Share

56 - Mata-mata Dari Marajaya

Prajurit yang lainnya pun histeris karena orang yang mereka anggap hanya bocah gelandangan biasa tiba-tiba saja memotong tangan temannya.

“Wisnu!” teriak salah seorang dari mereka datang menghampiri.

Satu prajurit itu masih menjerit menangis memegangi tangannya yang terpotong, terduduk bersandar pada temannya yang baru saja datang menyambutnya.

Sementara itu, empat prajurit lainnya terlihat murka. Mereka sama sekali tidak melihat dengan jelas apa yang baru saja dilakukan Rangkahasa. Namun kucuran darah di lengan teman mereka itu, sudah cukup menyulut kemarahan mereka.

“Apa yang telah kau lakukan, bangsat?!”

“Dasar, bocah setan!”

Mereka langsung datang sembari mengangkat golok mereka. Namun tiba-tiba nyali mereka ciut karena merasakan hawa membunuh yang begitu kuat mengintimidasi keluar dari remaja tersebut.

Meski begitu, Rangkahasa terlihat seperti belum sepenuhnya sadar. Belum lama dia terlelap sesaat sebelum tumpukan mayat itu membangunkannya. Sekarang tubuhnya sedikit berayun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status