Share

38 S2 - Butuh Psikiater

Part : 38

“Masa sih? Itu mukanya merengut begitu,” goda Abimanyu, mencolek gemas dagu Kania.

“Ih, apaan sih, pakai colek-colek segala.” Kania menepis dagunya.

Abimanyu tersenyum geli melihat tingkah Kania yang memajukan bibirnya beberapa senti. Dia menjadi gemas melihat bibir plum yang masih terlihat manyun itu.

"Apaan lihat-lihat?" Kania berpura-pura marah. Padahal, rasanya panas dingin ditatap sedalam itu oleh sang suami. Wajahnya saja terlihat memerah dan panas, menahankan gejolak di dada.

"Hahaha ... Kamu itu kalau lagi marah, kelihatan semakin sangat menggemaskan, Sayang. Kalau bukan karena di keramaian, mungkin sudah aku lumat bibirmu itu," bisik Abimanyu nakal.

Suara dan kumis tipis Abimanyu terasa menyapu ujung telinga Kania, membuat wanita manis berlesung dagu itu bergidik geli.

"Hei, jangan macam-macam, Mas." Kania menyikut perut Abimanyu, sampai lelaki itu terlihat meringis. "Ini rumah sakit. Malu dilihat orang."

"Biarin! Kita ini 'kan sudah halal," tukas Abi
Hana Makaira

Uppsss, disensor😁 Maaf ya baru bisa update lagi. Insya Allah, dirutinkan lagi y. Tinggalkan komentar dong, biar semangat up part baru.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
tutik iriani
lanjuuuut... ceritanya ya..
goodnovel comment avatar
Ella Wati
lnjt.jngn ada konflik LG di keluarga baru Kania.
goodnovel comment avatar
Ayu Lenny
km mah thor bgt... udah lm bngt tau br up lg jd lm aku ga prnh buka aplikasinya lg. boleh buat karya baru tp toling di tamatin dl gt br buat karya yg lainya. jangan gantung gt ga baik lo... kl sdh rejeki pasti akan kembali pdmu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status