Share

Penguntit Tampan

"Ayo, makan," ajak Alvindra begitu bertemu sang istri di rumah. 

Lyra tersenyum, ia mengangguk, dan segera berlari ke kamar untuk meletakkan tasnya. Setelah itu, mereka menikmati makan malam bersama. Tak ada obrolan, selain sesekali mencuri pandang. Mengetahui hal ini, putra Malik pun bertanya, "Kenapa kau?"

"Aku cuma heran." Wanita berambut hitam itu meletakkan sendoknya. "Sebenarnya kamu ini pebisnis, tukang onar, atau mata-mata sih? Bisa tahu jika Axe akan datang. Benar-benar, ya."

"Kau kira aku penguntit?" Vindra tersenyum. "Kebetulan orang yang kerjakan di samping mantanmu itu melapor. Jadi, aku beri tahu saja sekalian. Aku tak mau istriku terlihat muram karena melihat pria lain berjalan dengan wanita yang diukai."

"Kamu khawatir padaku?" Netra Lyra berbinar.

"Tidak. Aku khawatir pada istriku, bukan kau."

Menantu Diana menunduk. Ia paham dan tak terluka dengan sikap dingin

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status