Share

Rindu

Setelah keluar dari rumah Mas Daffi hari itu, aku segera menemui Om Sahid di kantornya. Tentu saja sebelum menuju ke sana, aku memastikan lebih dulu kalau Om Sahid sedang berada di sana. Maklum, dia, kan orang sibuk.

"Jadi, akhirnya kau menyerah juga, Ri?" tanya Om Sahid lalu menyesap pelan kopi hitam favoritnya. Aroma moccanya yang tajam seketika mampu menenangkan pikiranku yang saat itu sedang kalut.

"Riana sudah berusaha, Om. Maaf." Kepalaku tertunduk semakin dalam sambil berusaha menyembunyikan air mata yang kembali menyeruak ke luar. Ah, sangat menyebalkan sekali kalau sampai Om Sahid melihatku cengeng seperti ini.

Om Sahid mendengkus kasar. "Keterlaluan memang si Daffi dan Juwita itu, apalagi sejak Asmoro sudah tidak ada. Kalau bukan karena Asmoro yang memohon-mohon pada Om dulu, tidak mungkin Om mengizinkan kau menikah dengan anaknya. Asmoro itu terlalu berharap kalau anaknya itu bisa berubah setelah menikahi kamu. Bukannya berubah, dia malah semakin parah. Kau juga sih, Ri, se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status