"Dadah."Sebelum Andrew pergi, dia tersenyum ke arah Charles.Walaupun itu hanya senyuman, itu sudah cukup membuat Charles kesal.Charles langsung mematikan kompor, lalu mengeluarkan telurnya.Violet yang sedang duduk di sofa melihat Charles yang berada di dapur, kemudian bertanya, "Kenapa aku merasa kamu sangat nggak suka Andrew?""Dia belum memenuhi syarat itu."Charles menjawab dengan tenang. Beberapa menit kemudian, Charles sudah mengupas telurnya.Cangkang telur telah dikupas Charles dengan bersih. Dia berjalan ke arah Violet, lalu menggulungkan telurnya di lembam Violet dengan hati-hati. Charles berkata, "Begini bisa meredakan bengkaknya. Kamu mencubit dirimu terlalu kuat, ini pasti sakit besok.""Andrew suka bercanda. Jangan tertipu oleh penampilan baiknya. Sebenarnya hati dia itu busuk."Violet berkata, "Menurutku, dia hanya ingin melihat kamu sebenarnya peduli padaku atau nggak. Dia bukannya ingin memprovokasimu."Charles hanya menjawab "ya" dan tampak tidak peduli.Violet mem
Melihat Violet dan Charles sudah kembali, Andrew mencari alasan untuk mengakhiri rapat.Violet bertanya, "Kamu nggak memberi tahu Kak Silvia kalau kamu keluar?""Ini juga termasuk pekerjaan. Tadi Kak Silvia memberitahuku tentang iklan besok."Andrew menutup laptopnya. Dia melihat penampilan Violet yang sedikit lusuh, jadi dia berkata, "Kalian pulang cepat sekali. Sepertinya penyelidikan kalian nggak mulus.""Nggak bisa dikatakan nggak mulus, tapi prosesnya mengejutkan. Kamu bisa bertanya pada Charles selebihnya."Setelah itu, Violet duduk di sofa sebelah.Karena kebiasaan, Charles memanaskan segelas susu dulu untuk Violet. Kemudian, dia mengeluarkan kue yang telah disiapkan dari kulkas.Dia tidak berlama-lama di ruang tamu, melainkan pergi ke dapur untuk merebus telur.Andrew melihat Charles sepertinya tidak berencana berbicara dengannya. Dia pun mengangkat alisnya dan berkata, "Vio, tampaknya suamimu nggak menyukaiku."Saat Charles mendengar panggilan Andrew kepada Violet, tangannya y
Saat Charles melihat orang itu membidik Violet dengan pistol, dia sangat panik."Aku ...."Violet berbisik, "Ketika aku masuk ke dalam pesta, aku nggak bisa menemukanmu ....""Itu nggak bisa jadi alasan."Charles mengernyit sambil berkata, "Kamu nggak memercayaiku atau sudah terbiasa bekerja sendiri? Walaupun kamu nggak bergerak, aku tetap bisa menemukanmu. Kamu nggak seharusnya naik ke atas sendirian.""Aku melihat pintu besar istana sudah tutup. Aku takut orang itu melarikan diri, jadi ....""Violet, aku nggak peduli pada Iluminati. Aku hanya peduli padamu."Charles memegang wajah Violet. Sorot matanya tampak sangat serius dan nadanya terdengar agak tegas saat dia berkata, "Kalau lain kali kamu bertindak sendirian lagi, aku pasti nggak akan mengampunimu.""Bagaimana ... kamu nggak mengampuniku?"Violet menatap lurus Charles.Kalau dulu, Charles pasti sudah menghindar.Saat ini Charles malah mencubit pipi Violet dengan kuat, lalu sengaja berkata, "Aku akan mematahkan kakimu. Apa kamu
Orang itu gemetar dan mengungkapkan semua informasi yang dia ketahui tentang Iluminati."Berarti ... kalian nggak berguna."Saat mendengar Charles mengatakan itu, ekspresi pria itu berubah.Charles berkata, "Semua orang di sini bersalah. Karena kalian bersalah, arwah kalian akan tinggal di istana ini untuk menebus kesalahan kalian."Semua orang masih belum mengerti apa maksud Charles, tapi suara tembakan terus berbunyi. Dalam sekejap, suara teriakan memenuhi seluruh istana. Hanya dalam beberapa menit, udara penuh dengan bau darah."Gila! Orang gila! Kamu gila!"Pria itu sangat ketakutan sehingga dia kencing di celana. Sekujur tubuhnya gemetar, lalu dia berlari keluar istana seperti orang kesurupan.Namun, sebelum dia bisa mencapai pintu besar, dia sudah ditembak."Tuan, serahkan di sini kepadaku.""Bereskan dengan bersih. Jangan sampai orang lain menemukan kejanggalan.""Baik."Tengah malam, Charles sendirian meninggalkan istana. Kedua matanya yang hitam tampak sinis.Satu tatapan mata
Suara tembakan membuat istana menjadi hening untuk beberapa saat. Lalu, suara tembakan berbunyi lagi. Suara tembakan yang terus-menerus perlahan-lahan menanam rasa takut di hati semua orang.Seseorang berdiri, lalu mengangkat tangan dan berkata, "A ... aku anggota Iluminati."Yang tidak ingin mati juga perlahan-lahan berdiri. "Aku juga."Dalam sekejap, sebagian besar orang di istana telah berdiri.Yang tersisa adalah "barang" yang sudah lama disiapkan Iluminati. Mereka juga berdiri, lalu berkata, "Ampun .... Tuan Charles, ampun .... Kami hanya direkrut. Kami juga nggak tahu siapa bosnya!"Pria dan wanita yang tadi masih menemani bos-bos besar juga berdiri.Mereka adalah orang yang berpakaian paling minim. Mereka semua sedang gemetar dan takut Charles akan menembak mereka."Kamu bilang kalian adalah anggota Iluminati .... Buktikan padaku."Charles kembali ke kursinya, lalu menatap orang-orang yang berdiri itu.Anak buah Charles mengarahkan senapan ke kepala-kepala orang itu. Mereka tida
Orang-orang Iluminati yang sebelumnya sudah mati.Total ada 30 orang. Mereka berbaris dengan rapi.Charles melepaskan topengnya, lalu membuangnya ke samping.Saat orang-orang melihat Charles, satu per satu tidak berani bergerak.Tidak seorang pun di sini yang tidak tahu tentang reputasi Charles di luar negeri beberapa tahun ini.Hanya saja, mereka tidak menyangka Charles akan seberani ini dan membunuh di sini.Anak buah meletakkan kursi di belakang Charles.Charles tidak duduk. Dia perlahan-lahan melangkah maju, lalu melepaskan salah satu topeng pria gemuk.Ketika Charles melihat wajahnya, dia tersenyum sinis. "Pak Jimmy, lama tak berjumpa.""Bu ... bukan begitu ...."Sekujur tubuh Pak Jimmy berkeringat dingin.Charles bertanya, "Apa istrimu tahu kamu di sini?""Bu ... bukan .... Tuan Charles, kami semua datang hanya untuk mencari kesenangan .... Kami nggak melakukan hal yang menentang Anda! Kami juga nggak seberani itu!"Charles berpura-pura tidak mendengarnya. Dia mengangkat tanganny