Share

Bab 40 : Serangan Tombak

"Terima kasih, Kakek Guru Dimas. Dengan demikian, saya akan pamit untuk pulang," ucap Askara, sambil melemparkan pandangan ke arah Ayu. Pemuda itu menghadiahkan senyuman hangat kepada gadis itu sebelum memasuki mobil mewahnya.

Dengan kecepatan yang tinggi, mobil Mercedes - Benz melaju meninggalkan mereka berdua di belakang. Mata sepuh itu menatap tajam ke arah kendaraan yang dikemudikan oleh Askara, lalu dia melontarkan senyuman yang penuh arti.

Dalam tatapan yang penuh misteri, sepuh itu merenungkan situasi yang terjadi. Dia melihat lebih dari sekadar sebuah mobil yang menjauh, melainkan sebuah simbol dari perubahan dan kemajuan yang diwujudkan oleh Askara.

Kemudian, sepuh itu dengan suara yang rendah namun penuh kebijaksanaan, berkata, "Tak terelakkan, generasi muda akan melaju menuju masa depan dengan semangat dan ketabahan yang melebihi batas yang kita bayangkan. Mobil itu hanyalah metafora perjalanan mereka menuju keberhasilan."

"Pemuda tersebut memiliki daya tarik dan karism
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status