Share

21. Tamparan dari Ibu Mertua

Fix tidak ada malam pertama, yang ada siang pertama. Tubuh keduanya kini telah segar. Devit sedari tadi mesem-mesem memperhatikan wajah Juwi yang tiba-tiba bersinar. Efek after glow. Juwi masih menggelung rambutnya dengan handuk. Tubuhnya dibalut kaos kebesaran milik Devit dipadukan dengan celana panjang bermotif polkadot. Jalannya sedikit kepayahan, menuju dapur. Untuk mengambil minum.

"Sakit ya, De?" tanya Devit khawatir, ketika melihat Juwi kembali dari dapur, sambil memegang teko air.

"Sakitlah, kayak digigit Bapaknya tawon," sahut Juwi sambil berjalan aga mengangkang. Devit terbahak, memperhatikan jalan istrinya.

"Ish, bukannya prihatin. Malah ngetawain istri. Besok-besok ga ada deh, apaan yang enak, orang sakit begini," omel Juwi dengan wajah cemberut.

"Eh, namanya baru pertama gitu, De. Nanti-nanti mah, udah ga sakit," terang Devit sambil mengusap pucuk kepala istrinya.

"Maafin ya," ucap Devit sangat lembut memeluk Juwi. Juwi jadi terharu, a

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Widya Nur Kartika Dewi
kom lama ya mau buka babnya dah nggak sabar nunggu kelanjutan ceritanya
goodnovel comment avatar
Widya Nur Kartika Dewi
wah kasihan juwi baru merasakan siang pertama fah apes karena mertuanya gak menyukainya
goodnovel comment avatar
Poernama
mertua kejammmm
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status