Beberapa warga yang sudah mulai termakan dengan kata-kata wanita itu, mulai maju mendekati Dimas dan juga Rania. Karena takut melihat wajah para warga itu yang emosi membuat Rania mundur dan bersembunyi di balik badan Dimas. Laki-laki itu pun sudah pasang badan agar mereka tidak menyakiti Rania.
"Bapak-bapak semua yang dikatakan wanita itu tidak benar. Aku tidak pernah berniat untuk melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama." Dimas masih berusaha menjelaskan semua.
"Sejak kamu datang kesini, kami sudah merasa ada yang aneh. Ternyata benar pikiran kamu memang mesum. Jangan-jangan laki-laki ini juga yang sudah menculik Rania dan sudah melakukan perbuatan tidak senonoh pada Rania. Ayo warga kita usir laki-laki ini," ujar salah satu warga itu.
Di belakang, Irm
Di dalam sebuah hubungan percintaan, kita sering mendengar istilah seberapa besarnya pun kamu menginginkan seseorang untuk bersatu denganmu namun jika dia bukan jodohmu maka kalian tidak akan pernah bisa bersama. Akan tetapi sebesar apapun kamu berusaha untuk menolak kehadiran seseorang di dalam kehidupanmu jika dia memang jodohmu maka dia akan mencari jalannya sendiri agar kalian bisa bersama.Hal ini lah yang sedang terjadi di dalam kehidupan Rania. Wanita ini selalu saja menolak, menghindar, bahkan menjauh dari Dimas agar laki-laki itu mau pergi dari kehidupannya akan tetapi Allah SWT selalu saja menyuruhnya untuk kembali dan terus kembali.Rania menjauh, menghindar dan selalu menolak Dimas bukan berarti wanita ini membencinya. Selama ini laki-laki ini lah yang selalu ada di saat dirinya sedang dalam keadaan terp
Malam itu langit sedang turun hujan disertai angin dan juga petir yang cukup besar. Suasana di rumah pratama sebenarnya sangat tenang, hanya saja ada satu ruangan yang hawanya sangat panas. Iya itu adalah kamar dari Luki dan juga Irma. Walaupun Luki adalah anak kedua dari kakek Pratama akan tetapi jika masalah jodoh, anak bungsu nya ini sangat cepat dalam memilih pasangan. Mereka pun menikah saat Ridho sang kakak masih berhubungan dengan Tyas."Mas dengarkan aku. Kita harus menyusun rencana dari sekarang. Kalau tidak anak kita nanti tidak akan mendapatkan apa-apa," tegas Irma kepada sang suami Luki."Apa maksudmu?" tanya laki-laki itu."Mas jangan berpura-pura bodoh seperti itu deh. Mas tau kan dalam keluarga ini mas itu hanya anak kedua. Dalam silsilah tur
"Bagaimana bisa kamu hamil?" tanya Lidya, istri dari Pratama yang tidak lain adalah ibu mertua Tyas.Wanita itu mengerutkan keningnya, bingung. Kenapa ibu mertuanya bertanya kenapa dirinya bisa hamil? Bukankah hal yang wajar jika seorang wanita hamil setelah menikah?"Kenapa Ibu bertanya seperti itu?" tanya Tyas."Tentu saja aku wajib menanyakan kenapa kamu bisa hamil. Asal kamu tau, Ridho itu memiliki gangguan di sistem reproduksinya. Dia itu mandul. Lalu jika kondisi anakku memang seperti itu, lalu anak siapa yang sekarang ada di dalam kandunganmu itu?"Tyas sangat terkejut dengan apa yang sudah dikatakan oleh ibu mertuanya itu. Pasalnya selama ini sang suami Ridho tidak pernah memberitahukan ten
"Iya Ayah, aku akan pulang hari ini juga."Pagi itu Dimas mendapatkan telepon dari sang Ayah yang memberitahukan akan ada pertemuan bisnis dengan Perusahaan Hendra Wijaya tiga hari lagi. Namun laki-laki itu diminta untuk pulang hari ini juga karena mereka harus mempersiapkan segalanya.Perusahaan yang dimiliki oleh keluarga Hendra Wijaya adalah perusahaan yang sama-sama besar. Jika diantara mereka bisa menjalin hubungan kerjasama yang baik maka kedua perusahaan ini bisa dipastikan akan menjadi perusahaan raksasa di negara ini. Kekuatan mereka tak akan bisa digoyahkan oleh apapun. Bahkan kedua perusahaan ini juga bisa mendapatkan sorotan penilaian yang baik di seluruh dunia.Adalah suatu keberuntungan bagi Ayah Deni karena dirinya adalah teman lama dari Hendra. Me
"Assalamualaikum," sapa Dimas saat dirinya mulai melangkah masuk ke dalam rumah keluarganya."Waalaikumsallam. Kakak," jawab seorang perempuan yang tak lain adalah Pingkan sang adik.Dimas sangat senang melihat sang adik perempuan satu-satunya itu ada di rumahnya kembali. Sudah hampir satu tahun lebih Pingkan tidak pulang karena kesibukannya sebagai seorang mahasiswi.Pingkan adalah seorang wanita yang sangat cantik dan juga baik. Walaupun sikapnya terkadang arogan akan tetapi jauh di dalam lubuk hatinya dia sangat menyayangi semua orang dan paling tidak bisa jika melihat ada ketidakadilan di sekitarnya. Karena sifatnya ini pulalah gadis ini sering terlibat beberapa perkelahian dengan para laki-laki berandalan di kampusnya. Bagi Dimas, itu tidak masal
"Ayo cepetttt!!!" teriak Pingkan sambil terus menarik tangan sang kakak, Dimas."Iya bentar dek, pelan-pelan nanti jatoh," ucap Dimas.Setelah diceritakan semuanya tentang Rania kepada sang adik, Pingkan dengan bersemangat ingin sekali bertemu dengan wanita itu. Wanita yang sudah mencuri hati sang kakak dari dirinya masih kecil. Seorang wanita yang sudah membuat hati sang kakak terkunci untuk wanita lain selama bertahun-tahun lamanya. Pingkan ingin berkenalan dengan wanita yang sudah membuat sang kakak buta karena cinta sehingga laki-laki itu hanya bisa melihat kesempurnaan dari seorang Rania.Pingkan terus menarik tangan Dimas bahkan sampai sang kakak pun hampir saja terjatuh saat mereka menuruni anak tangga. Itulah sifat adik perempuannya yang terkadang s
"Jadi kakak ipar, kalau boleh aku tau adakah hal baik dalam diri kakak gantengku itu yang selalu ada di dalam hati dan juga ingatanmu?" tanya Pingkan.Gadis ini benar-benar bawel. Sejak tadi dia tidak pernah berhenti bicara. Ada saja bahan pembicaraan untuk dirinya mengajak ngobrol dengan Rania. Kebanyakan sih obrolan yang tidak penting.Pingkan sangat senang bisa berkenalan dengan Rania. Wanita yang sudah resmi menjadi kakak iparnya itu, benar-benar langsung klop dengan sang adik ipar. Walaupun Rania jarang sekali berbicara dan lebih senang menjadi pendengar setia saja akan tetapi respon atau mimik wajah yang diberikan oleh Rania sangat membuat Pingkan bersemangat.Selama ini hanya sang kakak Dimas saja yang selalu memberikan tatapan seperti itu jika dirin
Malam semakin larut akan tetapi Rania belum juga bisa terlelap. Matanya belum juga bisa terpejam karena detak jantungnya yang berdetak begitu cepat. Setelah memberikan sentuhan dari bibir oleh Dimas, laki-laki itu pun terus memeluk tubuh sang istri dengan begitu erat. Sebenarnya sudah beberapa kali wanita itu mencoba untuk melepaskan pelukan suaminya itu akan tetapi Dimas yang pada dasarnya belum tidur, tidak membiarkan sang istri melakukan hal itu. Yang ada laki-laki itu malah semakin mempererat pelukannya. Sampai pada akhirnya Rania pun tak bisa berbuat apa-apa lagi, membuat Dimas pun tersenyum tanpa sepengetahuan sang istri.Saking nyamannya berbaring sambil memeluk sang istri, pada akhirnya Dimas yang semula hanya berpura-pura tidur, sekarang malah menjadi terlelap dengan begitu nyenyak. Dan wanita itu sendiri, karena sudah terlalu lama dia terjaga, membuat rasa kantuk pun mulai dat