Share

22

Sepanjang malam, tidak tidur, lapar mendera sementara hati dipenuhi oleh duri-duri. Aku hanya duduk di kursi ruang tamu sambil menahan air mata. Ibu mertua, ayah dan suamiku juga duduk dan membisu. Pembantuku duduk di teras sendirian sambil terus menyeka air mata di netranya.

Aku yakin wanita munafik itu sengaja menunjukkan kesedihan agar mendapatkan simpati dari mertua dan orang-orang sekitar. Aku rasa, dia tidak akan berhasil dengan itu.

"Bunda, ada kakek ya?" Davin yang baru saja bangun dari tidur dan tidak menyadari ada peristiwa besar dalam rumah kami sejak semalam, nampak heran. Bocah itu bingung melihatku yang sembab, neneknya menangis serta kakeknya membisu.

"Ada apa Kek, kok semua orang diam saja?"

"Sayang, maafkan kakek ya." Ayah mertua meraih anakku ke dalam pelukannya lalu memeluknya dengan penuh kesedihan. Beliau menangis tapi mencoba menahan perasaan sedih itu. Beliau berusaha menunjukkan senyum dihadapan putra sulungku.

"Dengar Nak, apapun yang terjadi setelah ini ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Mia Harjoni
author lupa ya, di bab 19 ditulis ortu kandung Arimbi udah dtg dan saat ke tempat Pak RT ditulis ibu mertua dan ibu kandung Arimbi menunggu cucu2 di rumah, hanya ortu n mertua laki2 yg ikut. kok di bab ini ditulis ortu kandung Arimbi baru datang????
goodnovel comment avatar
Tari Emawan
kasihan Arimbi dan anak2nya, thor. ksh mrk kebahagiannya dong
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status