Saat mendengar kata-kata Nathan, Harvey muntah darah, lalu meludah.Andrew berdiri di samping Harvey dengan ekspresi masam.Kemenangan sudah ditentukan.Mereka kalah."Nak, bunuh mereka."Harvey menggertakkan giginya."Aku sarankan Paman pikirkan baik-baik. Coba kalian hitung berapa peluang kemenangan kalian."Nathan mengangkat tangan, lalu pengawal Keluarga Edris segera mendorong satu per satu anggota Iluminati masuk.Topeng-topeng mereka telah dicopot dan setiap wajah terekspos.Para taipan dan pengusaha besar terlihat ketakutan di hadapan senjata."Tuan! Tolong kami!""Tolong! Selamatkan kami!"...Mereka semua adalah anggota inti Iluminati, tapi itu cuman sebutan yang bagus.Namun, pada dasarnya mereka hanyalah kantong uang Harvey.Mereka menjadi anjing Keluarga Airlangga selama seratus tahun yang pada akhirnya tidak berarti apa-apa.Nathan mengetuk kursinya, memberi isyarat pada Eddie untuk bertindak.Terdengar suara tembakan dari dalam gereja.Gereja seketika berubah jadi lautan
"Aku datang!"Di luar gereja, tiba-tiba Barry berteriak. Sekelompok tentara bayaran menyerbu masuk, kemudian Arianna dan Brandon juga tiba. Yang paling penting, di tengah kepanikan Violet melihat orang-orang Keluarga Knowles.Sherman melangkah masuk, lalu berkata dengan sinis, "Tua Bangka, hari ini adalah ajalmu!""Sekarang! Serbu!"Barry menahan beberapa orang yang menghalangi jalan Charles.Sementara itu Harvey sudah menaruh batu di atas mesin.Saat semua sedang terlibat dalam perkelahian, Violet segera berteriak, "Charles! Mesin itu punya waktu mulai! Cepat! Matikan sebelum menyala!""Andrew, hentikan mereka."Ekspresi Harvey tampak datar.Andrew langsung bertindak.Sebelumnya Violet tak menyangka Andrew sehebat itu. Serangannya nyaris seimbang melawan Charles."Nggak bisa .... Sudah terlambat ...."Charles tidak bisa melewati Andrew. Violet melihat mesin di platform perlahan-lahan memancarkan cahaya aneh.Rasa ini persis seperti waktu mereka di ruang bawah tanah Kediaman Edris dulu
"Andrew, ambil alat kita.""Baik, Ayah."Andrew melirik anak buahnya.Dalam sekejap, ada orang yang mengangkat mesin ke platform."Kalian memang cukup cerdas, hanya saja terlalu sombong."Harvey berkata, "Aku harus berterima kasih pada kalian karena sudah membantuku membedakan yang asli dan yang palsu."Jantung Violet langsung berdetak dengan cepat."Tenang saja, aku nggak akan membunuh kalian. Aku ingin kalian semua menyaksikan momen bersejarah ini bersamaku. Sejarah harus ada saksi mata. Aku ingin kalian melihat keajaiban ini agar kalian tahu apa yang dilakukan Keluarga Airlangga. Ini belum pernah terjadi sebelumnya dan tak akan ada lagi sesudahnya."Semua orang bangkit berdiri.William menatap Harvey yang duduk di atas dengan emosi. "Jadi, selama ini kamu hanya berpura-pura? Kamu hanya ingin melihat kami tersiksa, mempermalukan diri sendiri, lalu menunjukkan dirimu sebagai Pencipta? Kamu benar-benar gila!"Harvey tidak melihat William. Dia hanya melambaikan tangan, lalu dari luar pi
"Kamu nggak sedang bermimpi. Dia Gwen.""Andrew" langsung mengonfirmasi apa yang dipikirkan William.Semua orang menoleh ke arah Andrew, lalu melihat Andrew melepaskan topengnya dan pengubah suaranya."Romeo?!"William terkejut.Violet juga kaget.Nicholas dan Charles mengerutkan alis.Gwen juga melepaskan topeng wajah Ella, kemudian berkata, "Bagaimana? Aktingku bagus, 'kan?""Apaan ini?"William menghampiri Gwen, lalu melihat topeng yang dipegang Gwen.Topengnya terasa seperti kulit asli.Romeo berkata, "Topeng ini adalah produk baru yang dikembangkan oleh perusahaan kami. Awalnya dirancang untuk digunakan pada robot, tapi ... kami memodifikasinya agar dapat digunakan pada manusia juga. Topeng ini memang memiliki beberapa kekurangan kecil, tapi untungnya cahaya di sini cukup redup sehingga yang lainnya nggak sadar kecuali kamu melihatnya dengan saksama."William bertanya dengan bingung, "Siapa yang kamu bunuh tadi?""Buka topengnya."William segera membuka topengnya, lalu muncullah w
"Kami mengerti."Violet berkata dengan ekspresi datar, "Dengan situasi seperti ini, meski kami ingin melakukannya, kami juga nggak berani membohongimu, 'kan?"Saat Harvey mendengar itu, dia tersenyum sambil berkata, "Baguslah kalau kalian tahu."Saat ini, di ujung pintu, Andrew sudah membawa seorang wanita keluar."Gwen!"William melihat Gwen yang sedang digendong Andrew di pundak.Ella mengikuti Andrew dengan ekspresi datar."Gwen!"William ingin berlari ke sana, tapi Ella menghalangi jalan William.William berkata dengan sinis, "Aku nggak memukul wanita, awas!""Kalau kalian menginginkannya, tukar dengan batu."Andrew melirik Violet.Violet memegang kotaknya makin erat.Dia harus mencari cara ketika Harvey menyadari batu-batu di dalam kotak palsu, dia sudah menyelamatkan Gwen."Baik, kuberikan batunya padamu."Violet melirik Gwen yang sedang digendong Andrew, kemudian berkata, "Tapi, kita harus saling menukar.""Boleh."Andrew melirik Ella.Ella menghampiri Violet, lalu mengulurkan t
"Ternyata putri Christian ... pintar."Harvey mengangguk, lalu berkata, "Benar. Itulah yang kupikirkan dan yang ingin kulakukan. Karena kalian sudah tahu ini untuk kebaikan umat manusia, kalian nggak seharusnya menghentikanku.""Kami nggak menghentikanmu.""Violet!"Wajah Nicholas memucat.Tidak menghentikan Harvey?Apa dia ingin melihat pria itu menghancurkan dunia ini?"Aku bukan orang suci. Aku hanya ingin menyelamatkan temanku. Kamu menghancurkan dunia atau nggak, itu bukan urusanku. Selama aku bisa memastikan Gwen aman, aku akan memberimu batunya!"Violet langsung membuka kotak batunya, menunjukkan batu berwarna-warni di dalamnya. Namun, ada satu sudut yang hilang.Violet telah menduga permata yang dimiliki empat keluarga besar seharusnya dipotong dari batu.Maka itu, dia meminta tukangnya meninggalkan satu sudut.Tak peduli apa ini berguna atau tidak, setidaknya ini bisa menakuti Harvey sejenak.Benar saja, saat Harvey melihatnya, dia membelalakkan matanya. "Andrew, bawa Gwen ke