Share

Ancaman Radit pada Desti

Tubuh yang semakin hari semakin kurus itu melorot ke lantai seiring dengan luruhnya air mata yang deras seperti aliran anak sungai.

Mengingat foto kiriman dari Radit, penyesalan Desti kian menjadi. Dadanya yang dipenuhi rasa bersalah itu terasa semakin sesak saat menyadari dirinya penyebab semua ini.

"Seandainya aku tidak berbuat serong, maka semua ini tidak akan pernah terjadi." Salah satu ungkapan penyesalan terbesar dari seorang Desti.

Rasa bersalah bergulung-gulung di dalam dada wanita yang telah melahirkan Ralia. Puluhan kata seandainya bermunculan di dalam benaknya sebagai ungkapan penyesalan yang tak ada ujungnya.

"Maafkan Ibu, Nak! Ini semua terjadi karena kebodohan ibumu ini, Ralia!" Beberapa kali Desti melayangkan pukulan di kepalanya sendiri. Semua itu dia lakukan untuk menghukum isi kepalanya.

Menurut Desti, isi di balik tempurung kepalanya wajib diberi pelajaran sebab dari sana ide main gila itu bermula.

"Innalillahi … Desti! Apa yang kamu lakukan?" Ratmi yang muncul d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status