Compartir

Bab 1241

Autor: Imgnmln
last update Última actualización: 2025-07-09 20:05:27

Begitu melewati pintu itu, senyum di wajah Sancho berubah menjadi seringai dingin. Ia berjalan menyusuri koridor tersembunyi dan membuka sebuah pintu rahasia.

Di dalamnya, sebuah ruangan putih steril yang menyilaukan. Empat sosok berdiri diam seperti patung, mengenakan pakaian tempur putih bersih yang identik, wajah mereka tanpa ekspresi.

"Tugas untuk kalian," perintah Sancho, suaranya kembali menjadi dingin dan tajam. "Habisi orang yang ada di aula utama. Cepat dan bersih."

"Siap, Ketua!" jawab keempatnya serempak, suara mereka datar dan tanpa emosi.

Saat keempat sosok itu berjalan keluar menuju aula, Sancho tidak mengikuti. Ia berbalik, membuka sebuah jalan keluar rahasia lain yang membawanya ke bagian belakang lalu melesat pergi, seakan menghilang ditelan malam.

***

Di aula utama yang sunyi, Nathan menunggu.

Setiap indranya waspada, kesadaran spiritualnya menyebar tipis, siap merasakan pergerakan sekecil apa pun. Ia tahu ini kemungkinan besar adalah jebakan, tetapi demi Sarah, ia h
Continúa leyendo este libro gratis
Escanea el código para descargar la App
Capítulo bloqueado
Comentarios (1)
goodnovel comment avatar
Muhamad Abdullah
terima kasih min mantap arigatoo..
VER TODOS LOS COMENTARIOS

Último capítulo

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1517

    Ranzel menoleh karena merasakan dahsyatnya ledakan energi itu dan pemandangan yang dia lihat membuat darahnya beku. Semua orang yang dibawanya berubah menjadi gumpalan daging. Dia terkejut sampai tubuhnya gemetar.Begitu sadar, dia kembali kabur bagaikan orang gila, tetapi baru beberapa langkah, Nathan sudah berdiri tepat di depannya.“Masih mau lari?”Ranzel terhenti, tubuhnya gontai. “Nathan, Tuan Muda Ryuki telah mencapai puncak Villain, bahkan melewati Ujian Petir! Dia tidak akan mengampunimu. Dia akan membinasakanmu sampai ke akar-akarnya!”Nathan tersenyum tipis. “Kalau begitu aku tunggu. Tapi bagaimana nasibmu? Kau tidak akan sempat melihatnya.”Telapak tangan emas menghantam ke bawah.BANG!Ranzel tidak sempat menjerit, tubuhnya meledak seperti serangga yang ditepuk.Hening menyelimuti Saibu Care.Ravensclaw, Nelson, Herold, dan yang lain memandang Nathan dengan campuran kagum dan pahit. Mereka adalah orang-orang yang mengikutinya, namun tiap kali bahaya datang, Nathan justru

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1516

    Aura menekan itu turun seperti kabut gelap, membuat napas semua orang di Saibu Care tercekat. Para alkemis yang biasanya tidak punya tenaga untuk bertarung memilih diam, menyembunyikan diri di antara kerumunan. Tidak ada satu pun yang maju.Ranzel menyipitkan mata. Energi Villainnya memanas, memelintir udara. “Kalau tidak ada yang maju,” suaranya dingin. “Jangan salahkan aku.”Herold melangkah ke depan, berdiri tegak di antara para alkemis. “Siapa kalian? Berani menerobos Saibu Care. Apa kalian pikir tidak ada penguasa di tempat ini?”Ranzel tertawa pendek. “Penguasa lembah kalian itu Nathan, bukan? Lantas apa gunanya dia? Hilang entah ke mana. Hidup atau mati saja tidak jelas.” Dia menyeringai, nadanya sinis. “Dengar kata-kataku, keselamatanmu bisa dipertimbangkan.”Herold menahan diri. Pandangannya sekilas mengarah ke para alkemis yang tidak tahu bahwa Nathan sebenarnya berada di lembah ini. Mereka hanya perlu sedikit waktu. Begitu Nathan turun, tak ada satu pun dari orang Keluarga

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1515

    Saibu Care, klan penyembuhan yang diselimuti kabut spiritual.Nathan duduk bersila di tepi danau, matanya menatap ke arah utara, ke arah Moniyan. Aura spiritual mengalir lembut di sekitarnya, tapi pikirannya jauh dari tenang.“Tidak disangka, Ryuki sudah mencapai puncak Villain,” kata Zephir perlahan dari balik punggungnya. “Sekarang Keluarga Zellon benar-benar di puncak kekuasaan.”Nathan membuka matanya. Tatapannya tajam tapi muram. “Benar, dalam hitungan bulan, dunia bela diri Moniyan sudah berubah. Siapa sangka Sancho malah mati di tangan Ryuki. Dunia benar-benar terbalik.”Zephir menghela napas berat. “Sekarang, seluruh Moniyan tunduk di bawah keluarga itu. Jika kau ingin menyelamatkan Brillie, sepertinya akan jauh lebih sulit dari sebelumnya.”

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1514

    Beberapa hari kemudian, kabar bahwa Martial Shrine telah jatuh di bawah kendali Keluarga Zellon menyebar ke seluruh dunia bela diri Kota Moniyan.Dan seperti seorang raja yang baru menaklukkan negeri, Ryuki mengadakan perjamuan besar di halaman utama istana Zellon.Undangan tersebar ke seluruh klan besar, bukan sekadar perayaan, tapi juga ujian kesetiaan. Yang hadir dianggap sekutu, yang absen akan dihapus dari sejarah.“Siapa pun yang datang hari ini,” ujar Jazer dengan senyum yang disembunyikan di balik cangkir arak, “Akan hidup di bawah sinar Keluarga Zellon. Yang tidak, akan lenyap di bawah bayangan.”Bahkan Sancho, mantan Ketua Martial Shrine, sudah jadi abu di tangan mereka. Siapa lagi yang bisa menentang?Ruangan itu p

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1513

    “Tidak boleh!” seru Sancho, suaranya gemetar tapi tegas. “Penjara bawah tanah Martial Shrine tidak bisa dimasuki sembarangan. Pemimpin sudah memberi perintah, terutama Prisly! Tidak seorang pun boleh menyentuhnya!”Nada itu jelas menunjukkan ketakutan, tapi juga sisa keberanian seorang yang pernah memimpin.Tatapan Ryuki berubah gelap. “Apa yang barusan kau katakan?”Hawa di sekitarnya turun drastis, tekanan spiritual meledak dari tubuhnya, membuat udara seolah berhenti.Sancho tercekik oleh tekanan itu. Dadanya terasa sesak, tapi ia tetap menggigit bibir, menahan diri untuk tidak tunduk.“Sekarang, akulah yang memegang kekuasaan di sini,” ucap Ryuki datar. “Siapa yang tunduk padaku, akan makmur. Siapa yang menentang…”Ia mengangkat tangannya dan tubuh Sancho terseret dari tempat duduknya, melayang ke udara lalu berhenti tepat di depan Ryuki. Sebuah hisapan dahsyat menarik paksa seluruh energi dari tubuh Sancho.“Akan binasa.”Sancho menahan jeritan., aura gelap Ryuki terasa seperti t

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1512

    PLAK!Tiba-tiba Gottfried terangkat ke udara. Lima jari tercetak jelas di wajahnya, darah menetes di sudut bibirnya.Semua orang terpaku.“Berani sekali, bocah!” Gottfried mengamuk, auranya meledak liar. “Kau pikir kau bisa menyerangku tanpa konsekuensi?!”Ia melompat, menyalurkan seluruh kekuatan Villain puncaknya untuk menerjang Ryuki.Ryuki bahkan tidak bergerak. “Hanya seekor semut berani berbicara begitu di hadapanku?”Ia mengangkat tangan, tamparan ringan terdengar seperti angin lewat. Namun sekejap kemudian, tubuh Gottfried melayang dan menghantam lantai batu dengan keras.BRAKK!Retakan menjalar di bawahnya, membuat ruangan seakan membeku dan tak ada yang berani bicara.Ryuki menatap mereka semua dengan pandangan yang nyaris tenang, tapi di balik ketenangan itu ada sesuatu yang lebih menakutkan daripada amarah. “Sekarang,” katanya pelan, “Apakah kalian masih berpikir Keluarga Zellon tidak layak hadir di sini?”Tak seorang pun menjawab. Bahkan Sancho hanya bisa menunduk, pura-p

Más capítulos
Explora y lee buenas novelas gratis
Acceso gratuito a una gran cantidad de buenas novelas en la app GoodNovel. Descarga los libros que te gusten y léelos donde y cuando quieras.
Lee libros gratis en la app
ESCANEA EL CÓDIGO PARA LEER EN LA APP
DMCA.com Protection Status