat yang lalu menyadari kehadiran salah satu tamu yang tak lain adalah Fu Han, mantan suaminya.Terlihat Fu Han sedang berada diantara para tamu undangan dengan tatapan penuh luka menatap dirinya. Hal itu membuat An Jiu seketika dipenuhi dengan perasaan bersalah dan merasa aneh.Yan Shouyue juga menyadari semua ini, namun dia segera berkata lembut dan berniat untuk melanjutkan upacara pernikahan."Kamu tidak terluka kan, Jiu'er?" Yan Shouyue meraih jemari An Jiu untuk memastikan jika wanita itu tidak terluka."Aku baik-baik saja ..." lirih An Jiu menatap Yan Shouyue penuh rasa bersalah karena menjatuhkan sevmcangkir teh hitam itu. "Maaf ...""Tidak masalah. Aku akan mengambilkan teh hitam lagi untukmu agar ritual pernikahan bisa segera diselesaikan." ucapnya dengan seulas senyum hangat.An Jiu hanya mengangguk samar. Sementara itu An Yishui yang menyadari apa yang telah terjadi, dia melenggang me

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status