Share

Bab 276

Penulis: Imgnmln
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-25 23:09:42

Keesokan paginya, Nathan dan Beverly berangkat menuju kota Boulmer. Setelah berkumpul dengan Raj, dan untuk mencegah Keluarga Zatulini menyerang di tengah jalan, Raj meminta Beverly dan Nathan untuk menyamar sebelum berangkat ke Kota Boulmer.

“Nona Eve, ini sudah siang, karena sudah sampai di wilayahmu, sebagai tuan rumah, seharusnya kamu melakukan yang terbaik dan mentraktirku makan!” Nathan yang duduk di kursi penumpang berkata pada Beverly sambil tersenyum.

“Kamu ini, sudah berada di ujung kematian, masih saja memikirkan makan!” Beverly berkata dengan tak berdaya.

“Walaupun harus mati, aku harus menjadi hantu yang kenyang. Dalam hidup ini, semua orang pasti akan mati, itu hanya masalah waktu, untuk apa terlalu mengkhawatirkannya?” Nathan yang bercanda membuat Beverly yang tegang merasa sedikit lebih santai.

“Karena kamu pernah menyelamatkan nyawa kakekku, maka aku akan mentraktirmu makan. Hanya saja, kita tidak boleh pergi ke tempat makan besar, hanya bisa makan di pinggir jalan, a
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1527

    Ryuki menatap pemandangan itu dengan wajah yang menegang. Dalam pikirannya, roh spiritualnya berbicara, dengan suara serak dan cemas. “Dua kali badai petir dalam satu terobosan? Dia bukan manusia biasa, pemuda ini sangat berbakat.”Ryuki mengatupkan rahangnya, napasnya memburu. Jika Nathan benar-benar melewati badai petir ini, maka keseimbangan kekuatan di Moniyan akan berubah selamanya.Ia mengepalkan tangannya dengan kuat. “Aku tidak akan membiarkanmu selesai, Nathan.”BRAAAKKK!Namun sebelum ia bisa bergerak, kilatan cahaya di langit menyambar untuk terakhir kalinya.Ledakan petir terakhir itu mengguncang seluruh Moniyan. Petir keemasan yang membungkus tubuh Nathan menyebar ke segala arah, menelan arena dalam lautan cahaya.Ketika cahaya itu padam, ia tidak lagi terbaring.Nathan berdiri.Di tengah kepulan asap dan puing, tubuhnya tegak, mata terbuka lebar, memancarkan dua garis cahaya panas, menembus udara dan menatap lurus ke arah Ryuki Zellon.Dalam diam itu, bahkan petir pun be

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1526

    Sementara itu, Prisly yang berdiri tak jauh dari sana, menatap tubuh Nathan dengan mata membara. Aura spiritual di tubuhnya melonjak, dan tanpa ia sadari, cahaya putih memancar dari kulitnya.Cahaya itu semakin kuat, semakin terang dan perlahan membentuk zirah putih di sekeliling tubuhnya. Ia melangkah maju, mendekati Nathan, lalu berlutut di sisinya.Zirah putih itu berdenyut pelan, memancarkan sinar suci yang lembut. Cahaya itu merambat ke tubuh Nathan, menyelimuti luka-lukanya satu per satu.Dalam hening yang menggantung di udara, terdengar bisikan samar dari Prisly. “Kau tidak akan mati dengan semudah itu, Kak Nathan.”Dan perlahan di dada Nathan yang nyaris tak bergerak, detak jantungnya berdenyut lagi.Namun, tubuh Nathan masih terbaring di tengah kawah. Zirah suci yang diciptakan Prisly terus berpendar lembut, tapi tidak cukup untuk membangunkannya. Cahaya emas di tubuhnya redup bahkan hampir padam.Dari kejauhan, Ryuki menyeringai. “Hahaha… kalian tak bisa menyelamatkannya.” S

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1525

    Dari puncak kepalanya, muncul cahaya hitam pekat, bergulung seperti pusaran api neraka. Energi itu bukan lagi milik manusia, kekuatan yang menghapus udara, menekan segalanya di bawah beratnya.Arena Moniyan bergetar hebat, batu-batu pecah, udara seakan menjerit. Orang-orang di sekitar mulai berlutut, dada mereka terasa seperti dihantam benda tak terlihat. Beberapa bahkan pingsan.Nathan berdiri di tengah pusaran itu, darah mengalir di pelipisnya. Namun matanya masih menyala emas membara, ia menantang kekuatan itu.Ia mengepalkan tinju, energi Taiju berputar di sekitarnya, menggandakan kekuatannya hingga lengan kanannya tampak membesar, bersinar seperti bintang jatuh.“Pukulan Naga Penghancur!”Tinju itu menembus badai hitam yang menghancurkan di atasnya. Udara bergetar, langit terbelah, dan dunia semakin memanas. Pertarungan dua kekuatan ekstrem kembali meledak di jantung Moniyan.DUAAR!Cahaya hitam pekat menabrak semburan energi naga dari tinju Nathan, dan dalam sekejap dunia seakan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1524

    BAAAAM!Nathan terpental beberapa meter ke belakang, debu berputar di sekeliling tubuhnya.Kerumunan terdiam melihat pemandangan itu.“Ryuki masih punya jurus cadangan,” gumam seseorang dengan wajah ngeri.Tapi sebelum mereka sempat lega, suara desiran keras terdengar. Nathan yang tadi terpukul mundur memutar tubuh di udara dan menghantam balik dengan tinju emasnya.BRAAAK!Telapak tangan emas besar muncul di langit dan menghantam tubuh Ryuki dari depan. Tubuh Ryuki terpental sejauh beberapa meter, menghancurkan dinding batu di belakangnya.Keduanya berdiri lagi dengan sama-sama terengah, sama-sama berdarah, namun mereka masih tetap tersenyum.Pertarungan itu masih seimbang. Dua naga, dua kekuatan, satu dunia yang hampir runtuh.Namun hasil seri ini bukanlah kebanggaan bagi Ryuki. Ia adalah puncak Villain, penguasa badai, dan sekarang ia dipaksa berdiri sejajar dengan seseorang yang belum melewati badai sama sekali.Rasa malu, amarah dan kebencian terlihat jelas di wajahnya.“Nathan!”

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1523

    BAAM!Pilar cahaya emas menembus langit dan menghantam tangan hitam itu. Ledakan hebat mengguncang arena, tanah berguncang, langit bergetar. Energi Ryuki hancur berantakan, berubah menjadi kabut hitam yang terurai sebelum hilang sepenuhnya.Ryuki mundur setengah langkah, wajahnya tegang. Sementara Nathan berdiri tanpa bergerak, aura emas di tubuhnya memancar lembut dan stabil.Penonton yang menyaksikan itu menahan napas. Mereka bisa merasakannya, meskipun Nathan belum melewati badai petir, kekuatannya jelas menandingi siapapun di atasnya.“Tidak buruk,” Ryuki menyipitkan mata. “Sebagai Villain yang baru menembus puncak, kekuatanmu memang cukup mengesankan.” Ia mengepalkan tinjunya, aura gelap kembali memadat. “Tapi kau sial, Nathan. Karena aku bukan puncak Villain biasa.”Suara Ryuki turun menjadi serak. “Akulah orang pertama yang berhasil melewati Badai Petir Puncak Villain. Sekarang kekuatanku sudah sebanding dengan puncak Villain tingkat ketiga. Kau tak punya peluang menang.”Natha

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1522

    Chelsea menggigit bibirnya sampai berdarah. Tinju mungilnya mengepal, tubuhnya gemetar. Dia menatap bocah itu, lalu menatap kerumunan yang haus tontonan, dan akhirnya menatap tanah, air matanya jatuh satu demi satu.BRAK!Di kursi atas, Abel memukul meja. “Kak Nathan, mereka semua keparat! Tak satu pun yang membantu, malah bersorak!”Nathan menatap lurus ke arena, matanya datar tapi tajam seperti bilah. “Dunia Martial Shrine memang menjijikkan.”Arena terasa membeku. Chelsea mengangkat tangannya, perlahan membuka kancing pertama di lehernya. Gerakan kecil itu membuat ratusan napas tertahan. Tatapan-tatapan kotor menempel di tubuhnya.Dan saat semua mata terpaku sebuah hembusan angin tajam memotong udara.SLASH!Angin itu menghantam lengan Ryuki. Bocah yang ditahannya terlepas, terjatuh dengan keras ke lantai.“Siapa itu?!” Ryuki menoleh tajam, aura gelapnya bergemuruh. Untuk sesaat, ia terlihat terkejut.Langit di atas arena mendadak terasa lebih terang. Seseorang melangkah maju dari

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status