Share

Bab 1572

Author: Imgnmln
last update Last Updated: 2025-12-15 17:44:58

Nathan menutup mata sesaat, mengira tubuhnya akan terpental dan darah akan memuncrat keluar. Namun, rasa sakit itu tidak datang.

Tidak ada apa pun.

“Hah…?”

Ia menoleh cepat, dan terdiam.

Serangan Kaidar menghantam Elara, sosok yang berlari tepat di belakangnya. Tubuh gadis itu menerima seluruh dampaknya tanpa bergerak sedikit pun, seolah tubuhnya terbuat dari batu surgawi.

Tidak ada luka, tidak ada goresan. Bahkan debu di pakaiannya pun tidak berubah.

“Elara…” Nathan memeriksanya dengan panik.

Namun tubuh itu tetap berdiri diam, mata sayunya kosong, seakan tak menyadari dunia.

Kaidar memandangnya dengan wajah hancur. “B-Bagaimana bisa?!”

Serangan Senjata Origin. Kekuatan yang bahkan bisa mengubah seorang Villain menjadi abu. Namun tubuh Elara tidak mengalami apa pun.

Nathan tersenyum samar. Ia akhirnya menyadari betapa menakutkannya tubuh fisik Elara.

Eldric pernah mengatakan tubuh putrinya mustahil dibusukkan atau dihancurkan. Nathan mengira itu hanya perkataan seorang ayah yang ter
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1575

    Kalimat itu membuat Nathan terhenti. Lalu ia tersenyum kecil. “Benar! Aku hampir melupakannya.”Salinan Catatan Sang Alkemis segera dibawa keluar. Nathan membalik halaman demi halaman dengan cepat, hingga di bagian akhir, matanya berhenti.Tatapan itu berubah.“Hah…” Lalu tawa pendek keluar dari bibirnya. “Ketemu.”Herold mendekat, begitu membaca judulnya, ia ikut terdiam.Pil Inti Roh.“Ini…” Herold mengangkat wajahnya, jelas terkejut. “Pil ini memang dirancang untuk menstabilkan dan menarik kembali sisa jiwa. Sangat berbahaya, tapi tepat sasaran!”Nathan menutup kitab itu perlahan. “Siapkan semua bahannya, secepat mungkin!”Herold mengangguk tanpa ragu. “Aku akan mengerahkan seluruh jaringan Saibu Care.”Nathan menoleh ke Elara yang berdiri diam di sisinya. Tatapan kosong itu masih sama, tapi kali ini ada keyakinan di mata Nathan. “Tunggu aku,” katanya pelan. “Aku akan membawamu kembali.”***Sementara itu, dunia bela diri mulai berguncang.Klan-klan yang selama ini hanya disebut da

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1574

    Saat Nathan tiba di kediaman Keluarga Island, Nalan menyambutnya dengan hormat, bahkan kepada Elara yang berdiri kaku tanpa ekspresi, ia tetap bersikap hati-hati seolah menghadapi sosok yang berbahaya.Chelsea yang melihat sikap ayahnya hanya bisa mengerutkan kening. Ia tak mengerti bagaimana ayahnya, yang biasanya tegas dan sulit digoyahkan, bisa berubah segugup itu.“Silakan duduk, Tuan Nathan,” Nalan mempersilakan, bahkan mendorong kursi utama ke arah Nathan.Nathan ingin menolak, tapi Nalan sudah mengambil tempat di sisi kursi itu. Akhirnya Nathan hanya menghela napas dan duduk, sementara Elara berdiri tenang di belakangnya, seperti bayangan tanpa nyawa.“Ada urusan apa hingga Kepala Keluarga Island memanggilku?” tanya Nathan.Nalan melirik Chelsea. “Chelsea, keluar dulu.”“Ayah, kenapa? Memangnya ada yang tidak boleh kudengar?” Chelsea merengut, jelas tidak menerima.“Keluar!” Suara Nalan turun dingin.Chelsea menghela napas dan pergi. Begitu pintu menutup, Nalan melambaikan tang

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1573

    Di dalam kamar, Beverly menatap Nathan dengan wajah kesal. Nathan langsung menjelaskan semuanya tentang Elara, ayahnya dan kondisinya. Tentu saja, dia tidak menyebutkan identitasnya sebagai Pewaris Dragnows.Setelah mendengar semuanya, Beverly menatap Elara dengan rasa iba. “Kasihan sekali, jadi kamu benar-benar tidak tahu cara menghidupkannya?”Nathan menghela napas. “Belum. Aku berniat membawanya ke Saibu Care. Mungkin ada obat yang bisa membangkitkan jiwa yang tersisa.”Beverly mengangguk, lalu bertanya, “Kalau itu tidak berhasil, apa kau punya cara lain?”“Mungkin teknik sigil bisa membantu.” Sejak kunjungan ke Aula Awan Dalam, Nathan semakin tertarik dengan kekuatan sigil.Setelah berbicara sebentar lagi, Nathan keluar kamar dan bersiap beristirahat. Luka-luka dari pertarungan dengan Kaidar harus segera dipulihkan. Namun begitu ia memasuki kamarnya sendiri Nathan membeku.Masalah kecil, tapi cukup membuatnya ingin memukul kepala sendiri. Saat Nathan berbaring, Elara juga ikut mas

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1572

    Nathan menutup mata sesaat, mengira tubuhnya akan terpental dan darah akan memuncrat keluar. Namun, rasa sakit itu tidak datang.Tidak ada apa pun.“Hah…?”Ia menoleh cepat, dan terdiam.Serangan Kaidar menghantam Elara, sosok yang berlari tepat di belakangnya. Tubuh gadis itu menerima seluruh dampaknya tanpa bergerak sedikit pun, seolah tubuhnya terbuat dari batu surgawi.Tidak ada luka, tidak ada goresan. Bahkan debu di pakaiannya pun tidak berubah.“Elara…” Nathan memeriksanya dengan panik.Namun tubuh itu tetap berdiri diam, mata sayunya kosong, seakan tak menyadari dunia.Kaidar memandangnya dengan wajah hancur. “B-Bagaimana bisa?!”Serangan Senjata Origin. Kekuatan yang bahkan bisa mengubah seorang Villain menjadi abu. Namun tubuh Elara tidak mengalami apa pun.Nathan tersenyum samar. Ia akhirnya menyadari betapa menakutkannya tubuh fisik Elara.Eldric pernah mengatakan tubuh putrinya mustahil dibusukkan atau dihancurkan. Nathan mengira itu hanya perkataan seorang ayah yang ter

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1571

    Cahaya itu membungkus Nathan dan Sarah sekaligus, seperti jaring cahaya yang turun dari langit, memantul di udara, lalu menutup rapat. Simbol-simbol Sigil muncul di lantai Martial Shrine, menyala satu per satu, melayang dan mengelilingi mereka dengan kecepatan tinggi.“Apa ini…?” Nathan mengernyit.Tak ada jawaban selain suara tarikan angin yang berubah menjadi pusaran. Dua detik kemudian, tanah di bawah kaki mereka bergetar. Sebuah lubang hitam terbuka, pekat dan berputar, menciptakan daya hisap mengerikan yang menyeret Nathan ke bawah.Nathan terkejut, ia mencoba menarik kakinya, namun lututnya seakan membeku oleh gravitasi asing, seperti tenggelam dalam pasir hidup.Tawa Kaidar terdengar dari kejauhan. “Hahaha! Nathan, dasar bodoh! Kau pikir aku benar-benar mengejarmu?”Ia berdiri tinggi, Tongkat Thorn di tangannya bersinar. “Aku sengaja memberi celah. Sengaja membiarkanmu dekat dengan sangkarnya. Dan sekarang, kau terjebak.”“Tunggu saja sampai kalian berdua jatuh ke penjara bawah

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1570

    Raksasa itu menyambut dengan pukulan baru, namun kali ini tinju Nathan menghancurkannya dalam sekali hantam. Tubuh raksasa itu terbanting, debu dan batu beterbangan.Nathan naik di atas dada raksasa itu dan menghantam keningnya bertubi-tubi.BAM! BAM! BAM!Tanah bergetar di setiap pukulan. Kepala raksasa itu terjepit ke tanah, tubuhnya bergetar seperti gunung yang hendak runtuh.Kaidar menatap dengan wajah pucat. “Tidak mungkin…”Nathan mengangkat tinju terakhirnya, tinju emas itu memekarkan cahaya yang membakar mata.BAAAM!Inti Darah Roh di kening raksasa itu pecah seperti kaca dihantam palu. Cahaya merah menyebar, lalu tubuh raksasa itu retak dan hancur perlahan jadi serpihan bayangan yang ditiup angin.Nathan turun dari reruntuhan bayangan itu. Langkahnya tenang namun membawa tekanan maut. Ia menatap Kaidar seperti menatap bangkai yang belum sempat jatuh.“Sekarang…” Nathan mengangkat tinjunya. “Giliranmu.”Ia melompat, tinju emasnya mengarah langsung ke Kaidar tanpa keraguan.“Ka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status