Mustika Naga Bumi

Mustika Naga Bumi

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-07
Oleh:  ALTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
8.3
181 Peringkat. 181 Ulasan-ulasan
293Bab
364.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Kejadian tragis yang menimpa keluarganya, membuat Ajisaka memilih keluar dari anggota gerombolan perampok, dan berbalik melawan mereka. Tak pernah diduganya, dia mendapat berkah memiliki Darah Murni yang mengalir di dalam tubuhnya. Darah yang ada hanya sekali dalam 500 ratus tahun. Namun di balik keistimewaan yang didapatnya, ada konsekuensi besar yang harus ditanggungnya. Aji harus menuntaskan tugas membunuh manusia abadi yang sudah bersekutu dengan Iblis, untuk menguasai dan menjadikan Bumi sebagai pusat kekuatan memberontak kepada Dewata. Mampukah Aji menyelesaikan tugas besar yang harus ditunaikannya?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Kejadian Tragis

"Ayah pulang...!" Seorang lelaki tampan berteriak sedikit keras, ketika sudah berada di depan pintu sebuah rumah yang tertutup rapat. Tangan kanannya membawa dua biji kelapa muda, sedangkan tangan kirinya memegang erat sebilah pedang.

"Aneh...! Tidak biasanya siang begini pintu rumah tertutup rapat," gumamnya pelan.

"Ningsih, Bayu, ayah pulang... buka pintunya, Nak!" kembali lelaki itu berteriak sedikit keras, sambil mengetuk pintu dengan gagang pedangnya.

Tak kunjung mendapat jawaban, lelaki berumur sekitar 25 tahun tersebut dengan sedikit membungkuk, meletakkan dua buah kelapa hijau di atas tanah.

Sekilas matanya melihat tetesan darah yang mengarah ke dalam rumahnya. Dia menoleh ke belakang untuk melihat bercak darah yang masih segar tersebut.

"Darah siapa?" Hatinya bertanya-tanya.

Lelaki itu menyusuri tetesan darah segar yang mengarah ke pintu belakang rumah. Rasa penasarannya semakin besar setelah tetesan darah yang terlihat semakin banyak. Bahkan gagang pintu pun dipenuhi bercak darah.

 Beribu pertanyaan seketika membanjiri pikirannya, lelaki tampan itupun membuka pintu rumah, lalu menghambur ke dalam rumah. Benaknya semakin kalut karena bercak darah di dalam rumah terlihat jauh lebih banyak. Lelaki itu tak kuasa menahan kekuatirannya, matanya menyaksikan darah menggenang yang mengalir keluar dari dalam kamar.

"Bayu...!" Lelaki itu berteriak sekuat tenaga, sesaat setelah membuka pintu kamar anaknya yang bernama Bayu. Dia melihat jasad anak lelakinya yang baru berumur 3 tahun dengan luka gorokan di leher. Darah menggenang memenuhi lantai hingga mengalir ke luar kamar.

"Bayu, Anakku... Jangan tinggalkan ayah, Nak!" teriaknya kalut. Lelaki itu berlutut di samping jasad anaknya. Dia mulai menitikkan air mata karena kesedihan yang luar biasa.

"Ningsih...?" Dia kemudian teringat dengan anak perempuannya yang berumur 2 tahun lebih tua dari pada Bayu. 

 Lelaki itu berlari mencari anak gadisnya di kamar satunya. Hal serupa pun dia dapati di kamar tersebut. Anak perempuannya juga sudah tak bernyawa dengan banyak sekali luka tusukan. Sekujur tubuhnya penuh dengan darah yang masih segar. 

"Ningsih...!" kembali dia berteriak sekuat tenaga, hingga terdengar sampai di rumah tetangganya yang berjarak sekitar 30 meter dari rumahnya.

"Nilam., jangan-jangan dia..." Pikiran lelaki itu beralih kepada istrinya. Dia curiga jika istrinya yang telah membunuh kedua anaknya.

Lelaki itu berlari sekuat tenaga ke kamarnya sendiri. Pintu yang tertutup rapat didobraknya hingga jebol. 

Pemandangan tidak kalah mengenaskan juga terpampang di depan matanya. Istrinya yang cantik duduk di lantai, dan bersandar di dinding dengan memegangi perutnya yang bersimbah darah. Pakaiannya sudah koyak tidak karuan bentuknya, sehingga memperlihatkan bagian-bagian sensitifnya. 

Kecurigaan lelaki itu kepada istrinya pun pudar seiring melihat kondisinya yang tidak kalah mengenaskan. 

"Siapa yang melakukan ini, Nilam?" Lelaki itu menangis memeluk istrinya. Dia menduga istrinya diperkosa, dan kedua anaknya dibunuh pelaku yang takut belangnya terkuak.

"Win... Winarto pelakunya, Kakang Aji," jawab Nilam terbata-bata dengan suara yang sangat pelan. Nafasnya tersengal-sengal. Detak jantungnya pun sudah sangat lemah.

"Winarto...?" 

Belum sempat mendapat jawaban, lelaki itu melihat istrinya menghembuskan nafas terakhir di pangkuannya.

"Biadab kau, Winarto...! Aku akan membalas perlakuanmu ini!" Aji menggeram marah. Dia tidak menduga jika Winarto yang juga merupakan pemimpinnya di sebuah kawanan perampok, begitu tega berbuat seperti itu kepada keluarganya.

Aji tiba-tiba teringat ketika Winarto menyuruhnya beserta 7 orang temannya untuk merampok di sebuah hutan.

"Jadi ternyata itu alasannya menyuruhku merampok tadi!" ucapnya dalam hati. 

Dia menyesal pernah mengajak Winarto ke rumahnya beberapa hari yang lalu. Ternyata di balik keramahannya, Winarto menyimpan niat buruk kepada istrinya.

Lelaki tampan berusia 25 tahun itu mengayunkan langkahnya cepat keluar dari rumahnya menuju rumah tetangganya, untuk memberitahu kejadian yang baru saja terjadi pada keluarganya.

Tak lama, suara kentongan pun terdengar tanpa berhenti. Di pedesaan, kentongan yang ditabuh berulang kali dengan cepat adalah sebuah tanda sedang terjadi Rojopati atau pembunuhan, bisa juga kejadian kebakaran rumah dan peristiwa besar lainnya.

Aji terduduk di sebuah kursi ketika belasan orang tetangganya berlalu lalang mengurus penguburan anak istrinya. Pandangan matanya sayu seolah tiada semangat untuk hidup. Dia begitu terpukul dengan kejadian itu.

Perlahan, Lelaki tampan itu kembali menangis sesenggukan membayangkan kedua anaknya yang lucu, dan istri yang begitu perhatian kepadanya, kini sudah meninggal dunia. Dia tidak menyangka jika kebahagiaan rumah tangga mereka hanya sebentar saja dirasakannya.

Kegarangannya ketika menjadi perampok seolah sirna, setelah dia merasakan sendiri bagaimana kesedihan yang mungkin dirasakan oleh para korbannya.

Setelah acara penguburan selesai, beberapa tetangga kembali ke rumahnya masing-masing. Mereka tampaknya ikut terpukul dengan kejadian yang menimpa anak dan istri Aji. Padahal keluarga yang baru ditimpa kemalangan itu adalah sebuah keluarga yang harmonis.

Aji yang masih terpaku duduk di kursi sedari tadi, kemudian bangkit dari duduknya. Dia berjalan mencari pedang yang selalu dibawanya ketika merampok. 

"Pedangku, aku tidak akan menggunakanmu untuk berbuat kejahatan lagi. Sekali lagi, bantulah aku untuk membunuh pelaku pembunuh istri dan anakku!" Aji berbicara kepada pedangnya, seolah pedang di genggamannya itu bisa mendengar curahan hatinya.

Setelah menggantung pedang di pundaknya, Aji mengambil tudung kepala yang tergantung di dinding dan memakainya. 

"Selamat tinggal rumah kenanganku. Mungkin kita tidak akan bertemu lagi," ucap Aji pelan. Dia menyulut salah satu bagian rumahnya yang terbuat dari anyaman bambu dengan api hingga terbakar.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

10
66%(119)
9
1%(1)
8
3%(5)
7
0%(0)
6
2%(3)
5
1%(1)
4
1%(2)
3
1%(2)
2
4%(8)
1
22%(40)
8.3 / 10.0
181 Peringkat · 181 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
user avatar
AKANYAWAN
masih berlanjut ternyata siapa tahu tertarik dengan petualangan Sagara Byakta dalam Kembalinya Raja Bajak Laut
2024-05-30 11:35:35
0
user avatar
agneslovely2014
Seru banget ceritanya, mantapp Kk Othor
2024-01-13 20:30:13
0
user avatar
Rich Mama
Lanjut dan semangat terus Kakak.... (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡
2024-01-13 20:20:53
0
user avatar
Wiwin Lastariana
saLam baca mustika nagabumi
2023-07-12 10:39:26
2
user avatar
Syamsu Alam
ceritanya sangat bagus tapi sayang sekali terlalu banyak koinuntuk satu chapter
2023-05-27 17:36:44
1
user avatar
Bebby
Baca juga Pendekar Serigala Putih Update tiap hari Salam ...
2023-04-30 11:31:18
0
user avatar
CahyaGumilar79
Salam dari Sang Pendekar Lembah Naga
2023-04-28 11:43:28
0
user avatar
Ijan
akhir yg membagogkan
2023-03-28 20:20:48
0
user avatar
JeoseoungSaja
Salam Semangat dari Novel Kultivasi Xianxia 'Soul System'
2023-03-09 23:25:52
0
user avatar
Aldho Alfina
Permisi, Numpang neduh thor "Penguasa Dewa Naga" Seorang sampah yang ternyata memiliki identitas luar biasa di belakangnya. bulan ini gas 3 bab/hari
2023-03-03 03:13:13
1
user avatar
SIRAJUDDIN JAMAL
Mantep, novel yang bagus? sayangnya saya tidak banyak koin. jadi bacaanku tidak tuntas.
2023-02-15 11:35:22
3
user avatar
SIRAJUDDIN JAMAL
Ceritanta bagus. Namun sayang sekali banyak bagian terkunci.
2023-02-11 14:16:12
1
user avatar
SIRAJUDDIN JAMAL
Mantep ceritanta, aky suka baca. Semoga novel ini best seller.
2023-02-11 12:17:05
1
user avatar
Aro
JANGAN BACA NOVEL INI SUDAH LEBIH DARI 1 TAHUN TIDAK ADA UPDATE... JANGAN BUANG KOIN ANDA... !!!!!
2022-12-25 16:40:08
0
user avatar
Bebby
Mampur kak di karyaku, 1. Pendekar Serigala Putih 2. Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis Update terus sampai Tamat. Dukung ya kak ... Thanks. Semangat terus Kak Author!
2022-12-05 12:43:52
2
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 13
293 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status