Compartir

Bab 287. Om Tampannya Princess

Autor: Te Anastasia
last update Última actualización: 2025-12-11 21:00:40

Dua hari ini Adele tidak mau mendekati adik bayinya, semenjak Levino si mungil menangis saat ia pangku dan justru diam saat dipangku oleh Dylan.

Hari ini, setelah pulang sekolah, Adele yang biasanya teriak mencari adik bayinya. Anak itu berjalan masuk tanpa mencari adiknya, ia berjalan dengan bibir cemberutnya sambil membawa tas bekalnya.

"Loh, anak cantik sudah pulang?"

Suara seseorang membuat langkah Adele terhenti. Anak itu menoleh ke arah ruang tamu, dan ia melihat seorang yang ia kenali satu bulan yang lalu.

"Om ... Om Zachary!" teriak Adele dengan wajah berbinar.

Anak perempuan itu langsung berlari mendekat ke arah ruang keluarga. Laki-laki muda dan tampan bernama Zachary itu pun langsung mengulurkan kedua tangannya ke arah Adele.

"Loh kok sudah kenal sekali mereka," ujar seorang wanita setengah baya yang terkejut melihat Adele memeluk Zachary.

"Iya, Nyonya. Mereka memang sudah kenal sejak Zach ke sini pertama kali," jawab Caesar menjelaskan.

"Ohhh ... pantas saja. Zach
Continúa leyendo este libro gratis
Escanea el código para descargar la App
Capítulo bloqueado

Último capítulo

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 288. Selamatkan Adele dari Tugas Sekolah!

    Saat hari sudah malam, Si kembar sibuk dengan tugas-tugas sekolahnya. Kelima anak itu berada di ruang keluarga di lantai satu. Dari Dylan, Alvano, Alvino, Diego, hingga Adele, mereka sibuk mengerjakan tugasnya. Dan hanya Dylan yang terlihat begitu santai. "Siapa yang selesai duluan, dia yang boleh bermain bersama adik bayi!" seru Dylan menutup bukunya. "Okey! Kau pikir kau saja yang paling pintar!" sahut Alvano ikut menutup buku belajarnya dan menyelesaikan belajarnya.Adele langsung mengangkat kepala dan menatap mereka berdua, disusul oleh Alvino yang kini juga menutup buku dan selesai mengerjakan tugasnya. "Aku juga sudah! Ini soal-soal yang terlalu gampang untuk aku yang pintar sekali!" seru anak itu. "Hayoo ... tinggal kalian berdua yang belum!" pekik Alvano pada Diego dan Adele. "Kalau belum selesai, tidak boleh main sama adik!" seru Alvino.Diego yang asik menghitung, dia berdecak kesal dan melempari mereka dengan bantalan sofa. "Susah, jangan sok pintar! Sana, pergi saja

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 287. Om Tampannya Princess

    Dua hari ini Adele tidak mau mendekati adik bayinya, semenjak Levino si mungil menangis saat ia pangku dan justru diam saat dipangku oleh Dylan. Hari ini, setelah pulang sekolah, Adele yang biasanya teriak mencari adik bayinya. Anak itu berjalan masuk tanpa mencari adiknya, ia berjalan dengan bibir cemberutnya sambil membawa tas bekalnya. "Loh, anak cantik sudah pulang?" Suara seseorang membuat langkah Adele terhenti. Anak itu menoleh ke arah ruang tamu, dan ia melihat seorang yang ia kenali satu bulan yang lalu. "Om ... Om Zachary!" teriak Adele dengan wajah berbinar. Anak perempuan itu langsung berlari mendekat ke arah ruang keluarga. Laki-laki muda dan tampan bernama Zachary itu pun langsung mengulurkan kedua tangannya ke arah Adele. "Loh kok sudah kenal sekali mereka," ujar seorang wanita setengah baya yang terkejut melihat Adele memeluk Zachary. "Iya, Nyonya. Mereka memang sudah kenal sejak Zach ke sini pertama kali," jawab Caesar menjelaskan. "Ohhh ... pantas saja. Zach

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 286. Adele dan Segala Tingkahnya

    Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Adele dan keempat kembarannya bangun dalam keadaan rumah sangat sepi. Adele berjalan keluar dari dalam kamarnya. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri. Biasanya, begitu bangun, sang Mama akan menyambutnya. "Mommy..." Adele berjalan menuju ke kamar Chloe. Ia membuka pintu kamar itu, namun ruangan itu kosong. Bahkan adik bayinya juga tidak ada di dalam kamar. "Lohh, adik bayi ke mana?" tanya anak itu. "Emmm, ada apa, Kurcaci?" Diego berjalan mendekati kembarannya bersama dengan Alvano dan Dylan. "Adik bayi tidak ada di kamar," ujar Adele mencebikkan bibirnya. "Ayo kita cari ke lantai satu," anak Dylan. Dia merangkul Adele yang sudah siap untuk menangis. Mereka berempat turun ke lantai satu. Di sana sudah ada Alvino yang tampak cemberut. "Mommy dan Daddy tidak ada. Katanya ke rumah sakit, untuk mengecek kondisi kesehatan adik," jelas Alvino pada keempat saudara kembarnya. "Yahhh ... padahal aku ingin ikut, ingin melihat adik bayi botak disuntik," uj

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 285. Adik Bayi dan Adele Kompak Menangis

    "Katanya tidak suka dengan si bayi yang tukang tidur ini, kok digendong-gendong terus?" "Iya ... kemarin-kemarin padahal marah pas tahu adiknya cowok!" "Kurcaci sok jual mahal!" "Tahu, sekarang kita berempat tidak boleh dekat-dekat si bayi botak!" Adele memasang wajah kesal. Keempat kembarannya tengah meledeknya saat ia duduk di ruang tamu sambil memangku adik bayinya. Setelah diberikan izin oleh sang Mama untuk memangku Levino, Adele tidak mau meninggalkan adiknya sebentar saja. Ia juga melarang keempat saudara kembarnya mendekati adik bayinya. "Gantian dong, Kurcaci. Aku juga mau dekat-dekat sama Adik," ujar Alvano menatap Adele kesal. "Tidak boleh! Adik bayi lagi tidur. Ssssttt, kalian tidak boleh berisik. Nanti dia menangis," ujar Adele. "Huh, pelit sekali! Sebentar lagi pasti bayi botak juga nangis," seru Diego dengan sinis. Adele menyergah napasnya panjang. Ia menatap sebal keempat kembarannya yang berdiri di belakang sofa yang ia duduki. "Mommy...! Kakak nakal, Mom!"

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 284. Adele Ada-ada Saja

    Hari sudah malam, Chloe sudah tertidur di atas ranjang kamarnya. Di sampingnya, bayi mungilnya juga tertidur di sana. Namun, tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka. Adele masuk ke dalam kamar itu membawa boneka beruang miliknya dan berjalan mendekati ranjang, merangkak naik. Anak perempuan bertubuh kecil itu menatap adik bayinya yang menggeliat. "Heumm, adik mau apa?" tanyanya dengan berbisik lirih. Adele mengulurkan tangannya menyentuh pipi bayi itu. "Wahhh adik mau bangun, ya? Minta Kakak gendong ya?" serunya. Adele meletakkan bonekanya, anak itu mengulurkan kedua tangannya dan menarik pelan selimut yang menutupi adik bayinya. Anak itu meraih tubuh mungil Levino yang masih bayi dengan sangat pelan, Adele bisa memperkirakan ia menyakiti adiknya atau tidak, meskipun tetap saja kegiatannya itu sangat di luar nalar. "Yeayy Princess bisa!" seru anak itu lirih dan kesenangan. Namun, karena posisi duduknya yang tidak nyaman, serta tangannya yang terlalu kecil untuk memeluk sang adik

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 283. Istriku yang Hebat

    Setelah beberapa hari lamanya Chloe dirawat di rumah sakit bersama bayinya. Hari ini, dokter sudah mengizinkannya untuk pulang. Si kembar sangat antusias dengan kepulangannya dan juga adik bayi mereka. Bahkan si kembar lima juga membantu para pengasuhnya menata kamar bayi di lantai satu untuk adik kecil mereka. "Hahh ... leganya bisa sampai di rumah," ujar Chloe mengembuskan napasnya panjang begitu ia duduk di ranjang bersama Caesar yang membantunya. "Meskipun sudah di rumah, kalau butuh apa-apa tinggal memanggilku saja, paham, Sayang?" Caesar menatapnya lekat. Chloe mengangguk. "Iya, aku paham," jawabnya. Chloe menoleh ke samping, di mana si kembar Diego dan Adele kini mendekati adik bayinya dan berbaring di sana bersama Chloe."Jangan ramai ya, Sayang, nanti adiknya bangun," ujar Chloe pada mereka. "Adik tidur terus, Mom. Apa dia tidak capek?" tanya Adele memiringkan kepalanya menatap adik bayinya."Tidak. Justru adik masih mengantuk," jawab Chloe pada mereka. Sedangkan Caesa

Más capítulos
Explora y lee buenas novelas gratis
Acceso gratuito a una gran cantidad de buenas novelas en la app GoodNovel. Descarga los libros que te gusten y léelos donde y cuando quieras.
Lee libros gratis en la app
ESCANEA EL CÓDIGO PARA LEER EN LA APP
DMCA.com Protection Status