Oh tidak!Mengapa teman satunya ini terlalu realistis dalam berpikir? Tidak heran dia tidak memiliki seorang kekasih sampai sekarang."Pantas saja tidak ada wanita yang mau mengejarmu, Brandon Yu!" Benar saja, Rayyan langsung marah ketika dirinya mengatakan hal itu secara blak-blakan kepadanya. Namun, Brandon Yu tidak peduli, berkata balik, "Aku tidak butuh dikejar oleh wanita. Justru hidup begini lebih menyenangkan. Aku bahagia dengan diriku sendiri. Aku tidak membutuhkan wanita di luaran sana setelah aku bahagia dengan duniaku sendiri.""Ya, ya, itu pilihanmu. Tunggu dulu ... Kau tidak memiliki kelainan orientasi seksual, 'kan?" Rayyan Wang beringsut menjauhkan dirinya ke sisi pojok sofa. Secara bersamaan, menutup bagian dadanya menggunakan kedua tangannya."Rayyan Wang! Kau masih mau tinggal di rumahku, tidak?" Brandon Yu meluapkan seluruh kemarahannya. Dia normal dan komponen dalam segala hal. Ini tentang pilihan hidup, tidak ada sangkut pautnya dengan kelainan orientasi seksualn
Sepengetahuan Thomas Xu, tidak ada nama Rayyan Wang di dalam daftar nama kepemilikan penghuni VIP di Apartemen Boulevard.Sepertinya, memang dia tidak memperbarui informasi akan hal ini. "Oh ...." Thomas membulatkan mulutnya. Dia tidak tahu harus melakukan apa. Seluruh sel sarafnya seperti terjerat sesuatu hal, sehingga membuatnya kesulitan untuk berbicara di hadapan Rayyan Wang. Apalagi tatapan mata Rayyan Wang, serta jabatan tangannya sangat erat mencengkeram tangannya seolah memberinya sebuah peringatan atas tindakannya menggoda Elena Zhang, sebelumnya. Sikap ini mampu membuat dirinya bergidik ngeri sampai terasa ingin kencing di celana.Karena itu, Thomas Xu lantas buru-buru meminta maaf, "Maaf aku tidak tahu dia adalah kekasih Anda." Thomas Xu tersenyum kaku. Thomas Xu tahu diri. Dia tahu identitas apa yang dimiliki oleh Rayyan Wang. Oleh karenanya, dia tidak bisa menyinggung Rayyan Wang sebagai putra tunggal dari pemilik 5 stasiun televisi; secara keseluruhan memiliki kendal
Saat ini, terjadi tarik menarik antara Thomas Xu dan Elena Zhang. Elena Zhang menraik Thomas Xu, sementara Thomas Xu takut dengan identitas Rayyan Wang diam di tempat mengakibatkan Elena Zhang tidak dapat melanjutkan langkah kakinya lebih jauh."Tuan Xu, Anda tidak perlu takut untuk disalah pahami. Kakiku cukup kuat untuk dijadikan tempat berpijak." Penuturan Elena Zhang barusan jelas menunjukkan bahwa dirinya bukanlah seseorang yang bisa digertak oleh orang lain. Dia memiliki kedudukan setara dengan Rayyan Wang, sehingga Thomas Xu tidak perlu ragu untuk mengikutinya.Leony Fu memilih menjadi manusia transparan ketika pertikaian antara Elena Zhang dan Rayyan Wang sedang berlangsung. Ada pria pujaan hati di depan mata mengharuskannya menjaga citra pribadinya, sehingga tidak kehilangan muka bila bertemu dengan Thomas Xu di masa depan."Tapi ...."Thomas Xu tetap mempertahankan tentang aturan mutlak menghadapi seseorang berpengaruh di industri hiburan; tempatnya mencari uang. Meskipun
Elena Zhang rasa sudah tepat memberi perumpamaan tentang lebah dan lalat. Dia tidak perlu mengungkapkan perkataan lebih sarkastik kepada Rayyan Wang. Seorang wanita terlalu banyak bicara tidaklah baik. Banyak diam justru lebih membuatnya terlihat bermartabat dan berkelas.Dengan itu, Elena Zhang menarik Thomas Xu pergi menjauh meninggalkan Rayyan Wang.Thomas Xu tidak dapat diam setelah Elena Zhang menarik tangannya sangat kuat, sehingga dia tidak dapat mengelak lagi. Sebelum pergi, Leony Fu tersenyum lebar melambaikan tangannya mengejek Rayyan Wang. Agar tidak perlu terlibat pertikaian dengan Rayyan Wang, Leony Fu segera berjalan cepat mengikuti Elena Zhang dan Thomas Xu, di belakang.Sepeninggal Elena Zhang, Rayyan Wang mengepalkan tangannya. Tatapan matanya menatap tajam ke arah perginya Elena Zhang dan Thomas Xu. Tanpa sadar, dia menggertakan giginya membuat rahangnya mengetat membentuk garis lurus mengekspresikan betapa tidak sukanya dia atas perlakuan Elena Zhang sebelumnya.S
Leony Fu baru tiba agak lamaan. Dia pikir Elena Zhang benar-benar tertarik akan pria pujaan hatinya, maknaya perlu mempersiapkan segala sesuatu untuk mengatasi perasaan sakit hati ditikung teman sendiri. Ditikuung teman sendiri tentu saja sangat sakit. Dia berpikir realistis, tapi yang namanya perasaan, seorang wanita pastilah tidak bisa menerimanya secara langsung.Saat tahu Elena Zhang menarik Thomas Xu untuk merencankan kerjasama, dia baru menarik napas lega. Bagaimanapun dia sudah lama menyukai Thomas Xu; sejak dia baru pertama kali debut. Tidak mudah baginya menerima bila hal itu benar-benar terjadi.Tentang pikiran Elena Zhang benar-benar tidak dapat ditebak olehnya. Bagaimana bisa sedang bertengkar dengan seseorang, Elena Zhang justru terpikirkan tentang sebuah bisnis yang akan menguntungkan.Memang beda memiliki teman memiliki otak bisnis. Sedang bertengkar pun masih terpikirkan tentang keuntungan perusahaan. Kalau itu dirinya, entah sudah seperti apa keadaannya.Leony Fu dud
"Tuan Xu, hari sudah siang. Sampai jumpa besok siang di kantorku. Aku akan memberitahu bagian resepsionis untuk menerima kehadiranmu, sehingga kau tidak perlu menunggu." Elena Zhang berdiri dari kursinya, kemudian mengulurkan tangan untuk menjabat tangan Thomas Xu. Thomas Xu berdiri menyambut uluran tangan Elena Zhang. Tidak lupa dia pun berbasa-basi, berkata, "Senang bertemu denganmu Nona Zhang. Sebuah kehormatan bisa bekerjasama dengan perusahaanmu.""Senang juga bekerjasama dengan Anda, Tuan Xu." Elena tersenyum lebar, lalu melepaskan jabatan tangannya.Elena Zhang segera pergi meninggalkan meja. Dia ingin pergi ke unit Leony Fu untuk mengambil barang miliknya. Dia harus segera kembali ke rumah bersiap-siap menghadiri pesta ulang tahun neneknya.Sementara itu, Leony Fu tetap tinggal di tempat. Dia membawa ponselnya tentu harus memanfaatkan hal ini untuk mengajak Thomas Xu berfoto bersama. Sangat jarang ada kesempatan emas bertemu dengan idolanya sampai sedekat ini.Tahu Leony Fu
Dalam periode ini sangat sulit bagi Elena Zhang untuk melepaskan pelukan Rayyan Wang. Mendorongnya sama artinya membiarkan rok kembangnya berterbangan ke mana-mana. Setelah mempertimbangkan kemungkinan terjadi, Elena Zhang membiarkan Rayyan Wang mengambil keuntungan memeluk erat dirinya. Apalagi terpaan angin kencang tersebut sampai membuka dua kancing kemeja bagian atas Elena Zhang. Dadanya yang bagus sedikit menyembul keluar. Dalam hitungan detik wajah Elena Zhang memerah seperti tomat matang. Elena Zhang tidak menyadari hal tersebut sampai Rayyan Wang memeluknya. Dia mau menutupnya, namun kedua tangannya sedang memegang roknya. Kenapa tingkat kesialan dirinya semakin parah saja semenjak dirinya bertranformasi menjadi wanita cantik dan memesona? Apakah ini kutukan untuk dirinya?Tidak mungkin! Elena Zhang menyangkal dalam pikirannya. Elena Zhang menggigit bibir bagian bawahnya berharap Rayyan Wang tidak melihat bagian dadanya.Secara tidak sengaja, pandangan mata Rayyan Wang
Rayyan Wang dan Elena Zhang serentak melangkahkan kaki berjalan menuju lobi Apartemen Boulevard. Mereka berjalan cepat hingga beberapa menit saja sudah tiba di lobi apartemenAgar Elena Zhang tidak menuduhnya melakukan tindakan senonoh, sesaat setelah tiba, Rayyan Wang buru-buru melepaskan pegangan tangannya. Akan tetapi, rambut panjang Elena Zhang tersangkut ke kancing kemejanya. Elena Zhang refleks mengaduh kesakitan ketika Rayyan Wang menarik dirinya."Maaf ... maaf ... Aku tidak tahu kalau rambutmu tersangkut di kancing kemejaku."Rayyan Wang meminta maaf, kemudian buru-buru kembali mendekatkan dirinya ke arah Elena Zhang."Apa kau baik-baik saja?" Rayyan Wang terlihat cemas mendapati Elena Zhang mengaduh kesakitan."Em ...." Elena Zhang mengangguk pelan. "Syukurlah kalau begitu. Aku akan melepaskannya."Rayyan Wang berusaha melepaskan rambut Elena Zhang dari kancing kemejanya. Waktu bergulir sangat cepat, namun Rayyan Wang belum juga berhasil melepaskan rambut Elena Zhang. S