Home / Romansa / Kembang Desa / Tawaran Pekerjaan

Share

Tawaran Pekerjaan

Author: Yetti S
last update Last Updated: 2021-10-08 16:54:48

Enam bulan kemudian.

"Mini, ini ada lowongan pekerjaan di pabrik gula sebagai administrasi. Kalau kamu sudah siap bekerja coba melamar pekerjaan di situ," ucap pamannya ketika mengunjungi rumahnya.

"Iya Paman, aku siap. Aku sudah mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan," sahut Lasmini dengan senyum sumringah.

"Baik kalau begitu besok kamu Paman antar kesana untuk melakukan wawancara, karena mereka memang lagi butuh karyawan untuk posisi administrasi ini. Kalau kamu lulus seleksi wawancara ini besok bisa langsung bekerja," ucap pamannya. "Besok Paman datang jam delapan dan itu kamu sudah harus siap agar kita bisa langsung berangkat."

"Baik, Paman. Aku janji sebelum Paman datang, aku sudah siap," ucap Lasmini dengan penuh semangat.

Agus, pamannya Lasmini terharu dan merasa iba dengan nasib keponakannya yang masih muda tapi harus menanggung beban hidup yang cukup berat. Dia berjanji akan selalu melindungi keponakannya itu dan memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya. Seperti sekarang ini di tempatnya bekerja ada lowongan pekerjaan, dia dengan cepat memberikan informasi kepada keponakannya agar mencoba bekerja di sana.

***

"Lasmini Prasetyo!" panggil salah seorang staf rekrutmen pabrik gula tempat Lasmini berada saat ini.

"Saya, Bu," jawab Lasmini sambil berdiri dan mendekat ke arah orang yang memanggilnya.

"Silahkan masuk ke ruang interview di sebelah sini, Mbak," tutur wanita itu mengarahkan Lasmini.

"Baik, Bu." Lasmini mengikuti wanita itu yang berjalan di depannya.

Setelah sampai di dalam, wanita itu mulai membuka beberapa berkas lamaran yang Lasmini bawa untuk melakukan verifikasi berkas. Wanita itu tersenyum melihat berkas lamaran milik Lasmini. Dari senyumannya itu dapat dilihat kalau dia puas dengan apa yang ada di sana.

"Dari yang saya lihat disini, kamu rupanya tergolong cerdas. Dan memang kami sedang membutuhkan orang untuk menduduki posisi administrasi. Jadi kamu bisa jelaskan apa kira-kira yang kamu tahu tentang pekerjaan ini. Tidak usah rinci, garis besarnya saja. Saya ingin tahu karena di sini secara teori kamu bagus dan soal prakteknya nanti rekan kerja atau atasan kamu yang akan membimbing kamu secara langsung. Dan tentu saja kalau kamu bisa lulus interview ini."

Lasmini terdiam sejenak untuk mengingat pelajaran mengenai administrasi kantor yang pernah dipelajari di sekolah. Setelah merangkum dalam ingatannya, Lasmini kemudian secara perlahan menjawab pertanyaan dari staf rekrutmen tersebut.

"Yang saya ketahui mengenai administrasi kantor suatu perusahaan adalah melakukan perekapan data, mengelola dokumen dan tentunya menyimpannya secara terstruktur. Administrasi kantor juga perlu membangun hubungan baik dengan setiap karyawan. Karena administrasi kantor itu akan berhubungan dengan karyawan dan manajemen perusahaan." Lasmini menjawab pertanyaan dari wanita itu dengan tenang.

Wanita itu menganggukkan kepalanya dan tersenyum menatap Lasmini. Dalam hatinya dia kagum akan ketenangan yang dimiliki oleh wanita muda yang ada di hadapannya saat ini.

"Ok, lalu kamu bisa jelaskan apa saja kira-kira tugas seorang administrasi kantor itu?" tanya Wanita itu.

Lasmini kembali terdiam untuk mengingat kembali apa yang telah dipelajari di sekolah.

"Tugas seorang administrasi kantor adalah menerima panggilan telepon, membuat agenda kantor, melakukan entri data dan melakukan arsip data." Lasmini kembali menjawab dengan ketenangan hati yang dia miliki.

Wanita itu kembali tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Kalau seandainya kamu diterima bekerja di sini, apakah kamu bersedia untuk kerja lembur?" tanya wanita itu lagi.

"Bersedia, Bu," jawab Lasmini tanpa ada keraguan sedikitpun.

"Baiklah kalau begitu kamu diterima untuk bekerja di sini. Dan mulai besok kamu sudah bisa aktif bekerja," ucap wanita itu sambil menyalami Lasmini.

"Hari ini saya akan kenalkan kamu dengan atasan kamu, agar besok kamu langsung menemui dia dan membantunya dalam pekerjaan administrasi ini," ucap wanita itu sambil mengangkat teleponnya dan menekan tombol angka untuk menghubungi seseorang.

Tak lama kemudian pintu diketuk oleh seseorang.

Tok...tok...tok.

"Masuk!" jawab wanita itu memberi ijin kepada orang yang ada di balik pintu itu untuk memasuki ruangan.

Pintu kemudian terbuka dan menampilkan seorang wanita yang cukup dewasa Kini berjalan ke arah mereka.

"Kenalkan ini Ibu Aisyah, atasan kamu nanti. Bu Aisyah, ini Lasmini. Besok dia sudah bisa aktif bekerja."

Mereka kemudian berjabat tangan dengan erat dan dengan senyum yang menghiasi bibir mereka masing-masing.

"Kalau Bu Aisyah tidak keberatan, mungkin bisa memberikan pengarahan pada Lasmini hari ini jadi besok dia bisa langsung bekerja." Staf rekrutmen itu memberikan saran pada Aisyah.

"Boleh. Yuk kita kedalam sekarang! saya akan terangkan apa yang akan menjadi pekerjaan kamu nantinya," timpal Aisyah yang kemudian membawa Lasmini untuk masuk ke dalam ruang kerjanya.

Sesampainya di dalam ruang kerja khusus bagi para karyawan administrasi kantor itu, Aisyah kemudian menjelaskan apa saja yang akan menjadi tanggung jawab Lasmini nantinya.

"Tugas kamu nantinya akan melakukan entri data dan melakukan arsip dokumen. Saya jelaskan dulu gambaran pekerjaan yang akan kamu lakukan nanti. Untuk entri data yang kamu lakukan nantinya adalah kamu merekap data dari konsumen dan beberapa klien yang bekerjasama dengan pabrik kita ini. Kamu juga harus teliti dalam melakukan entri data itu jangan sampai ada yang terlewat sedikitpun." Aisyah menjelaskan detail pekerjaan yang nantinya akan dilakukan oleh Lasmini.

"Lalu kalau arsip dokumen yang kamu lakukan adalah agar data atau file tersimpan secara rapi dan terstruktur. Arsip data nantinya akan dibedakan menjadi dua yaitu, arsip data fisik atau elektronik. Arsip data fisik meliputi laporan, bukti transaksi, dan surat jalan. Sedangkan arsip  elektronik disimpan di dalam bentuk file di komputer." Aisyah kembali menjelaskan apa saja pengarsipan dokumen itu yang akan dikerjakan oleh Lasmini nantinya.

"Kira-kira itu nanti gambaran pekerjaan kamu nanti, Lasmini. Nanti kalau dalam pengerjaannya kamu kurang jelas, bisa kamu tanyakan ke saya," ucap Aisyah sambil tersenyum ramah.

"Baik, Bu. Saya akan berusaha bekerja dengan sebaik mungkin dan berusaha agar Ibu  tidak kecewa dengan pekerjaan saya nantinya," ucap Lasmini sopan.

"Baik, kalau begitu sekarang kamu boleh pulang dan besok datang ke sini jangan telat. Jam delapan sudah harus sampai di sini. Saya tidak suka karyawan saya datangnya telat, kecuali kalau nanti ada keperluan mendadak bisa ijin datang telat ke saya terlebih dahulu," jelas Aisyah yang diangguki oleh Lasmini.

Lasmini pulang ke rumah dengan hati yang ringan karena hari ini dia sedang berbahagia. Dia mendapatkan pekerjaan yang bisa membiayai hidupnya serta membahagiakan ibu dan anaknya.

"Ibu!" panggil Lasmini saat sudah sampai di halaman rumahnya. Dia mencari ibunya ke kamar dan dia melihat ibunya sedang menidurkan anaknya, Bima.

"Sstt jangan berisik! anak kamu baru saja tidur," ucap Sulastri sambil meletakkan jari telunjuk di bibirnya.

Lasmini kemudian tersenyum dan berjalan ke arah ibunya dan berbisik di telinga Sulastri.

"Alhamdulillah, aku diterima kerja dan mulai aktif bekerja besok, Bu," bisik Lasmini.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kembang Desa   Momen Bahagia

    Setelah acara makan malam, para tamu undangan memberikan selamat kepada pasangan suami istri yang tengah berbahagia itu. “Selamat atas hari jadi pernikahannya Pak Ario, Bu Lasmini,” ucap salah seorang pria yang datang bersama istrinya . “Terima kasih atas kedatangannya di acara kami ini, Pak, Bu,” sahut Ario pada pasangan suami istri yang merupakan rekan bisnisnya. Setelah para tamu undangan mengucapkan selamat padanya dan juga istrinya secara bergantian, kini giliran Ario dan Lasmini mengucapkan sepatah dua kata di acara tersebut. “Terima kasih untuk para tamu undangan yang telah bersedia hadir di acara kami. Hari ini, satu tahun yang lalu saya telah membuat keputusan paling penting dalam hidup saya. Saya telah berjanji dengan wanita yang ada di sebelah saya ini, untuk selalu berjalan bersama di hari-hari yang terbentang di depan. Dan wanita yang ada di sebelah saya ini juga telah memberikan saya kebahagiaan. Membuat hidup saya menjadi berwarna dan dia juga telah memberikan saya d

  • Kembang Desa   Wedding Anniversary

    Lima bulan kemudian.Lasmini bingung saat bangun tidur, dia tidak mendapati Ario ada di sampingnya. Biasanya suaminya itu masih tertidur pulas di jam seperti ini. Lasmini melihat waktu menunjukkan pukul lima pagi. Dia bangkit dari tidurnya dan melangkah ke arah kamar bayi yang ada di sebelah kamarnya. Dia tersenyum saat melihat Anisa masih tertidur pulas. Lasmini lalu berjalan ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan menunaikan sholat subuh.Selesai menunaikan sholat subuh, Lasmini berjalan keluar kamar. Dia berencana untuk mencari keberadaan suaminya pagi ini.“Apa Mas Ario sedang olahraga? mungkin dia sedang lari pagi di luar rumah. Aku buatkan dia kopi saja kalau begitu. Jadi saat dia pulang, Mas Ario bisa langsung minum kopinya,” gumam Lasmini bermonolog.Lasmini melangkahkan kakinya menuju ke arah dapur. Di sana dia melihat asisten rumah tangganya tengah sibuk menyiapkan sarapan.

  • Kembang Desa   Kejutan Untuk Lasmini

    Tiga bulan kemudian.Lasmini melihat penunjuk waktu di dinding dengan perasaan kesal yang menyelimuti dirinya. Sudah jam sembilan malam tetapi Ario dan Bima belum tampak juga batang hidungnya di rumah. Saat ini Bima seharusnya sudah bersiap untuk tidur, tetapi Ario yang membawa anak sulungnya itu pergi dari tadi sore belum kembali ke rumah.Lasmini menyesal menuruti perintah Ario agar tetap berada di rumah menjaga Anisa. Ario meminta Lasmini untuk tidak ikut serta dengan mereka, karena Anisa yang rewel sepanjang sore hari tadi. Waktu terus berjalan dan Lasmini sudah bolak-balik melihat ke luar rumah tapi tidak ada tanda-tanda mereka akan datang.Dia mencoba menelepon suaminya itu untuk mengetahui keberadaan mereka saat ini. Namun, Ario sama sekali tidak mengangkat teleponnya, bahkan pesan yang dia kirim hanya dibaca saja.‘Kenapa aku telepon tidak dia angkat, ya? kemana sih mereka sampai sekarang belum pulang? awas saja nanti kalau sudah sampai di r

  • Kembang Desa   Family Time

    “Mimpi kalau aku tidak disayang lagi sama Bunda dan Ayah. Aku duduk sendiri. Ayah sama Bunda mencium Dedek Nisa.” Bima kemudian menangis kala dia mengingat mimpinya itu.Lasmini tersenyum mendengar ucapan anak sulungnya itu. Dia lalu memeluk tubuh bocah itu seraya berkata, “Itu hanya mimpi, sayang. Jangan diambil hati. Bunda sama Ayah tetap sayang sama Bima, kok, walaupun sudah ada Dedek Nisa.” Lasmini lalu mencium pipi gembil Bima dengan penuh kasih sayang.Namun, tiba-tiba saja Bima menarik wajahnya dari wajah ibunya seraya berkata, “Beneran kalau Bunda tetep sayang sama aku?” tanya Bima dengan suara perlahan menatap Lasmini lekat.Lasmini kembali tertawa dan mencolek hidung mancung anaknya. “Benar dong sayang. Masak Bunda bohong.”Lasmini lalu mencium pipi anaknya gemas. Bima rupanya merasa lega dengan jawaban ibunya. Dia terkekeh kala ibunya terus mencium wajahnya. Hingga suara tangisan Anisa menghentika

  • Kembang Desa   Akhir Dari Penantian

    “Sayang, sudah siap belum?” tanya Ario sambil mengetuk pintu kamar mandi. Istrinya tadi pamit padanya hendak ke kamar mandi sebentar sebelum mereka mulai ‘olahraga malam’ yang sudah ditunggu oleh Ario selama dua bulan.“Sebentar, Mas. Tunggu saja di tempat tidur, nanti juga aku keluar!” jawab Lasmini dari dalam kamar mandi. Ario kemudian kembali melangkah ke arah tempat tidur. Dia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur sambil menatap langit-langit kamar.Tak lama kemudian pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan sosok Lasmini yang memakai lingerie merah. Dia berjalan perlahan mendekati suaminya yang sudah siap di atas tempat tidur. Lasmini tersenyum menggoda ke arah suaminya yang kini menatap ke arahnya dengan tatapan takjub dan tanpa berkedip sedikitpun.“Jadi ini yang membuat kamu lama di kamar mandi, hm. Dan ini lingerie merah kapan belinya?” tanya Ario mulai menggoda

  • Kembang Desa   Menggoda Iman

    “Mini, ganti baju kamu!” ujar Ario saat akan mengantar istrinya ke rumah sakit, dengan tujuan ke dokter anak karena bayinya akan melakukan imunisasi tahap awal.“Kenapa memangnya, Mas. Sepertinya baju yang aku kenakan ini sopan.” Lasmini memindai lagi pakaian yang dia kenakan hari ini. Dan dia tidak menemukan ada yang salah pada pakaiannya itu.“Itu pakaiannya menggoda iman, sayang. Aku saja tergoda apalagi orang lain. Dan aku tidak mau kalau dokter anak itu menjadi sainganku,” sungut Ario yang mulai dengan mode sebagai suami posesif.Lasmini merotasi matanya dengan malas. Dia melepas pakaiannya di depan suaminya, yang seketika membuat Ario menelan saliva, saat melihat tubuh istrinya yang semakin menggoda setelah melahirkan anaknya. Lasmini kemudian mengenakan pakaian lainnya dan memperlihatkan penampilannya kini di depan Ario untuk meminta pendapat suaminya itu.“Ba

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status