Share

Bab 1406

Penulis: Imgnmln
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-15 08:18:48

Melihat keraguan mereka, Ryuki berteriak, "Siapapun yang tidak menyerang, tidak akan mendapatkan satu bagian pun dari harta kartun di sini!"

Ancaman itu bekerja lebih baik daripada perintah mana pun.

"Sialan! Serang bersama! Apa yang perlu ditakutkan?!" umpat Barnet.

Dengan raungan perang, ia menjadi yang pertama menerjang ke arah Nathan yang sedang terhuyung.

Yang lain segera mengikuti. Puluhan orang, mata mereka berkilat karena keserakahan, kini menjadi gelombang pasang manusia yang siap menelan satu orang.

Sancho dan Ryuki tersenyum penuh kemenangan.

Nathan memegang Pedang Arunanya dengan erat, matanya yang lelah kini kembali menyala dengan api kemarahan.

"Bagus!"

Dengan satu teriakan terakhir yang dahsyat, ia menyambut gelombang itu. Aura pedangnya melintas, langsung menembus tubuh dua orang di barisan depan. Tetapi yang lain terus maju, seperti orang gila yang tidak peduli pada nyawa mereka.

Pertarungan yang brutal dan tidak seimbang pun terjadi. Pedang Aruna di tangan Nathan men
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Arsyla Humaira
penulis tai update nggak konsisten
goodnovel comment avatar
fredy julian
Runsing cui
goodnovel comment avatar
Rizal Sanjaya
pikasebeleun
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1436

    Sementara itu, Zephir, setelah melihat bahwa pria itu adalah Nathan, air matanya langsung mengalir turun karena kegembiraan."Nathan, kau... kau ternyata masih hidup! Bagus sekali!" Zephir melangkah maju dan memeluknya dengan erat."Paman Zephir," kata Nathan, emosinya akhirnya meluap saat ia membalas pelukan itu, "Aku masih hidup dan sehat.""Nathan..." raung Ryuki, matanya seolah menyemburkan api. Kenyataan bahwa Nathan masih hidup adalah sebuah penghinaan yang tak tertahankan baginya. Energi spiritual dari tubuhnya meledak liar, menerjang ke arah Nathan.Nathan hanya menatapnya dengan tenang. Dengan satu lambaian tangan yang ringan, ia mematahkan serangan Ryuki seolah-olah itu hanyalah ranting kering.Kening Ryuki berkerut. Serangan awal ini sudah cukup untuk memberitahunya bahwa kekuatan Nathan telah meningkat secara drastis."Tuan Ace, apakah Nona Prisly sudah diselamatkan?" tanya Famrik.Nathan menggeleng. "Prisly tidak ditahan di kediaman Zellon.""Kau pergi ke sana?" wajah Zep

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1435

    Tiba-tiba, di tangannya muncul sebilah belati pusaka yang berkilauan dingin, ditempa dari taring monster laut. Dengan kecepatan seperti sambaran petir, ia tiba di hadapan Ryuki dan menusukkan belati itu tepat ke arah dadanya.KLANG!Dengan sebuah suara keras, belati pusaka itu hancur berkeping-keping saat menyentuh dada Ryuki. Sedangkan Ryuki sendiri tidak terluka sedikit pun."Hahaha, sekelompok badut," tawa Ryuki, lalu dengan satu ayunan telapak tangan, ia membuat Fernand terpental keluar.Sementara itu, Ariel dan Zechar sedang bertarung sengit dengan Jazer."Ayah, biarkan aku saja," kata Ryuki, tiba-tiba muncul di depan Jazer. Dengan dua tamparan yang terdengar santai seolah menepis debu, ia mengirim Ariel dan Zechar terbang.BANG!"Ryuki!" puji Jazer dengan hati gembira. "Di masa depan, kebanggaan keluarga Zellon ada di tanganmu!"Ryuki tidak mengatakan apa-apa. Ia hanya menatap keanggota Ravensclaw yang telah terjatuh, senyum dingin muncul di sudut mulutnya. "Empat Villain. Benar

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1434

    Ini adalah jarak yang paling dekat di antara mereka, namun terasa seperti jurang yang paling dalam. Perasaan frustasi ini membuat Nathan sangat menderita. Ia tahu, jika diberi waktu, ia bisa mematahkan formasi ini. Tapi ia tidak punya waktu. Prisly dan Zephir dalam bahaya.Dengan hati yang hancur, ia berbalik menghadap pintu batu itu. "Ibu," bisiknya, suaranya parau. "Aku bersumpah, aku akan menyelamatkanmu."Ia bersujud dengan keras sebanyak tiga kali, setiap sujud adalah sebuah janji yang hening. Di dalam penjara, Brillie juga merasakan sesuatu. Ia menangis, mulutnya terus-menerus berbisik, "Nak... anakku... ibu percaya padamu..."Nathan bangkit perlahan. Dengan berat hati, ia membalikkan badan, melangkah pergi sambil menggertakkan gigi, memaksa dirinya untuk tidak menoleh ke belakang.Ia menemukan Kieran yang bersembunyi di kejauhan. "Di mana Prisly ditahan?""Prisly?" Kieran bingung. Ia sama sekali tidak tahu. Ia mengira Nathan menerobos masuk hanya untuk menyelamatkan ibunya.Me

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1433

    Saat pintu batu itu muncul, gelombang fluktuasi formasi yang begitu halus namun begitu kuat langsung dirasakan oleh Nathan."Ternyata ada formasi yang diletakkan di sini?" ujarnya dengan takjub. Bahkan dengan kekuatannya sekarang, ia tidak akan bisa membuat formasi sehebat ini."Tempat ini adalah penjara bawah tanah keluarga Zellon," kata Kieran dengan acuh tak acuh. "Ibumu ada di dalam. Tapi kau harus bisa membuka pintu ini sendiri."Mendengar kata 'ibu', tubuh Nathan sedikit bergetar. Dalam sekejap, ia sudah berada di depan Kieran, satu tangannya mencekik leher pria itu. "Bagaimana kau tahu begitu banyak?" desisnya, matanya menyala."Uhuk... kau mencekikku... bagaimana aku bisa bicara..." kata Kieran dengan susah payah, wajahnya memerah.Nathan melepaskan cengkeramannya, tetapi tatapannya tetap waspada. Penampilan Kieran yang tenang sama sekali tidak sepadan dengan kekuatannya yang biasa-biasa saja."Meskipun aku tidak terlalu kuat," kata Kieran sambil terbatuk, "Aku masih dianggap

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1432

    "Untuk apa panik!" rekannya menepuk pundaknya. "Ada puluhan anggota Villain di dalam. Tenang saja, bahkan lalat pun tidak bisa masuk tanpa izin malam ini."Namun, begitu kata-kata itu terucap, sesosok bayangan panjang terbentang di bawah lampu jalan di depan mereka. Dari bayangan itu, seorang pria berjubah hitam dan berkerudung melangkah keluar, berjalan selangkah demi selangkah menuju gerbang."Pria berjubah hitam..." Wajah penjaga yang tadinya ketakutan kini pucat pasi. Ia berbalik dan berlari ke dalam halaman.Tetapi, sebelum ia sempat berteriak, ia merasakan kekuatan hisap yang luar biasa menariknya ke belakang. Sebuah pedang tajam menembus jantungnya, membunuhnya seketika.Penjaga yang lain, yang tadinya begitu percaya diri, menatap pemandangan itu, lalu lututnya lemas dan ia langsung berlutut dengan bunyi keras, gemetaran.Nathan meliriknya, tetapi tidak membunuhnya. Ia melangkah melewati gerbang.Begitu ia masuk ke halaman, puluhan aura menakutkan datang dari segala arah, seger

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1431

    Suara keras seperti petir yang meledak terdengar. Tetapi yang terjadi selanjutnya di luar dugaan. Seluruh tubuh Ariel terlempar ke belakang, lengannya mati rasa dan bergetar tak terkendali.Di hadapannya, pria berjubah hitam itu masih tetap tidak bergerak, bahkan tidak terayun sedikit pun."Terlalu lemah," kata Nathan perlahan, suaranya yang kini normal terdengar begitu tenang namun mematikan di gang yang sunyi itu. "Dengan kekuatan seperti ini, kalian seharusnya berlatih lebih banyak, jangan berkeliaran di luar. Kalian bisa kehilangan nyawa."Kata-kata itu membuat Ariel dan Zechar sangat marah. Namun, mereka dihentikan oleh Famrik. Ia menatap Nathan dengan kening berkerut. "Siapa Anda? Kami adalah Ravensclaw dari Matilda. Kami tidak memiliki dendam dengan Anda. Mengapa Anda mengikuti kami?" Famrik tahu pria di hadapan mereka berada di level yang berbeda. Memulai pertarungan mati-matian di sini adalah hal yang bodoh, terutama karena mereka memiliki misi yang jauh lebih penting.Nathan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status