Share

21. Monster yang tak Terkendali

Bandit melirik kaca spion tengah, hanya sekali dalam perjalanan yang lumayan panjang itu. Sebab dia tak mendengar sedikit pun desah napas atau suara apa pun dari penumpang di kursi belakang. 

Wanita itu tengah merenung degan sorot mata yang tak tertebak. Kepalanya masih terangkat angkuh, tegar dan seolah tak akan goyah oleh badai sekeras apa pun.

Bandit ingat bisikan cemoohan dari para pelayan saat mereka hampir keluar dari ruang makan, lirikan jijik mereka bahkan terasa dari balik punggungnya.

Ia tak pernah tertarik dengan urusan kliennya, serumit apa pun itu. Meski ia sudah puluhan kali melihat bagaimana reaksi setiap kliennya saat menghadapi masalah mereka, tapi tak ada yang setenang Izora, seolah kejadian barusan hanyalah angin lalu baginya.

“Berhenti di depan sana.”

Saat Bandit menghentikan mobil, pandangan Izora tertuju pada tenda warung makan yang sangat ramai. Orang-orang berdesakan untuk mengantre di sana. Ia lalu mengalih

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fang Lemah
cerita yang bagus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status