Share

Part 48

Seperti pagi-pagi biasanya, aku akan bangun lebih dulu. Mas Lutfan tak akan mau bangun meski alarm berdering sangat nyaring. Sama sekali tak mengganggu tidurnya. Jadi heran, ada orang yang seperti itu.

“Mas, bangun dong. Udah tambah siang lho. Ayo sholat subuh dulu.”

Aku mengucapkannya di dekat telinganya. Dia suka kalau aku melakukannya. Semoga saja masih mempan dan mau cepat bangkit dari kasur.

“Iya Sayang … udah pagi aja ya?”

Untung saja, dia langsung sadar. Jurus itu, ternyata masih manjur.

“Iya, ayo bangun. Mandi sekalian biar segar.”

“Lho, kan tadi malam kita nggak begituan, Dek. Kamu katanya capek, jadi aku nggak tega. Masa harus mandi sekarang.”

“Biasanya juga gitu ‘kan? Mau habis itu atau nggak, ya kita mandi.”

“Apa iya, Dek? Kamu nggak gitu lho? Kadang juga nunggu selesai masak baru mandi.&rdq
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status