"Aku juga akan memberikanmu dua pilihan."Karena tadi Bobby baru dipecat, sekarang Logan sudah merasa takut.Logan tidak tahu cara apa yang akan digunakan Violet untuk menanganinya.Violet berkata, "Pilihan pertama, kamu tetap di perusahaan, tapi kamu sudah nggak boleh berakting."Logan terkejut.Violet lanjut berkata, "Pilihan kedua, kamu pindah ke perusahaan hiburan milik Grup Fernandez. Aku akan menulis surat pengantar untukmu."Logan tercengang. Sepertinya dia tidak menyangka akan ada hal baik seperti ini."Serius?""Tentu saja.""Kalau begitu, aku memilih pilihan kedua."Logan sangat bersemangat. Kalau dia bisa pindah ke Grup Fernandez, siapa yang mau tinggal di tempat tidak berguna ini seperti Grup Media Gloria?"Kalau begitu, silakan keluar. Besok aku akan mengantarmu ke Grup Fernandez. Menurutku ... mereka akan menerimamu dengan senang hati."Seulas senyuman tersungging di bibir Violet.Meskipun Logan bukan artis peringkat atas sekarang, dia masih populer karena dia sudah mengh
Jalan pusat perbelanjaan Grup V seperti gedung tinggi yang menjulang dari tanah. Dulu orang-orang tidak pernah memperhatikannya, tapi kini ia sudah selesai dibangun.Lalu, pendirian jalan pusat perbelanjaan Grup V telah menimbulkan kekacauan bagi Grup Fernandez.Grup Fernandez mengadakan rapat darurat dan suasana di ruang konferensi sangat suram."Tuan Romeo, sebelumnya kami nggak pernah mendapat kabar apa pun dari jalan pusat perbelanjaan itu. Jelas sekali ada yang sengaja ingin menyusahkan kita.""Ya, siapa yang nggak tahu kalau mal Grup Fernandez yang sudah direncanakan selama setahun ini akan segera dibuka? Kita sudah mengeluarkan banyak uang untuk mempromosikannya, tapi sekarang Grup V yang memimpin!""Tuan Romeo, banyak pedagang sudah menandatangani perjanjian kerja sama dengan jalan pusat perbelanjaan milik Grup V. Ini kerugian besar bagi kita! Kita akan kehilangan triliunan!"...Para direktur terus berbicara.Romeo yang sedang duduk di kursi utama memijat pelipisnya. "Cukup!"
Charles di sebelah sedang membantu Violet menyusun dokumen-dokumen di meja. Lalu, dia menjawab dengan datar, "Dua-duanya nggak baik."Violet di samping juga menganggukkan kepalanya.Belakangan ini dia benar-benar sangat sibuk. Dia tidak hanya perlu mempertimbangkan Grup Media Gloria, tapi dia juga perlu menangani setumpuk pekerjaan Grup V.Pusat perbelanjaannya baru dibuka. Perusahaan masih memiliki banyak hal yang perlu dia urus.Pergi magang saat ini sama dengan membuang-buang waktu yang berharga baginya.Gwen bertanya dengan bingung, "Tapi, apa benar nggak apa-apa kalau kamu nggak magang?"Dulu dia belajar di luar negeri, jadi dia tidak tahu peraturan magang di sini. Namun, dia selalu mendengar teman-temannya di sini berkata menulis tesis setelah magang itu sangat menyiksa.William berkata, "Apa yang bisa terjadi? Kita tinggal memberikan Violet stempel. Bagaimana mungkin Violet nggak bisa membuat tesis?"Di antara mereka berempat, ada tiga orang yang bisa memberikan Violet stempel.
Charles berkata, "Aku akan mengantarmu."Violet mengangguk. Charles pun segera pergi ke bawah untuk mengambil mobil dan Violet mengikutinya.Violet takut terlambat. Setelah dia keluar dari Grup V, dia mempercepat langkahnya. Tak disangka, ketika dia menuruni tangga, dia terpeleset dan jatuh ke belakang. Violet memejamkan matanya secara refleks. Dia mengira mukanya akan mencium tanah, tapi kemudian dia jatuh ke dalam pelukan seseorang.Saat Violet membuka matanya, dia melihat Charles sedang tersenyum kepadanya.Charles berkata dengan suara rendah, "Tenang saja. Kamu nggak akan terlambat."Pipi Violet merona, lalu dia buru-buru naik mobil.Charles duduk di kursi pengemudi. Seulas senyuman tersungging di bibirnya."Pakai sabuk pengaman dan duduk baik-baik."Sebelum Violet bisa mencerna perkataan Charles, Charles sudah menginjak pedal gas.Kalau bukan karena Violet sudah duduk baik-baik, dia mengira dia akan terhempas keluar pada saat itu juga.Ketika mereka hampir sampai di luar gedung ap
Sepertinya Romeo sudah mendapatkan kabar palsu yang disebarkan Violet.Romeo menyuruh Violet pulang dan bertanya pasti karena dia tidak puas dengan hasil penyelidikannya."Virgo Garfield .... Nggak pernah ada orang bernama itu di Kota Poseidon."Romeo memperhatikan reaksi Violet.Violet tentu saja tidak akan lengah.Virgo Garfield adalah dia. Dia adalah Virgo Garfield.Namun, itu nama palsu. Wajar saja kalau Romeo tidak menemukan apa-apa."Bagaimana aku tahu? Mungkin dia dari luar negeri." Violet mengalihkan topik pembicaraan dengan natural. "Kamu menipuku pulang untuk menanyakan ini? Aku nggak punya waktu untuk menjawab pertanyaan membosankanmu."Violet hendak berdiri, tapi kemudian Romeo menghela napas. Dia seolah-olah sedang mengalah. Romeo bertanya, "Sebenarnya sampai kapan kamu mau marah?"Tiga bulan, Violet sudah tidak pulang rumah tiga bulan. Romeo mengira Violet akan menyerah kalau dia mengabaikan Violet. Namun, Romeo tidak menyangka Violet tidak berencana untuk menyerah sama s
Violet menopang dirinya, kemudian dia bangkit dari sofa. Dia menatap balik mata Romeo yang dingin. "Aku sudah memberitahumu apa yang kamu ingin tahu. Apa sekarang aku sudah boleh pergi?""Berhenti!" Romeo mengulurkan tangannya untuk meraih pergelangan tangan Violet. "Kamu mau pergi ke mana? Mencari Charles?""Lepaskan!"Violet menepis tangan Romeo, kemudian dia berkata dengan sinis, "Aku mau mencari siapa itu kebebasanku dan nggak ada hubungannya denganmu!""Tapi, kamu istriku!"Romeo menghampiri Violet sambil menarik dasinya. "Bukankah kamu sangat menyukaiku dulu? Bukankah kamu sangat ingin bersamaku? Sekarang aku milikmu, jadi jangan pergi mencari Charles."Violet tertegun. "Romeo, apa kamu sudah gila?""Ya, aku sudah gila! Aku membiarkanmu di luar begitu lama karena aku sudah gila!"Romeo menggenggam pergelangan tangan Violet dengan erat, kemudian dia menekan Violet ke sofa. Sorot matanya penuh dengan rasa posesif. "Jangan harap kamu bisa keluar dari rumah malam ini,""Romeo! Lepask
Bagaimanapun juga, orang yang ditolak bukanlah orang biasa, tapi Romeo Fernandez!Coba menanyakan seluruh orang di Kota Poseidon, apa ada orang lain yang berani tidak memberi muka kepada Romeo?Saat ini, di kantor CEO Grup Fernandez, Romeo sedang membaca berita di internet dengan wajah masam.Sebuah artikel dengan judul "CEO Grup Fernandez Menurunkan Harga Dirinya untuk Bertemu dengan CEO Grup V tapi Ditolak" menjadi topik terhangat.Semua orang penasaran siapa pendukung finansial di balik kebangkitan Grup V yang mendadak. Bagaimana bisa ada orang yang begitu berani menolak Romeo?Saat Levi melihat ekspresi masam Romeo, dia berkata, "Tuan Romeo, pasti ada yang sengaja mengeluarkan berita ini. Aku sudah mengutus orang menyelidikinya dan sebentar lagi kita pasti akan mendapatkan hasil.""Aku langsung tahu kalau ini ada kaitannya dengan Grup V."Dia hanya ingin bertemu dengan Virgo Garfield untuk melihat siapa dia.Akan tetapi, pihak lain sama sekali tidak bermain sesuai peraturan dan jug
Setelah itu, Violet mengacungkan jari telunjuknya dan berkata, "Untuk membuat berita ini makin hangat, beri tahu semua orang kalau Virgo Garfield, CEO Grup V, juga akan muncul untuk menikmati pesta topeng bersama semua orang."William terlihat bingung, tapi Charles di sebelah sudah mengerti maksud Violet.Violet memainkan lencana di tangannya dengan penuh minat.Beberapa bulan ini, dia sudah membesarkan nama Virgo Garfield. Misteriusnya juga sudah cukup.Dia melakukan semua itu untuk hari ini.Malam ini, Romeo melihat banyak orang memenuhi gedung Grup Fernandez, tapi dia terlihat muram.Levi di sebelah berkata, "Tuan Romeo, saya sudah meminta orang menghitung. Semua orang dari perusahaan besar sudah hadir kecuali Grup V yang nggak diundang.""Ya."Sepertinya Romeo tidak tertarik dengan situasi sekarang.Levi bertanya dengan bingung, "Tuan Romeo, apa Anda sedang mengkhawatirkan sesuatu?"Romeo diam sejenak, lalu berkata, "Apa nggak ada pergerakan sama sekali dari Grup V?"Levi menggelen
Pada malam hari, ketika tidak ada orang, Agnes menarik kopernya dan diam-diam keluar dari Kediaman Edris.Saat William mengutus orang untuk mengantar Agnes ke bandara, mereka tidak menemukan Agnes di dalam kamar. Jadi, mereka pergi ke kamar Violet.Ketika Violet mendengar Agnes menghilang, dia mengerutkan alisnya dan bertanya, "Apa kalian sudah cek CCTV?"Gwen berkata, "Satu jam yang lalu, dia pergi sambil menarik kopernya."William berkata, "Agnes ini benar-benar nggak tahu kapan dia harus berhenti. Bukankah lebih baik dia pulang ke rumahnya saat ini? Dia benar-benar merepotkan."Saat Violet mendengar itu, dia tidak terlihat cemas sedikit pun. Dia berkata, "Batalkan tiket pesawatnya. Lagi pula, tak peduli ke mana Agnes pergi, dia nggak akan dalam bahaya."Gwen bertanya dengan bingung, "Kenapa?""Dia adalah putri Keluarga Knowles, nggak akan ada yang berani menyentuhnya. Dia juga adiknya Sherman, jadi Edward nggak akan melakukan apa-apa kepada Agnes. Biarkan dia pergi. Suruh orang diam
Melihat Agnes tidak mau menerima realita, William pun diam saja.Itu hanya trik Tuan Besar Knowles untuk menghibur putrinya. Mereka tidak bodoh.Tampaknya Sherman menjadi tidak normal akibat tekanan hidup yang tinggi di Keluarga Knowles, karena itu muncullah kepribadian Jacob.Setelah Violet mendengar penjelasan Agnes, dia masih merasa ada yang aneh.Kalau Sherman adalah kepribadian utama, kenapa Sherman yang mati dalam kecelakaan mobil itu?Keluarga Knowles sangat merahasiakan hal ini. Apa cerita tersembunyi di balik ini?Gwen berkata, "Pantas saja dulu nggak pernah ada berita tentang anak kembar di media. Ternyata Keluarga Knowles hanya mempunyai satu putra."Agnes berkata, "Aku sudah memberi tahu semua yang aku tahu kepada kalian. Aku hanya ingin mewakili kakakku untuk meminta maaf. Violet, menurutku, kakakku nggak benar-benar ingin membunuhmu. Dia ....""Dia hanya serakah dan ingin tahu di mana letak harta karun itu, 'kan?"William di sebelah mengatakan apa yang ingin dikatakan Agn
Violet dan Charles turun dari atas.Melihat kedua orang itu turun sambil bergandengan tangan, William pun mengejek, "Eh, akhirnya bangun juga."Saat Charles mendengar itu, dia melemparkan sebuah apel ke arah William.William menangkap apel itu, lalu mengelapnya. "Jangan dibuang. Sayang sekali!"Violet melihat Brandon, Zayn, Arianna dan Barry sudah datang. Dia pun berkata, "Jarang-jarang kita semua bisa berkumpul."Howard berkata, "Ini semua berkat kamu. Sekarang semuanya berdiri di garis depan."Gwen mengernyit dan berkata, "Kamu ngomong apa, sih? Kami berdiri di garis depan secara sukarela.""Kenapa? Ada masalah?""Kamu!"Gwen ingin bertengkar dengan Howard.Namun, saat ini Agnes yang berada di lantai atas turun dengan hati-hati.Ketika semua orang melihat Agnes turun, suasana ruang tamu langsung menjadi hening.Violet menoleh. Agnes tampak bersalah. "Violet, maaf .... Aku nggak tahu kakakku akan menembakmu."Violet berkata, "Dari awal aku sudah merasa ada yang aneh dengan kakakmu dan
Apa mereka sedang mempermainkan orang?Di dalam kamar, perban Violet sudah dilepas.Charles berkata, "Tadi bukannya kamu masih menangis kesakitan?""Aku nggak merasa sakit saat melepaskannya sendiri. Kalau kamu yang melepaskannya, aku ingin menangis."Charles merasa tak berdaya. Untuk sesaat, dia tidak tahu harus tertawa atau tidak.Dia mengoleskan obat pada luka Violet. Luka Violet terasa dingin sejuk dan dia merasa sedikit nyaman."Saat kamu terluka dulu, kamu sering makan permen, ya?""Itu bukan aku.""Ha?""Aku nggak suka makanan manis."Charles berkata, "Dulu kami sering menjalankan misi bersama. Howard temperamen, tapi lemah. Dia sering terluka dan malas membawa permen sendiri, tapi dia memasukkannya ke dalam kantongku. Aku juga nggak tahu apa itu berguna. Tapi ... sepertinya itu lumayan berguna baginya.""Pantas ....""Selesai."Charles segera menutup luka Violet dengan perban, kemudian berkata, "Kamu istirahatlah untuk beberapa hari ini. Jangan pikirkan apa-apa.""Ya."Violet b
Romeo meletakkan bingkai foto itu di atas meja, lalu meletakkan cincin di depan bingkai foto.Mulai hari ini, sebaiknya mereka tidak bertemu.Tengah malam, di Kediaman Edris.Violet sedang berbaring di tepi tempat tidur. Ketika Charles bangun, itu sudah tengah malam.Dia tercengang saat merasakan tangannya sedang dipegang. Ketika Charles melihat Violet sedang berbaring di sebelahnya, dia mengira dia sedang bermimpi."Vio?"Suara Charles sangat rendah dan sedikit serak.Violet membuka matanya dengan mengantuk. Melihat Charles sudah bangun, dia pun menyunggingkan seulas senyuman yang manis dan berkata, "Sudah bangun?"Setelah mendengar itu, Charles baru tahu kalau semua ini bukanlah mimpi. Dia langsung memeluk Violet.Gerakan itu mengenai luka Violet. Dia berdesis kesakitan. "Charles! Sakit!"Charles langsung sadar. Dia melepaskan Violet dengan hati-hati, kemudian bertanya dengan gugup, "Apa lukamu terbuka? Tunjukkan padamu."Lalu, Charles membuka baju Violet.Benar-benar ada sedikit dar
"Oke."Violet turun dari tempat tidur.Romeo mendadak berkata, "Berikan cincinmu kepadaku."Violet menundukkan kepalanya dan melihat cincin di jarinya. Dia tidak bertanya dan melepaskan cincinnya, lalu meletakkannya di atas tangan Romeo.Romeo berkata, "Suatu hari aku akan mengembalikannya."Violet tidak berkata apa-apa dan keluar dari kamar.Sebenarnya dia tahu.Utang Romeo sudah lama dibayarnya.Saat ini, tengah malam.Romeo duduk di kamar Violet sambil menatap lampu redup kamar.Pada saat ini ingatannya seakan-akan kembali ke semalam.Pagi-pagi dia telah membuat janji untuk bertemu dengan Isabella.Violet barusan pergi, kemudian Isabella masuk sesuai janji mereka.Setelah Isabella masuk, dia melihat tidak ada orang di dalam kamar. Alisnya pun berkerut. "Ngapain kamu memanggilku kemari?"Romeo menatap wajah Isabella yang mirip dengan Violet, lalu dia merasa jijik.Tidak ada yang bisa menggantikan Violet dan tidak ada orang yang pantas memiliki wajah itu."Bukankah selama ini kamu ing
"Sialan! Mayatnya hidup?!"William menjerit ketakutan, tapi Gwen memukul bagian belakang kepala William, lalu berkata, "Apa-apaan mayatnya hidup? Lihat baik-baik, Vio masih hidup!""Masih hidup?"William menunjuk muka Violet dan berkata, "Violet, wajahmu ...."Violet mengelap wajahnya dengan lengan bajunya, kemudian riasan pucat Violet menghilang.Violet berkata, "Ini riasan.""Astaga! Aku kira kamu benar-benar ...."William menelan kembali kata "mati".Ketika Howard melihat Violet, sudut mulutnya terangkat sebelum dia segera melenyapkannya. Dia memukul kepala Violet, lalu berkata dengan sinis, "Kalau kamu masih hidup, apa kamu nggak bisa cepat-cepat bangun? Apa kamu harus melihat orang menangis dulu?"Violet merasa pukulan Howard kuat sekali, kemudian dia berkata, "Di luar mungkin masih ada orangnya Edward. Kalau mereka tahu aku nggak mati, Romeo akan dalam bahaya."Gwen tercengang, lalu bertanya, "Romeo? Apa hubungannya ini dengan Romeo?""Pelan-pelan, tapi aku cuci muka dulu."Viole
Semua orang tercengang saat melihat itu.William langsung berkata, "Palsu! Ini pasti diedit! Bagaimana mungkin? Siapa yang menyebar hoax ini? Aku harus menuntutnya!"Gwen juga berkata, "Berita ini pasti palsu .... Mereka menyebarkan berita ini pasti untuk mengacaukan kita dengan sengaja!"Arianna diam sejenak, lalu dia melihat cincin berlian yang sedang dipegang Barry dan berkata, "Apa Charles berjuang mati-matian hari ini karena hal ini?"Semua orang langsung tertegun.Pada saat yang sama ....Edward membaca artikel berita sebelum berkata, "Bagus."Romeo bertanya, "Kamu sudah lama mendidik Isabella, tapi kamu membunuhnya dengan begitu mudah. Apa kamu nggak sedih?""Dia termasuk beruntung karena meninggal sebagai putri Keluarga Gloria."Edward berkata, "Mayat Violet sudah dibakar dan Isabella sudah nggak berguna. Mengorbankan Isabella untuk memicu kekacauan dan menggoyahkan empat keluarga besar .... Romeo, idemu ini sangat bagus."Romeo tidak berkata apa-apa ketika melihat tatapan bang
Tidak masalah kalau cuman Howard, tapi kini Barry dan Arianna juga berada di sini. Bulu kuduk William berdiri saat melihat Barry. Saat Charles digendong masuk oleh Barry, William tidak berani mengucapkan sepatah kata pun.Saat Wilson masuk, dia berdeham dan menggerakkan lengannya untuk menunjukkan keberaniannya.Ketika begitu banyak bos besar yang berkumpul, jangankan William, Wilson juga takut.Brandon dan Zayn berdiri di samping. Brandon bertanya, "Apa kamu membutuhkan peralatan medis? Aku bisa meminta orang memindahkannya kemari.""Nggak perlu. Keluarga Edris punya semuanya."Wilson maju, lalu menyentuh lengan Charles. Beberapa saat kemudian, dia membuka tangan Charles yang terkepal.Telapak tangan Charles sudah berdarah. Wilson tercengang dan berkata, "Dia benar-benar kejam terhadap dirinya sendiri."Setelah itu, Wilson mengambil cincin yang berlumuran darah itu dari tangan Charles. Dia melihat cincin tersebut, kemudian berkata dengan alis berkerut, "Berliannya besar sekali. Ini pa