Share

Cincin

Hari sudah semakin menjelang siang, matahari yang bersinar itu kini tepat berada di atas kepala Allein. Meskipun ini area hutan dengan pohon yang rindang tapi tetap saja cuaca terasa sangat panas. Tetapi itu tidak menghentikan perjalannya, dia terus berjalan mengabaikan teriknya cahaya matahari.

Setelah menyerap energi kehidupan milik ogre hijau tadi, staminanya bertambah lumayan besar. Allein merasakan dengan jelas perubahan stamina di tubuh barunya itu, sekarang dia juga lebih percaya diri apabila harus berhadapan melawan ogre hijau lagi.

Bruuussh bruuussh!

Tiba-tiba suara terdengar, Allein yang sedang berjalan pun langsung mencari sumber suara tersebut. Tak lama setelah beberapa langkah dia berjalan menuju sumber suara itu, ternyata ada sebuah sungai dangkal yang penuh dengan bebatuan.

Sepertinya beberapa kelinci bertanduk putih sedang meminum air di sungai. Melihat kedatangan Allein sontak saja membuat para kelinci itu waspada. Kini hampir semuanya sedang memandangi Allein.

Allein yang melihat tingkah laku kelinci bertanduk itu tanpa pikir panjang langsung melemparkan pedang tulang yang digenggamnya ke salah satu kelinci.

Sraaattt!

Lemparan Allein tepat mengenai satu kelinci bertanduk. Kelinci bertanduk itu langsung mati dengan pedang tertancap kepalanya. Melihat salah satu dari kawannya mati, kelinci bertanduk yang tersisa pun langsung lari berhamburan.

"Hahaha akhirnya aku bisa makan daging," Seringai Allein penuh kepuasan, karena ini pertama kalinya dia akan makan daging setelah hidup kembali.

Allein pun langsung menguliti kelinci bertanduk itu sampai hanya tersisa dagingnya. Lalu dia menyalakan api menggunakan batu dan beberapa kayu kering yang ada di sekitar nya. Setelah api menyala Allein membakar kelinci tersebut hingga matang.

"Ah ini tidak enak, entah di kehidupanku sekarang atau di kehidupanku sebelumnya kenapa makanan yang kubuat selalu saja tidak enak." Meskipun begitu, Allein tetap memakan daging kelinci tersebut dengan lahap di pinggir sungai. Dia tidak bisa pilih-pilih makanan untuk sekarang. Sambil memakan daging kelinci bertanduk itu matanya memandangi sungai. Dia seolah mendapat ketenangan sejenak.

Hanya dalam waktu beberapa menit daging itu pun sudah habis. Setelah dirasa makanannya sudah habis, Allein pun langsung meminum air dan membasuh wajahnya di sungai. Wajahnya terlihat sangat mirip dengan dirinya ketika berumur 12 tahun. Bentuk wajah yang oval, rambut pendeknya yang lurus semuanya benar-benar terlihat mirip dengan wajahnya dulu, hanya warna rambutnya saja yang berbeda. Dikehidupan sebelumnya rambut Allein berwarna hitam, namun sekarang rambutnya itu berwarna putih keperakan.

“Aku benar-benar seperti melihat wajahku sendiri ketika sedang berumur 12 tahun,” gumam Allein sambil terus melihat wajahnya di pantulan air sungai.

Namun, ketika sedang asyik memandangi wajahnya sendiri, tiba-tiba instingnya mengatakan hal yang berbahaya sedang mendekat. Sontak Allein pun kaget dan segera melihat sekeliling. Namun, tidak ada apapun yang datang.

Bruug bruug!

Tak lama setelah itu suara langkah kaki pun mulai terdengar. Allein mulai waspada, dia sekali lagi mengengok sekeliling. Sekarang dia terkejut dengan apa yang dilihatnya, sesuatu yang besar datang dari sebelah kanan.

"Tidak-tidak, kenapa aku harus bertemu monster tingkat tinggi sekarang." Lewat suara langkah kakinya yang bergema, Allein bisa tahu kalau monster tingkat tinggi berukuran besar menuju ke arahnya. Tak membuang waktu lama dia langsung berlari menjauh ke arah berlawanan dengan menyebrangi sungai yang tidak terlalu dalam didepannya.

Namun, Allein tetap penasaran terhadap monster itu. Dia pun berhenti berlari dan memilih bersembunyi di balik batu besar yang kini ada di depannya. Allein mencoba mengintip dari balik batu besar itu dan melihat ke arah sungai.

Monster itu berukuran sangat besar, kedua tanduknya runcing dan kokoh, serta di tubuhnya cukup penuh dengan duri. Taringnya tajam, serta otot otot jelas terpahat di tubuhnya. Pohon-pohon di belakangnya pun terlihat hancur hanya karena monster itu berjalan.

"Behemoth!" dengan suara pelan Allein menyebutkan nama monster itu.

Seolah menyadari ada yang mengawasinya, Behemoth itu pun langsung menatap tepat ke arah Allein yang sedang mengintip. Allein pun dikagetkan dengan tatapan Behemoth yang tiba-tiba, tanpa pikir panjang dia pun langsung kabur dengan sekuat tenaganya menjauh dari monster itu.

***

Setelah dirasa sudah cukup jauh berlari Allein pun melihat sekeliling, ternyata ada sebuah gua berukuran agak besar di sebelahnya. Dia pun langsung masuk kedalam gua itu dengan terburu buru.

"Haaaahh haaaahh aku beruntung, dengan kekuatanku saat ini jika aku terkena satu serangan dari Behemoth itu kemungkinan aku pasti langsung mati,'' ucap Allein sambil menyeka keringat yang bercucuran di dahinya.

Allein kemudian duduk dan bersandar ke dinding gua. Matanya tetap terus menatap ke luar gua, memastikan Behemoth itu tidak mengikutinya.

Setelah dirasa Behemoth itu tidak mengikutinya, Allein kemudian mengalihkan pandangannya ke dalam gua. Tanpa di duga dia menemukan suatu yang mengejutkan.

"Ini kerangka manusia!"

Sebuah kerangka manusia yang masih memakai armor  yang sudah rusak tergeletak tak jauh dari posisi Allein saat ini. Dia pun dengan segera langsung mengecek kerangka tersebut.

Pertama Allein mulai melihat kerusakan pada armor tersebut. Dengan melihat sekilas, dia langsung tahu bahwa manusia tersebut mati karena cakaran monster berukuran besar. Kerusakan pada armor tersebut cukup parah, di bagian dada ada bekas cakaran yang sangat besar dan dalam, tulang bagian dada pada kerangka itu juga hancur.

Tetapi, perhatian Allein justru tertuju pada tulisan kecil tepat di bagian bahu armor tersebut. "Hmmm dibahu nya tertulis pasukan ksatria suci."

"Tunggu, kurasa dalam ingatan Allein Springtopia seorang ksatria suci pernah datang ke istana kerajaan Springtopia dan semua orang sangat menghormatinya saat itu."

Namun, pada saat itu Allein Springtopia dilarang untuk melihat langsung ksatria suci dan hanya bisa berdiam diri di kamarnya. Jadi tak banyak informasi mengenai ksatria suci yang kini bisa Allein gali dari ingatan itu.

"Sepertinya para ksatria suci memiliki kekuatan yang hebat."

Allein kemudian kembali memeriksa bagian lain dari armor tersebut. Tidak banyak yang bisa membuatnya penasaran. Lantas dia pun mencoba memeriksa bagian lain dengan teliti. Perhatiannya pun kini tertuju pada sebuah cincin yang menempel di jari manis kerangka manusia tersebut.

Tak menunggu waktu lama Allein langsung mencabut cincin itu. Dia  langsung melihat dan mengamati cincin berwarna perak yang baru saja dicabutnya itu. Ternyata ada sebuah tulisan kecil di cincin tersebut.

"Cincin penyimpanan," Allein membaca nya dengan cukup keras. Seringai kini mulai terpahat di wajahnya. Karena cincin penyimpanan itu ada di dalam ingatan Allein Springtopia. Dalam ingatan tersebut semua orang di istana kerajaan Springtopia menggunakannya untuk menyimpan barang bawaan dan senjata. Sehingga tidak perlu repot menyewa porter untuk membawa barang bawaan dan senjata seperti di kehidupan Allein sebelumnya.

"Menurut ingatan Allein Springtopia, untuk menggunakannya aku hanya perlu mengalirkan sedikit mana."

"Baiklah akan ku coba."

Seperti anak kecil yang mendapatkan mainan baru, Allein dengan antusias langsung memasangkan cincin itu di jari manisnya. Setelah cincin tersebut terpasang, dia pun langsung mengalirkan mananya.

Sebuah pedang dan gulungan surat kini terproyeksi di kepalanya. Dia langsung menyadari bahwa benda-benda itu sekarang berada di dalam cincin penyimpanan. Lantas tanpa pikir panjang dia pun mencoba mengeluarkan semua benda itu.

Traaang!

Sebuah pedang serta gulungan surat langsung jatuh ke tanah di hadapannya.

"Hahaha luar biasa ini praktis sekali!" Allein tertawa bahagia.

Sebenarnya jauh di dalam hatinya, Allein kagum atas penemuan cincin penyimpanan ini. Bagaimana bisa, sebuah buah pedang yang lumayan berat dan sebuah gulungan surat bisa disimpan dalam cincin berukuran kecil. Hal brilian seperti itu bahkan tidak pernah terpikirkan olehnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status