Share

Pendekatan

Hai Guys..

Happy Reading!

I*******m On

@Raskhabiantara: “Halo Aletha ini Bian. Penasaran ya sm gue? Sampe nyari akun IG gue”

@Alethanasya: “Halo juga Bian. Ehh engga ko gue engga nyari-nyari akun lo”

@Raskhabiantara: “Tapi lo liat story gue al kan kita engga follow2an haha”

@Alethanasya: “EHH IYAA, yah ketauan deh ya wkwkwk” perasaan Aletha menjadi malu karna ketauan bahwa ia menstalk Bian.

“Aduhhhh stupiddd banget gue, dasar gabisa nahan kalo udah kepo sama orang bodoh bodoh lu al” ucap Aletha sambil memukul pelan dahinya

@Raskhabiantara: “lucu juga lo ya haha. Eh iya btw salam kenal yab Aletha”

@Alethanasya: “Iya bi salam kenal juga J”

I*******m Off

Chat berakhir dan Aletha pun sudah memfollback Bian. Kini Aletha dkk sedang menuju ke kantin tepat dekat tangga bertemu kambali dengan Bian serta Agas, Arsha. Dan Aletha sedikit kaget dan malu karna setelah ketauan menstalk Bian kini mereka bertemu kembali. Biantara senyum kepada Aletha dan sebaliknya Aletha pun senyum ke Bian

“Haii sayangnya aku” seru Agas sambil merangkul Jessi

“Mulai dah mulai bucinbucinan aja lo bisanya” kata Zaina yang kesal.

“Hahaha makanya Zaina cari pacar, OIYA gue baru inget Zaina lo jomblo kan tadi pas di story Ignya Jessi. Kata nih si Arsha lo paling cakep trs katanya lo pengen digebet cieeeee hahaha. Arsha gaslah nih udah ada orangnya” Ucap Agas yang usil.

Arsha pun panik langsung menutup mulut Agas dengan tangannya dan gatau mesti ngomong apa apalagi didepan banyak teman Aletha “Ehh engga boong boong jangan percaya sama Agas dia boong”

“Alahh tadi dikelas aja lo ngomongnya gitu Ar” sahut Bian

“Bian diem lo, noh Aletha. Al dicariin Bian” Kata Arsha

Aletha yang merasa dirinya disebut sebut langsung menoleh “Hah iya ada apa?”

“Pulang sama siapa Al?” tanya Bian

“Bareng Zaina Bi, kenapa?” jawab Aletha

“Ohh yaudah hati-hati ya?”

“Ekhemm Aletha doang nih yang di hatihatiin?” Sewot Alana

“Ehh engga semuanya hati-hati dijalan yaa” jawab Bian salting karena ketauan sekali ia hanya mengkhawatirkan Aletha.

Di rumah Aletha

“Kakakk ayo kita makan” kata Dena sambil menarik tangan Aletha. Dena adalah adik Aletha yang masih berumur 10 tahun.

“Iya iya sebentar dena, kaka beresin buku kaka dulu”. Aletha membereskan bukunya dan ikut dengan dena untuk makan siang.

Aletha kini sedang makan siang bersama keluarganya, mereka banyak berceirita dan tertawa-tawa. keluarga Aletha memang sangat harmonis maka Aletha merasa sangat beruntung memiliki keadaan keluarga seperti ini. 

Papah Aletha seorang CEO pada perusahaan terkenal dan bisa dikatakan orang yang sibuk dan sedikit memiliki waktu. Namun papah Aletha selalu meluangkan waktu untuk keluarga kecilnya dan tidak lupa setiap akhir tahun pasti mengajak keluarga kecilnya berlibur.

"Akhir tahun nanti kita berlibur ke Amerta, Bali yuk mau ga?" ajak Papah Aletha

"MAAUUUUUUUUUUU" sorak Dena semangat. Aletha dan mamah hanya mengangguk mengisyaratkan setuju dengan pendapat Dena. 

Berbeda situasi pada rumah Alana. Alana yang baru pulang dikejutkan dengan kehadiran kedua orantuanya, pasalnya orangtua Alana supersibuk jarang sekali dirumah apalagi saat siang hari.

Dengan wajah yang sangat gembira Alana mengampiri mereka "Papah, Mamah kita makan siang bareng yu, udah lama kita engga pernah makan bareng". Papah Alana mengelus rambut Alana "Sayang, maafin kita ya, papah sama mamah sedang burur-buru kebandara" papah dan mamah Alana yang sedang sibuk bersiap-siap.

"Loh kalian mau kemana emang? 

"Papah sama mamah ada tugas di London sayang selama 1 bulan, kamu baik-baik ya disini jaga diri" mamah Alana mengecup kening Alana.

"Iya sayang, kita berangkat dulu ya. Kalo ada apa-apa kamu kabarin papah ya dan kalau duit kamu abis atau kamu mau apapun langsung bilang papah, nanti papah Tranfer kekamu" jelas papah Alana.

Kedua orangtua Alana sudah pergi, Alana yang tadi sangat gembira sekarang berubah menjadi kecewa, sedih dan kesal. Ia memutuskan kekamarnya Alana hanya menangis bukan kehidupan ini yang ia inginkan ia hanya ingin kedua orangtuanya memiliki waktu untuknya.Mata Alana terasa berat ia pun tertidur.

Jam menunjukkan pukul 7 malam Sudah memasuki jam makan Malam, Aletha membeli pecel lele untuk dimakan bersama keluarganya.

“Mas, ayam goreng nya 1 sama sate usus ya nasinya nasi uduk, Bungkus ya mas” Ucap Aletha yang sambil duduk di bangku.

“Aletha..” Terdengar suara yang membuat Aletha menoleh.

“Loh Biantara, ngapain disini?”

“Gue lagi berenang al disini” Jawab Bian sambil tertawa

Mendengar Bian tertawa membuat Aletha kesal “Ish yang serius bi”

“Hahaha ya lagian lo al udah tau ini tempat makan ya yang pasti gue lagi mesen makan lah, lucu deh lo.” Seru Bian yang masih tertawa.

“Btw rumah lo deket sini Bi?” Tanya Aletha yang kepo.

“Rumah gue di komplek sebelah Al, tapi kalo lagi pengen pecel lele gue selalu beli disini. Kalo rumah lu dimana Al?” Bian bertanya balik.

“Deket sini Bi, Nih abis pertigaan belok kanan terus lurus belok kiri sampe deh.” Ujar Aletha.

Disisi lain Agas dan Jessi sedang mengelilingi kota jakarta. Sudah 1 jam mereka hanya mengelilingi jalanan karna itu menjadi kesukaan mereka keliling kota jakarta pada malam hari.

“Sayang kita makan dulu yuk” Ajak Agas yang perutnya sudah krocongan.

“Kamu udah laper ya, yaudah yu. Aku lagi pengen makan mie ayam nih Gas” kata Jessi

“Oke kita ketempat mie ayam biasa ya Jess”

Mereka pun ketempat mie ayam langganan mereka yang kebetulan memang dekat dari situ. Ketika selesai makan mereka bertemu dengan Zaina tepat disamping warung mie ayam tersebut.

Namun keadaan Zaina kali ini tampak berbeda, mata yang sangat sembab dan napas yang sesegukkan dan ya Zaina sedang menangis.

“Zaina lo kenapa zai” tanya Jessi sangat khawatir.

Zaina menggeleng mengisyaratkan ia tidak apa-apa langsung saat itu Jessi memeluk Zaina sangat erat membuat tangis Zaina makin pecah.

“Jess kita bawa Zaina ke tempat lain biar dia bisa tenang” Ucap Agas yang membantu menuntun Zaina.

Mereka sampai pada sebuah caffe yang tidak jauh dari tempat mie ayam tadi. Agas memesan the hangat untuk Zaina. “Zaina minum dulu biar anget”

Zaina hanya melamun, Jessi tidak henti-henti memeluk, mengusap pundak Zaina.

“Zaina, ada apa hemm?” tanya Jessi lembut sangat lembut.

“Orangtua gue berantem hebat barang-barang diancurin dan papah gue minta cerai karena papah lebih milih selingkuhannya” Jelas Zaina tubuhnya pun gemetar.

Jessi dan Agas bertatapan mengisyaratkan bahwa temannya sedang butuh pertolongan. Jessi mengelus rambut Zaina dan memegang tangan Zaina.

“Zai, kerumah gue dulu yu mau lo istirahat dirumah gue kasian badan lo.” Ajak Jessi

Zaina tersenyum dan menghapus air matanya “Engga udah Jess makasih ya, gue Cuma mau keluar sebentar aja mau ngehirup udara seger. Yaudah gue pulang ya, makasih ya Jessi, Agas maaf gue ngerepotin kalian bedua”

“Agas anterin lo pulang ya zai” pinta Jessi.

“Gausah gausah Jess gue bisa sendiri ko”

“Engga Zai gue ga bakal biarin lo sendirian balik keadaan gini” Jessi sangat khawatir.

“Kalo gue dianter sama Agas lo gimana nanti masa iya lo yang sendirian disini.” Ucap Zaina.

“Udah yuk Zaina gue aja yang anter pulang” suara laki-laki yang tidak asing

Zaina dan Jessi kaget karna tiba-tiba Arsha ada disitu. “Loh Arsha lo disini?” Jessi yang bingung dengan kedatangan Arsha.

Thankyou for Reading!

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status