Teilen

Bab 674

last update Zuletzt aktualisiert: 15.11.2024 22:41:35

“Bajingan, kurangi omong kosongmu! Aku saja rela terpesona, kamu mau menyerang atau tidak? Aku sudah menghancurkan lubang mata air milik Minoan, kamu bahkan tidak berani menyerang?! Berlutut dan bersujudlah padaku, maka aku akan melepaskanmu!” Nathan berkata dengan tidak sabar.

Raut wajah Stetsin menjadi dingin, dan dia berkata dengan murung. “Bocah, aku akan membunuhmu!”

“Haaaa!”

Setelah berkata, Stetsin bergerak ke arah Nathan dalam sekejap dan mengarahkan pukulannya ke arah dada Nathan. Di telapak tangan Stetsin terlihat sebuah cahaya merah yang redup, itu merupakan penggunaan ilmu sihir.

Sudut bibir Nathan terangkat, dia tidak bersembunyi atau mengelak, dengan kekuatan Stetsin yang hanya mencapai tahap awal penguasa Ingras, dia tidak akan bisa menghancurkan tubuh Nathan yang kuat.

BUGH!

Suara hantaman terdengar, telapak tangan Stetsin memukul dada Nathan dengan keras, tapi yang mengejutkan Stetsin adalah pukulannya sama sekali tidak melukai Nathan, bahkan tubuh Nathan tidak berger
Lies dieses Buch weiterhin kostenlos
Code scannen, um die App herunterzuladen
Gesperrtes Kapitel
Kommentare (1)
goodnovel comment avatar
Virendra Bramastha
Bangsatt... udah tidak punya ide ya buat ngarang cerita, GOOD NOVEL. saat ini juga kau akan terhapus dari beranda HPku.. anjing lho
ALLE KOMMENTARE ANZEIGEN

Aktuellstes Kapitel

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1401

    Saat itulah, mata Nathan yang tadinya putus asa berkilat dengan kekejaman yang dingin. Ia menggertakkan giginya. Dengan gerakan cepat, ia mengeluarkan Inti Naga Sejati milik Malvin dari kantongnya dan tanpa ragu menelannya bulat-bulat.BAAAM!Dalam sekejap, sebuah ledakan energi spiritual yang dahsyat meletus dari dalam tubuhnya. Dantiannya yang tadinya kering kerontang kini dipenuhi oleh gelombang pasang kekuatan yang liar dan tak terkendali. Aura di tubuhnya meroket, mengguncang seluruh istana.Raut wajah Ryuki berubah total. Naluri menyuruhnya menarik kembali tangannya dan melompat mundur beberapa langkah, matanya dipenuhi keterkejutan dan ketakutan.Kekuatan spiritual Nathan telah pulih sepenuhnya dalam sekejap, tetapi wajahnya kini meringis kesakitan.Inti Naga Sejati itu adalah sebuah harta karun. Jika ia memurnikannya perlahan-lahan selama beberapa bulan, ia mungkin bisa menerobos ke tingkatan berikutnya.Tetapi sekarang, dengan menelannya secara paksa seperti ini, ia hanya bis

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1400

    Ia menatap Nathan dengan senyum kemenangan yang memuakkan. "Nathan, apakah kau punya kata-kata terakhir? Mungkin sebuah pesan untuk kekasihmu, Sarah?"Nama itu, diucapkan di saat seperti ini, adalah racun yang paling mematikan. Mata Nathan seketika memerah karena amarah yang tak terkendali.Sancho memang sengaja melakukannya. Ia tahu kelemahan terbesar Nathan adalah hatinya."Neraka." geram Nathan. "Kata-kata terakhirku untukmu, adalah mengirimmu ke neraka!"Dengan raungan terakhir yang putus asa, ia mengerahkan setiap tetes kekuatan spiritual yang tersisa di dalam tubuhnya dan melayangkan tinjunya ke arah Sancho.Pupil mata Sancho menyusut, tetapi ia tidak menghindar. Ia tahu ini adalah serangan terakhir dari binatang yang terpojok. Ia menyambut pukulan itu dengan kekuatannya sendiri.BANG!Nathan terlempar seperti boneka kain, menghantam lantai dengan keras. Darah menyembur dari mulutnya, membentuk genangan merah di bawahnya."Matilah," seringai Sancho.Ia melompat, ujung kakinya be

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1399

    Saat itulah, dari balik singgasana emas, Nathan melihatnya. Ia melihat sahabatnya akan dibawa menuju kematiannya. Ia tahu, waktunya untuk bersembunyi telah habis."Prisly, sembunyi di sini. Jangan keluar, apa pun yang terjadi," bisiknya cepat.Setelah itu, ia melompat. Dari atas singgasana, ia mendarat dengan ringan di tengah-tengah aula."Bedebah sialan!"Sebuah teriakan marah yang penuh kekuatan mengguncang seluruh istana. Semua orang tersentak kaget, tidak menyangka ada orang lain yang bersembunyi di sini.“Hentikan!”Saat mereka melihat siapa yang berdiri di sana—sosok yang seharusnya telah menjadi abu di dasar laut—wajah mereka berubah menjadi topeng keterkejutan yang luar biasa.Terutama Sancho dan Ryuki. Wajah mereka seketika memucat seolah baru saja melihat hantu."Nathan?!" Bachira, yang tadinya sudah pasrah, menatap tidak percaya sebelum akhirnya tawanya meledak. "Kau tidak mati! Kau selamat? Hahaha!"Tawa Bachira yang penuh kelegaan itu memecahkan keheningan yang tegang. Na

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1398

    Di tengah-tengah jeritan kesakitannya, sesuatu di dalam diri Bachira patah. Rasa sakit, duka, dan penghinaan yang tak tertahankan menyatu menjadi satu titik api yang membakar habis semua rasa takutnya. Dengan raungan yang tidak lagi terdengar seperti manusia, ia tiba-tiba bangkit berdiri, matanya yang merah menyala-nyala tertuju pada Ryuki."Ryuki... aku akan membawamu ke neraka bersamaku!"Tubuh Bachira mulai mengembang dengan cepat, dan aura di sekelilingnya melonjak liar, menjadi tidak stabil."Sialan!" Ryuki berseru, wajahnya pucat pasi. "Anak ini mau meledakkan diri!" Ia segera melompat mundur.Di dalam istana yang terbatas ini, ledakan diri dari seorang puncak penguasa Ingras akan menciptakan neraka api yang tak terhindarkan. Sancho yang tadinya mengamati dengan dingin, seketika menunjukkan ekspresi muram."Hentikan dia! Cepat!" raungnya. Di tempat terkutuk ini, mereka tidak bisa mengambil risiko terluka parah.Lewis dan anak buahnya melesat maju. Sancho sendiri juga turun tanga

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1397

    "Ryuki, jangan bergerak sembarangan!"Teriakan keras Sancho memecah keheningan, suaranya dipenuhi oleh alarm yang tulus. Ia tahu betul, di reruntuhan kuno seperti ini, barang pertama yang paling mencolok biasanya adalah jebakan yang paling mematikan.Seolah tuli, Ryuki terus berjalan menuju singgasana, matanya berkilat dengan cahaya keserakahan yang bukan miliknya. Ia tidak lagi mengendalikan tubuhnya sendiri—ia adalah penumpang dari nafsu kuno sang roh.BAAM!Tepat saat ujung jarinya hampir menyentuh ukiran emas di sandaran tangan singgasana, sebuah kilatan cahaya putih yang menyilaukan meledak dari takhta itu. Kekuatan purba yang tak terlihat menghantam Ryuki dengan dahsyat, melemparkannya ke belakang hingga ia menghantam lantai dengan keras. Wajahnya pucat pasi, seteguk darah mengalir dari sudut bibirnya.Di tengah kekacauan itu, sepasang mata di barisan belakang menyala. Bachira yang sejak tadi mengamati setiap gerakan Ryuki dengan napas tertahan, melihatnya.Satu celah. Satu kese

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1396

    Sambil berkata begitu, Sancho mengarahkan dagunya ke ujung jalan, ke arah istana emas yang menjulang megah. "Harta karun yang sesungguhnya mungkin ada di sana."Mata Ryuki mengikuti arah pandang Sancho, dan hatinya dipenuhi oleh kegembiraan yang lebih besar. Tentu saja. Darah spiritual ini hanyalah sisa-sisa dari pertempuran. Harta yang sebenarnya pasti ada di dalam istana."Ayo kita ke sana," kata Ryuki tidak sabar.Sancho mengangguk. Ia memberi isyarat pada Lewis dan yang lainnya untuk maju, menjadi ujung tombak. Ia dan Ryuki mengikuti di belakang, berjalan dengan tenang melewati kerumunan yang sedang menggila.Namun, tidak semua orang dibutakan oleh keserakahan. Di antara gerombolan itu, dua sosok bergerak dengan tujuan yang berbeda. Mereka tidak memungut satu pun kristal darah.Chelsea dengan tatapan yang tajam dan penuh perhitungan, juga menduga bahwa hadiah utama ada di dalam istana.Dan Bachira, matanya yang dipenuhi kebencian tidak pernah lepas dari punggung Ryuki, hanya menca

Weitere Kapitel
Entdecke und lies gute Romane kostenlos
Kostenloser Zugriff auf zahlreiche Romane in der GoodNovel-App. Lade deine Lieblingsbücher herunter und lies jederzeit und überall.
Bücher in der App kostenlos lesen
CODE SCANNEN, UM IN DER APP ZU LESEN
DMCA.com Protection Status