Share

penasaran

Happy Reading

"Pergi kemana, Mbok?" tanyaku sambil menahan nafas yang ngos-ngosan.

"Ya intinya pergi. Wes ndak usah angel-angel mikirnya, intinya saiki jomblo. Kalau mau gaet, ndak ada yang bakal marah," kelakar simbok.

"Lah, Mbok. Ya nggak mungkin dia mau sama mantra, lihat modelan Dara kayak gini. Mirip ikan buntal, lihat aja ogah apalagi jadi pacarnya."

"Hidup harus pede dan optimis. Jika kamu nggak optimis gini gimana mau maju? Yang ada semakin hari semakin mundur, mau kayak gitu-gitu aja?"

"Ya nggak lah. Memang harus ya Mbok pede kalau badan gini?"

"Iya harus pede lah, memang gede begini keinginan kamu. Banyak bersyukur maka Allah permudah urusanmu," ucap Simbok membuatku tersenyum. Akhirnya aku sampai di kebun belakang rumah Bagas. Rumahnya lumayan gede bagi ukuran di desa ini bisa dikatakan mewah. Bagaimana tidak, di sekeliling rumahnya kecil semua dan hanya rumah Bagas yang lumayan.

"Nih kamu pengangin ini aja. Mbok yang cukil kunyitnya, kamu jangan angkat yang berat-berat k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status