Rian tak menghiraukan perkataan Anggi lalu masuk ke bangku penumpang mobil Porsche Panamera berwarna merah tersebut.
Setelah Rian masuk ke dalam mobil, Delia menutup pintu mobil dan beralih melirik Anggi yang arogan pada awalnya.
"Benar beliau adalah CEO dan aku adalah sekertaris CEO Rian. Apa kamu ada masalah disini.?"
"Ti-Tidak ada."
"Baguslah jika tidak ada, lebih baik jangan membuang-buang waktu CEO untuk hal yang tidak penting."
Delia memakai kaca mata hitamnya kembali dan pergi meninggalkan Anggi dengan acuh tak acuh.
Anggi hanya menatap mobil Porsche Panamera berwarna merah yang kini mulai menghilang dari pandangannya.
"Tidak mungkin si gembel itu adalah seorang CEO, jika dia seorang CEO mana mungkin dia mau bekerja sebagai staf biasa di perusahaan Indo Logistik ini."
Anggi merenungi semua hal dan dia mulai tersenyum melihat mobil Porsche Panamera yang kini mulai hilang dari pandangannya.
"Pasti si gembel
Semua orang yang hadir bergosip saat melihat Rian yang turun dengan mengenakan pakaian kerja yang serba biasa. Berbeda dengan Delia yang penuh dengan kharismatik seorang konglomerat.Ilham juga melirik Rian penuh dengan tanda tanya. Bagaimana mungkin wanita yang sangat cantik dan terlihat sangat eksklusif menjadi supir.Saat Delia dan Rian menuju ke arah Cafe Apa Adanya, mereka langsung di sambut oleh Ilham sang pemilik Cafe penuh dengan kesopanan."Selamat datang Nona cantik dan tuan, AQ adalah pemilik Cafe dan perkenalkan namaku adalah Ilham.""Apa anda berdua saja atau ada janji dengan orang lain?""Kami sudah ada janji dengan Tuan Rizal dan kebetulan dia mengendarai mobil BMW X6 hitam yang terparkir tepat di sebelah mobil ku.""Oh tuan Rizal yang mengendarai mobil BMW X6 hitam itu. Tuan Rizal sudah menunggu kalian dari tadi.""Bolehkah saya tau nama anda nona?""Nama ku Delia""Dan tuan yang berada di belakang anda i
Setelah selesai mendiskusikan pekerjaan mereka, mereka memutuskan untuk memesan makanan. Karna Cafe Apa Adanya terkenal dengan menu nasi goreng kampung di padu dengan ayam bakar serta telur gulung nya. Mereka bertiga memesan makanan yang menjadi ciri khas Cafe tersebut. Sementara untuk minuman nya Delia memesan pokat kocok spesial. Tak lama kemudian makanan di hidangkan di hadapan mereka. Saat menikmati makanan, instrumen musik yang tadinya sedang berhenti istirahat kini mulai memainkan musiknya di ikuti dengan vocalis yang mulai bernyanyi. Delia tersenyum melihat musik yang indah di mainkan saat mereka makan. Hati kecil Delia meronta karena musik dan bernyanyi adalah salah satu hobinya. Saat asik menikmati hidangan tanpa sadar Delia menoleh ke arah sudut dinding kaca yang memperlihatkan keadaan di luar. Delia memperhatikan tiga kakak beradik yang dari tadi melihati pengunjung yang makan dari balik jendela kaca. Ketiganya hampir meneteskan air
Saat Delia sedang asik mengobrol dengan ke tiga gadis kecil yang berada di luar. Rizal menjelaskan pada Rian latar belakang Delia yang sangat mulia dan kepribadian Delia yang menjadi alasan utama Delia di pilih menjadi sekertaris Rian. Selain sangat baik Delia juga sangat pintar, mempunyai wawasan yang begitu luas. Rian tersenyum mendengar penjelasan pamannya. Wajar saja Papanya memilih Delia. Delia adalah sosok wanita sederhana, baik, pintar dan juga suka membantu orang lain. Delia menghampiri meja yang tepat di sebelah rombongan mereka untuk mengajak ketiga gadis kecil itu duduk. Setelahnya Delia segera memesan makanan spesial Cafe tersebut dan juga orange jus untuk ketiganya. Para tamu yang hadir mengerutkan alis mereka melihat Delia membawa ke tiga pengemis tersebut masuk untuk makan. Namun tak ada satupun yang mampu menegor Delia. Semua tamu yang hadir tidak berani membuat Delia gadis cantik yang di anggap super kaya dari tamu yang
Fitri yang awalnya ingin mempermalukan Delia kini menelan pahit niatnya. Delia terus bernyanyi tanpa memikirkan penonton yang hadir. Sesekali Delia melihat CEO tampannya saat bernyanyi. Dan saat kedua pandangan mata mereka bertemu, wajah Delia memerah karna CEO tampan yang ia kagumi tersenyum melihatnya bernyanyi. Rian bergumam di hati kecilnya. "Lagu yang Delia nyanyikan sangat bagus, Delia membawakan lagu ini seperti menceritakan tentang dirinya yang slalu di sanjung dan di cintai banyak orang." Sumi dan kedua adiknya bertepuk tangan bahagia mendengar keindahan suara Delia. "Kakak cantik, suara kakak cantik sangat bagus. Jika aku besar nanti aku ingin mempunyai suara indah seperti kakak cantik." Adik yang paling kecil Sumi terus mengoceh saat mendengar Delia bernyanyi. Sosial media Ilham semakin di banjiri penonton dan banyak yang menanyakan alamat Cafe Apa Adanya pada Ilham saat menayangkan siaran langsung. Ilham men
Annisa menepuk bahu Ilham yang sedang asik menikmati suara indah Delia dan menikmati suasana Cafenya yang kini menjadi sangat ramai pengunjung. Ilham kaget dan menoleh kearah Annisa berada. "Waaahh tidak di sangka bahkan pemilik Annisa Cafe yang cantik juga hadir di Cafe ku yang sangat sederhana ini." "Hahahaha, Ilham aku hanya penasaran dengan para pengunjung yang awalnya ada di Cafe ku tiba-tiba segera pergi." "Aku mendengar dari tamu yang ada di Cafe ku bahwa ada wanita yang sangat cantik dan mempunyai suara yang sangat indah berada di Cafe mu. Karena itu aku segera mengikuti mereka datang kemari untuk memastikan kebenaran ucapan mereka." "Ternyata gadis yang sedang bernyanyi ini sangat cantik, aku saja tidak dapat di bandingkan dengan kecantikan nya. Apalagi gadis ini mempunyai suara yang sangat indah." "Hahahaha, Annisa ku rasa hari ini aku sangat beruntung kedatangan tamu terhormat seperti ketiga tamu yang hadir di meja depan."
Delia tersenyum saat melihat bahwa Ilham setuju dengan permintaannya. "Baguslah jika kau mau membantuku, kau lihat ketiga bocah kecil yang makan ini" Delia melirik ke arah Sumi dan ke dua adiknya berada. "Ia Nona, lalu kenapa dengan mereka. Bukankah aku sudah setuju dengan permintaan anda agar ketiganya di izinkan masuk dan menikmati hidangan mereka seperti yang nona minta." " Aku senang karena kau mengizinkan mereka masuk dan menikmati makanan mereka di Cafe mu. Namun ini tentang mereka ketika aku tidak ada di sini di lain waktu." Ilham menyatukan alisnya dan berfikir keras. Ilham mempunyai kesimpulan bahwa Nona cantik di hadapannya menginginkan ketiga pengemis ini hadir di Cafenya lain waktu untuk mengemis makanan. "Bisakah kau menyiapkan 3 bungkus paket makanan untuk mereka bertiga mulai besok. Aku sengaja membayar uang 2 juta Rupiah untuk makanan mereka selama 2 Minggu." "Setelah aku mengecek harga yang ada di menu Cafe mu,
"benarkah. Nona muda sepertinya kau terlalu berlebihan memuji ku""Tidak tuan, aku tidak berlebihan karna semua yang aku katakan adalah kebenaran.""Oh ya siapa nama mu nona muda?"Annisa langsung memperkenalkan dirinya dan memberikan kartu nama miliknya."Perkenalkan nama saya adalah Annisa dan saya pemilik Annisa Cafe"Ketiganya langsung menerima kartu nama yang diberikan oleh Annisa.Saat Rian dan Delia melirik belakang kartu nama Annisa, ada beberapa menu spesial yang di sajikan oleh Annisa Cafe.Berbagai macam makanan laut, ayam guling Marquita, steak sapi dan minuman khas semua usia yaitu eskrim lezat dengan buah naga serta parutan buah melon.Delia melirik Rian dan menggoyang goyangkan lengan Rian."CEO aku suka semua menu yang ada di Cafe ini. CEO lain kali ayo kita makan di sana ya ya ya."Delia menatap Rian dengan tatapan mata menggemaskan penuh harap.Rian tersenyum dan mengelus kepala Delia.
Saat Delia turun dari mobil rahang Indah ternganga lebar hampir jatuh ke tanah melihat kecantikan Delia, tanpa sadar Indah bergumam berdecak kagum melihat kecantikan Delia."Cantiknya kakak ini, kecantikannya Sangat luar biasa bahkan wanita yang ada di hadapannya adalah kecantikan seluruhnya jagad raya."Delia segera membukakan pintu samping untuk Rian dan Rianpun keluar dari mobil.Saat Rian keluar dan menuju Mamanya dan Indah, Rian hanya tersenyum. Sebelum Rian memperkenalkan Delia ke pada mama dan adiknya, kepala Rian langsung di pukul Dira mama Rian."Dasar anak nakal, teganya kau menyuruh gadis cantik di samping mu menyetir dan membukakan pintu untuk mu.""Aduh Ma sakit."Rian menggaruk-garuk kepalanya karna pukulan dari Dira.Indah yang melihat kakaknya di pukul tertawa cekikikan."Hahahaha""Dasar adik nakal menertawakan kakakmu yang di pukul Mama tanpa menjelaskan semua.""Mama jangan memukul ku sebelum ak