Mag-log inAgnes melanjutkan, "Violet, jangan meragukan cinta Nathan terhadapmu. Dia hanya nggak pernah mengekspresikannya, makanya kamu meragukannya. Dia bukannya nggak peduli padamu, tapi karena dia terlalu peduli padamu, makanya dia bersikap tegas padamu. Setelah itu, dia menggunakan cara terlembut untuk melindungimu."Mata Violet memerah setelah mendengar apa yang dikatakan Agnes.Ya.Sejak awal Violet melihat Nathan melempar seorang wanita dari lantai dua hanya karena wanita itu mencoba mendekatinya. Itu adalah peringatan. Sejak saat itu, dia dan Nathan selalu menjaga jarak.Nathan selalu menjadi orang yang penuh perhitungan.Dia tahu seperti apa sifat Violet, tahu Violet mendambakan kehidupan yang tenang. Karena itu, Violet pasti akan menjauh dari segala bentuk bahaya.Nathan pun sengaja membungkus dirinya dalam bayang-bayang berbahaya. Dengan satu tindakan ekstrem saja, dia sudah berhasil mendorong Violet menjauh.Setelah itu, semua bentuk bantuannya disamarkan sebagai sebuah transaksi.Di
"Bagus! Kamu ambisius!"William mengangkat gelasnya, lalu berkata, "Ayo bersulang untuk ambisi Nona Agnes!""Ayo!"Gwen juga mengangkat gelasnya.Semua orang mengangkat gelas, lalu suasana menjadi ramai.Violet tersenyum ketika melihat keramaian ini, tapi senyumannya tidak terlihat gembira.Orang lain di dalam ruangan tidak sadar kecuali Charles. Dia pun menggenggam tangan Violet lebih erat sedikit.Dia tahu.Semua orang sudah hadir.Hanya saja, orang itu tidak datang.Agnes juga menyadari perasaan Violet. Dia duduk di samping Violet, jadi dia tahu keadaan Violet sekarang tidak normal. Saat dia berada di luar negeri, dia ada mendengar beberapa kabar mengenai Violet.Yang dia ketahui tidak banyak. Sherman juga tidak membagikan banyak hal padanya.Lalu, Violet bangkit untuk pergi ke kamar mandi.Agnes juga berdiri, kemudian mengikuti Violet.Dibandingkan dengan para pria di dalam ruang VIP yang sedang saling bertaruh dan minum, suasana di luar terasa jauh lebih tenang.Setelah mencuci ta
Sudah pukul setengah delapan malam dan semua orang sudah tiba.Setelah Brandon menyelesaikan semua urusannya di Kota Vior, dia datang bersama Zayn. Howard terlambat dan orang terakhir yang datang.Hanya Romeo yang tidak datang.Namun, Romeo sudah menyiapkan tiga botol alkohol untuk semua orang.Tak lama kemudian, ruang VIP sudah dipenuhi orang. Suasana menjadi hangat.Violet bertanya, "Apa Sherman dan Agnes nggak datang?""Mereka sibuk di luar negeri. Sherman bilang dia nggak bisa meninggalkannya."Nicholas kembali ke tempat duduknya, kemudian berkata, "Tapi, dia bilang dia juga sudah mempersiapkan hadiah. Seharusnya sebentar lagi sampai."Begitu Nicholas selesai bicara, ada yang mengetuk pintu di luar.Pelayan membuka pintu, lalu muncul kepala Agnes. Dia memakai gaun bercorak bunga dan riasannya tampak sangat menggemaskan. Gayanya yang ini sangat berbeda dengan yang sebelumnya. Dia tampak lebih dewasa."Halo, semuanya. Kakakku sibuk, jadi dia nggak bisa datang. Tapi, dia sudah meminta
William berkata, "Wanita mana yang buta dan bisa jatuh cinta pada Howard? Aku nggak percaya."Violet melihat jam tangannya, lalu berkata, "Pengetahuan Howard masih terbatas, jadi aku mengirimnya untuk belajar pada seseorang yang lebih ahli. Seharusnya kelasnya hampir selesai.""Belajar?"William dan Gwen tercengang.Belajar apa?Sementara itu, di Grup Fernandez.Howard melihat jam tangannya, lalu berkata dengan kesal, "Sudah cukup, 'kan? Makan malam sudah mulai."Masih ada sepuluh menit.""Sepuluh menit pun masih dihitung? Aku nggak mau lagi."Howard langsung hendak berdiri.Namun, Romeo yang duduk di balik meja kerja menekan bel di atas meja.Beberapa pria bertubuh kekar di depan pintu langsung menghalangi Howard."Setiap menit yang kamu buang berarti kamu terlambat satu menit pulang dan aku juga terlambat satu menit pulang."Romeo berkata dengan datar, "Bagaimanapun juga, aku nggak akan datang ke makan malam itu. Aku punya banyak waktu untuk dihabiskan bersamamu."Saat Howard mendeng
Nicholas berkata, "Ayo pergi. Kita masih punya banyak urusan yang perlu diselesaikan. Kita nggak bisa menyerahkan semuanya pada William dan Kak Gwen.Violet menggelengkan kepala, lalu berkata, "Selagi mereka masih bersedia, biarkan mereka bekerja lebih banyak. Aku merasa William akan meninggalkan pekerjaannya dalam beberapa hari.""Meninggalkan pekerjaannya?"Nicholas mengerutkan alisnya.Charles di sebelah tertawa.Beberapa hari ini William sering stres. Dengan sifat William, dia memang tidak cocok menjadi bos. Sekarang sudah tidak ada yang bisa meneruskan Keluarga Airlangga dan hanya dia yang dapat warisan saham Harvey, serta menjadi kepala Keluarga Airlangga selanjutnya.Lebih aneh kalau William bersedia menangani Keluarga Airlangga.Pada akhirnya, dia pasti akan melemparkannya pada mereka."Ayo berkumpul malam ini."Nicholas berkata, "Aku sudah memesan tempat di Restoran Four Spices. Kalian semua datang, ya. Selesai makan, kita bubar."Mereka dipertemukan karena masalah Iluminati.
William melongo saat melihat berkas-berkas tersebut. Dia menunjuk dan bertanya dengan terbata-bata, "A ... apa ini?""Bu Violet meminta kami mengantarnya. Dia khawatir Tuan William dan Bu Gwen bosan, jadi tolong selesaikan pekerjaan hari ini."Jordan mengangguk ke arah mereka berdua dengan sopan.William menggertakkan giginya. "Sifat Violet ini benar-benar sama dengan si Charles! Dasar licik!"Dari awal Violet sudah tahu mereka tidak akan ikut, jadi dia sengaja mempersiapkan dokumen untuk mereka.Berarti dia bertanya juga tidak berguna, 'kan?"Sudah, sudah. Beberapa hari ini Violet baru lebih bersemangat. Biarkan dia dan Charles pergi menjenguk Paman dan Bibi. Bukankah itu hal yang baik?"Gwen menenangkan William dengan nada lembut.William juga tahu ayahnya yang bersalah pada keluarga lain, jadi dia hanya bisa mengangguk. Dia berkata, "Begitu aku selesai menangani semua dokumen ini, aku akan serahkan perusahaan kepada Violet dan Charles. Setelah itu, aku akan menyiapkan pernikahan meg







