Share

kalung

“Tuan, Ryan di sini. Ini handuknya.”

Seorang laki-laki masuk ke dalam tenda. Kevin segera mengambil handuk basah dan membersihkan tangannya sendiri. Namun, tak sekalipun ia mengalihkan pandangan dari gadis yang sedang menahan sakit tersebut meskipun bau amis darah menusuk hidungnya.

“Cepat! Jahit lukanya!” perintahnya. Ryan mengangguk dan mendekati Bian.

“Biar kulihat tanganmu dulu. Maaf….”

Setelah menyingsing lengan baju Bian, ia mulai membersihkan luka yang memanjang di pergelangan tangan gadis tersebut.

“Sepertinya ini harus dijahit. Sebentar…aku akan membiusnya terlebih dahulu. Jangan tegang!” suara Ryan yang lembut dan tenang membuat detak jantung Bian semakin normal.

Kevin  mengambil handuk kering dan melemparkannya ke kepala Bian. Bukan hanya Bian yang terkejut. Tetapi, Ryan juga bereaksi dengan spontan melindungi area tangan pasiennya.

“Tuan! Apa yang tua

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status