Mendengar namanya dipanggil, Nerissa langsung menoleh. Matanya memicing ketika melihat orang yang memanggilnya itu. โAku tidak salah. Ternyata kamu benar Nerissa.โ โMira.โ Nerissa melihat siapa wanita yang menegurnya itu. Ternyata itu adalah tetangga sekaligus temannya. โIya, ini aku Mira.โ Senang bertemu denganmu di sini. Dia langsung memeluk Nerissa. โSudah lama kita tidak bertemu.โ Nerissa melepaskan pelukannya. โIya, sudah lama sekali.โ Mira tersenyum.โAku ingat-ingat kita tidak bertemu sejak kamu bilang mau merantau.โ Nerissa mengingat kapan terakhir bertemu temannya itu. Waktu itu temannya tidak bisa menghadiri pernikahannya karena pergi merantau.โIya, aku merantau di sini dan bekerja di hotel bintang lima di sini.โ Mira mencoba menjelaskan. โWah ... pasti seru bekerja di hotel bintang lima.โ Nerissa tampak antusias sekali. โIya, apalagi di sini. Berasa berlibur terus.โ Mira tertawa. โKamu sendiri, kerja apa?โ tanyanya ingin tahu. โAku hanya ibu rumah tangga.โ Nerissa
Nerissa yang melihat suami Mira pun membulatkan matanya. Tidak menyangka jika suami temannya itu adalah mantan suaminya. Tentu saja di dalam benaknya bertanya-tanya, bagaimana bisa temannya itu menikah dengan mantan suaminya.Tak hanya Nerissa yang terkejut dengan pertemuan ini, Mario pun juga terkejut saat melihat Nerissa. Dia tidak menyangka mantan istrinya berada di tempat yang sama dengannya. Reaksi dua orang itu tak luput dari wajah dari Naven. Naven melihat jelas jika istrinya tampak terkejut. Dia merasa jika sang istri mengenalnya. โNerissa ini suamiku.โ Mira memperkenalkan pria yang baru saja datang itu pada Nerissa. Tangannya langsung melingkar di lengan sang suami. Nerissa hanya terdiam ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Mira. Drama macam apa yang sebenarnya terjadi. Jika ditarik kembali, Mira bertemu dengan Mario adalah saat pria itu dan keluarganya datang melamar. Jadi ada kemungkinan terjadi sesuatu setelah itu. Pikiran Nerissa pun tertuju pada pernikahannya y
Nerissa langsung menghentikan makannya ketika mendapati pertanyaan itu. โApa semenjak pergi kamu tidak pernah pulang sekali pun?โ Sebelum menjawab semua itu, Nerissa memilih bertanya lebih dulu. โAku pulang untuk mengambil surat cerai ke pengadilan saja. Tidak pulang ke rumah.โ Wajar saja jika Mario menanyakan hal itu, karena jika Mario pulang, pasti orang tua Mario memberitahu. โAyahku meninggal setelah kamu pergi. Dia terpukul karena anak satu-satunya harus menjadi janda setelah sehari menikah.โMendapati jawaban itu membuat Mario semakin merasa tidak enak. Apalagi sampai membuat orang sampai meninggal.โAku turut berduka cita.โ Nerissa memilih diam. Tak menjawab. โSayang, itu sudah lama. Kamu sudah terlambat mengatakannya. Lagi pula itu takdir. Bukan salah kamu.โ Mira dengan percaya dirinya mengatakan hal itu. Nerissa hanya memilih diam. Tak mau menanggapi ucapan Mira. โSemua memang takdir. Jika Mario tidak meninggalkan Nerissa kala itu, mungkin aku tidak akan mendapat wan
Mendapati pertanyaan itu langkah Nerissa langsung terhenti. Dia merasa aneh kenapa Mira mengatakan itu. Apa yang dia ketahui tentang Naven? โBahagiamu itu tidak akan sebanding dengan aku yang suami manajer hotel. Jika hanya kerja di mal sebagai SPM, cleaning servis, petugas keamanan, petugas parkir, gajinya berapa?โ Mira langsung terbahak-bahak. Nerissa benar-benar bingung dengan asumsi dari Mira itu. Bagaimana bisa menyimpulkan suaminya bekerja dari salah satu pekerjaan yang disebut itu. Padahal sama sekali tidak ada yang benar dari salah satu yang disebut itu. โTerserah kamu mau bicara apa. Aku tidak peduli.โ Nerissa memilih untuk segera pergi. Tak mau ambil pusing dengan apa yang dikatakan oleh Mira. Dengan segera, dia meninggalkan nursery room. Menyusul suaminya yang ada di luar. Mira puas sekali mengatakan hal itu pada Nerissa. Dari kecil, Mira memang merasa tidak mau kalah. Puncaknya adalah ketika Nerissa dijodohkan dengan pria tampan. Dia ingin memilikinya. Kini saat memi
Nerissa segera menidurkan sang anak ketika sampai di vila. Saat sang anak tidur, barulah Nerissa keluar untuk menemui sang suami. โKamu tidak apa-apa?โ tanya Naven ketika sang istri duduk di sebelahnya. โMemang kenapa?โ Nerissa tersenyum. โBertemu dengan mantan suamimu, mungkin kamu sedih.โ Naven mencoba menjelaskan apa yang dimaksud. Nerissa langsung tertawa mendengar apa yang dikatakan oleh sang suami. โAku baru bertemu beberapa kali saja dengannya. Jadi tidak ada rasa di hatiku. Untuk terluka, aku rasa tidak. Untuk dia yang menikah dengan temanku, aku memang cukup terkejut, tapi sedikit bersyukur karena ternyata Tuhan begitu baik menjauhkan aku dari pria dan teman seperti itu. Mungkin ada rasa sedih ketika membahas ayah. Karena ayah meninggal karena gagalnya pernikahan dengan dia.โ Naven meraih tangan Nerissa. Berusaha menyemangati. โTenanglah, aku baik-baik saja. Jadi jangan khawatir.โ Nerissa meyakinkan sang suami. Naven pfercaya jika sang istri baik-baik saja. Sang i
Mendengar suara pria, semua beralih pada pemilik suara. Tampak Rigel berjalan ke arah mereka. Naven dan Nerissa merasa lega karena akhirnya Rigel datang. Minimal drama ini tidak akan berlangsung lama. โIni, Pak. Dua orang ini ingin masuk ke restoran VIP. Saya mencoba melarang, tapi mereka benar-benar keras kepala.โ Dengan percaya diri Mira menjelaskan. Rigel menatap Mira tajam. โKamu tahu mereka siapa?โ tanya Rigel sedkit kesalโMereka iniโโโMereka ini tamu VIP-ku. Apa kamu tahu siapa pria ini? Dia pemilik mal Rion yang ada di negeri ini. Berani-beraninya kamu melarangnya masuk ke dalam.โ Rigel langsung melemparkan protesnya. Mira tampak terkejut ketika mendengar siapa suami Nerissa. Ternyata suami Nerissa adalah pemilik mal. Padahal selama ini dia mengira suami Nerissa hanya pegawai mal biasa. Ternyata justru pemilik mal.โDia tamu VIP yang aku tunggu. Harusnya kamu bertanya dengan baik sebelum melarang orang masuk seperti itu?โ Rigel meluapkan kekesalannya. Sebal sekali dengan
Makan malam bersama Rigel pun tak ada drama. Naven dan Nerissa menikmati makan malam tersebut dengan nyaman. Naresh yang sudah mulai makan pun turut makan makanan khusus yang dibuat oleh pihak hotel. โTerima kasih untuk jamuan makan malam ini, Pak Rigel.โ Naven benar-benar senang. โSama-sama, Pak. Saya yang berterima kasih mau datang ke undangan makan malam. Maaf jika tadi terjadi ketidaknyamanan.โ โTidak masalah, Pak. Itu biasa terjadi.โ Naven mengulas senyumnya. Naven dan Nerissa segera berlalu pergi dari hotel, menuju vila mereka. Sesampainya di vila, Naresh segera tidur karena jam tidurnya sudah tiba. Barulah setelah anaknya tidur, dia bergabung dengan sang suami. โSebenarnya aku bisa saja tadi langsung melawan istri mantan suamimu itu, tapi suka drama yang dibuat.โ Ketika sang istri duduk di sebelahnya, Naven mulai pembicaraan. โDia sepertinya meremehkan orang lain. Sebenarnya sejak di restoran kala itu, dia juga melakukannya. Dia mengatakan jika kamu bekerja di mal sebag
โAku mau kamu menikah dengan Dya.โ Kalimat itu sontak membuat Kiki terkejut. Matanya membulat sempurna mendengar permintaan itu. Dia tidak menyangka jika Nyonya Clarisa pemilik Zorion Grup akan meminta hal itu. Kiki pikir kedatangannya ke kediaman Zorion untuk membahas pekerjaan. โMaaf Nyonya maksud Anda apa?โ Kiki berusaha memperjelas lagi pertanyaan itu sambi menatap wanita yang usianya kini menginjak tujuh puluhan itu. Takut-takut jika Nyonya Clarisa salah berucap. โAku merasa kamu adalah pria yang baik, jadi aku mau kamu menjadi suami Dya. Aku menyayangi Dya dan ingin cucu keponakanku itu mendapatkan pria yang baik, dan kamu adalah pria yang tepat.โNyonya Clarisa segera meraih cangkir teh yang berada di atas meja. Kemudian menyesapnya dengan perlahan sambil menunggu jawaban dari Kiki. Bagi Kiki permintaan itu konyol sekali. Dia dan Dya tidak pernah berhubungan, bagaimana bisa dia diminta untuk menikah dengan Dya? โMaaf Nyonya, tanpa mengurangi rasa hormat, saya tidak bisa m
โSayang, cepat kita tidak boleh datang terlambat, apalagi kita adalah pendamping pengantin wanita.โ Naven mengetuk pintu kamar mandi karena sang istri tidak kunjung keluar.Hari ini adalah hari pernikahan Dya dan Dave. Pesta pernikahan di adalah di pulau dewata. Keluarga turut hadir untuk menemani pernikahan Dya.Tadinya, Dya mau menunggu kuliahnya selesai, tetapi sang oma memaksa untuk segera Dya menikah agar oma tenang ketika Dya di luar negeri. Alhasil, akhirnya Dya pun menuruti.Mengingat Dya dan Dave saling mencintai, jadi tak ada masalah bagi mereka menikah kapan pun. Mungkin lebih cepat justru lebih baik.โIya-iya, sebentar.โ Nerissa segera keluar dari kamar mandi.โAyo, semua sudah siap.โ Naven segera mengayunkan langkah keluar dari kamar hotel sambil menggendong Naresh di dadanya.Nerissa mengekor sang suami di belakang. Sebenarnya, tadi ada yang ingin dikatakan oleh Nerissa, tetapi sepertinya, dia akan mengatakan pada suaminya nanti saja.Acara pesta pernikahan Dya dan Dave d
โKi, pastikan pria itu mendapatkan hukuman yang setimpal. Aku tidak mau sampai dia bebas dengan mudah setelah apa yang dilakukan pada Nerissa!โ Naven memberikan perintah pada Kiki untuk mengurus semuanya. Memastikan jika Harry akan mendapatkan ganjaran yang setimpal atas apa yang dilakukannya.โBaik, Pak. Saya akan pastikan jika Harry akan mendapatkan balasan setimpal atas apa yang dilakukannya.โโBaiklah, aku titip kantor beberapa hari padamu. Jika tidak ada urusan mendesak jangan hubungi aku.โ Hari ini rencananya Naven dan Nerissa akan pergi ke pulau dewata untuk menikmati liburan. Sejujurnya kejutan yang akan diberikan Naven adalah mengajak Nerissa berlibur. Namun, ternyata semua berantakan karena ulah Harry.โBaik, Pak.โ Kiki mengangguk. โKalau begitu saya permisi dulu.โ Kiki segera keluar dari ruang kerja Naven.Setelah Kiki pergi, Naven segera keluar dari ruang kerjanya dan beralih ke kamarnya. Karena hari ini dia berangkat ke Bali, jadi dia tidak ke kantor dan memilih meminta
Harry langsung mempercepat langkahnya. Meraih tangan Nerissa.Nerissa yang ditarik Harry berusaha untuk melepaskan diri. Sayangnya, tangan Harry cukup kuat saat mencengkeram tangan Nerissa.โKali ini kamu tidak akan bisa lari.โโLepaskan aku.โ Nerissa memukul Harry. Sayangnya, pukulan itu tak seberapa. Jadi tangan Nerissa masih terus dicengkeram. Karena tak bisa lepas dengan memukul, Nerissa beralih menggigit tangan Harry.โAchhh โฆ.โ Harry kesakitan ketika digigit, dengan segera dia melepaskan tangannya yang mencengkeram tangan Nerissa.Nerissa yang mendapatkan kesempatan itu segera berlari ke arah pintu.Harry yang melihat Nerissa berlari, segera mengejar. Dia menarik rambut Nerissa hingga Nerissa terjatuh. Tubuh Nerissa terjatuh ke lantai cukup keras. Hingga membuatnya kesakitan.Tak membuang waktu Kiki menarik kedua tangan Nerissa. Menyeret tubuh Nerissa dan membawa tubuh wanita itu ke tempat tidur.Nerissa terus meronta-ronta. โTolong โฆ tolong โฆ tolong โฆ.โ Teriakan Nerissa terus b
Satu jam sebelumnya. Tepatnya saat Nerissa tengah berangkat, di tempat lain Arumi mengerutkan dahinya ketika melihat Harry sedang memesan kamar hotel dengan kartu debit miliknya.โUntuk apa dia memesan hotel?โ Arumi pun bertanya-tanya akan hal itu.Sejenak Arumi teringat pertengkaran dengan Harry kemarin. Kemarin Harry masih berpikir untuk balas dendam atas apa yang dilakukan Nerissa. Sekuat tenaga Arumi mencegah itu. Memberitahu jika selama kehamilan dibantu oleh Nerissa. Sayangnya, Harry seolah tak peduli sama sekali dengan apa yang dikatakan oleh Arumi.โJangan-jangan dia mau menjebak Nerissa.โTak mau hal itu terjadi, Arumi segera menghubungi Nerissa. Sayangnya, ponsel Nerissa tak kunjung diangkat. Berulang kali dia mencoba menghubungi, tapi tidak kunjung diangkat.โSa, ayo angkat.โ Arumi benar-benar panik ketika Nerissa tidak kunjung mengangkat sambungan telepon.โHalo.โAkhirnya setelah sekian lama, sambungan telepon diangkat juga. โSa. Ini aku Arumi.โโMaaf, Bu, Bu Nerissa tida
โSebentar lagi ulang tahun pernikahan kita. Apa kamu akan memberikan kejutan padaku?โ tanya Nerissa yang sedang memasangkan dasi pada sang suami.Usia pernikahan Nerissa dan Naven sudah memasuki dua tahun. Nerissa ingin setiap momen selalu mengesankan.Naven hanya tersenyum mendengar ucapan sang istri. โJika kejutan diberitahu, namanya bukan kejutan.โNerissa menekuk bibirnya. Ternyata sang suami tidak akan memberitahunya. Tetap mau merahasiakannya.Melihat sang istri yang menggemaskan, membuat Naven mendaratkan kecupan di bibir sang istri.โTunggu saja kejutan dari aku.โ Naven mengedipkan matanya.Nerissa tentu saja penasaran sekali dengan kejutan apa yang akan diberikan oleh sang suami. Namun, dia harus bersabar.Mereka segera keluar setelah rapi. Di luar sudah ada Naresh dengan babysitter. Selama di rumah memang ada babysitter yang menemani Nerissa merawat Navesh. Namun, hanya sekedar membantu saja. Karena semua masih dikerjakan oleh Nerissa sendiri.โAnak Papa.โ Naven segera merai
Pesta berakhir juga. Kiki dan Ana segera kembali ke kamar hotel untuk beristirahat. Perasan Ana begitu berdebar karena menyadari jika setelah pernikahan usai, pastinya kini akan ada malam pertama.Saat masuk ke kamar, rasa berdebar itu semakin bertambah karena melihat kamar yang didekorasi untuk pengantin baru. Bunga-bunga yang berbentuk love di atas tempat tidur tampak begitu cantik. Aromanya semerbak menghiasi kamar.โAku dulu atau kamu dulu yang mau membersihkan diri?โ Kiki langsung bertanya ketika baru masuk ke kamar. Dia sendiri sebenarnya juga berdebar-debar. Jadi memilih untuk mengalihkan perhatian.โKamu dulu saja. Aku masih mau membersihkan wajahku.โโBaiklah.โKiki segera masuk ke kamar mandi, sedangkan Ana langsung membersihkan wajahnya yang masih memakai make up. Jantung Ana begitu berdegup kencang. Membayangkan apa yang akan terjadi nanti setelah ini.Setengah jam berlalu, akhirnya Kiki selesai juga. Pria itu keluar hanya memakai celana panjang saja dan membiarkan dadanya
Mendapati jawaban Ana itu, Kiki senang sekali. Ternyata tidak sia-sia dirinya membuat kejutan ini untuk Ana.Segera menyematkan cincin pada jemari Ana. Kemudian langsung berdiri. Sebuah kecupan pun diberikan oleh Kiki di dahi Ana.โTerima kasih sudah menerima aku.โ Kiki benar-benar bahagia.โSama-sama.โ Ana mengulas senyuman.Beberapa saat kemudian petugas hotel datang. Mereka menyajikan makan di meja yang berada di balkon. Ternyata Kiki memesan makan di kamar hotel sekalian.โSejak kapan kamu menyiapkan ini semua?โ Ana masih belum menyangka jika Kiki akan mempersiapkan semua ini.โAku mempersiapkan ini kemarin.โโDapat ide dari mana kamu menyiapkan semua di kamar hotel?โ Ana begitu penasaran.โTidak dapat ide dari mana-mana. Aku merasa di sini akan lebih leluasa dan tidak dilihat oleh banyak orang.โ Kiki merasa jika di restoran biasa, akan banyak orang di sana. Jadi sengaja dia menyiapkan ini semua di kamar hotel.โDasar, aku sudah berpikir yang tidak-tidak, ternyata kamu hanya membe
Sepanjang jalan Ana memilih diam. Dia merasa tidak nyaman dengan apa yang dilakukan Kiki.โKenapa diam saja?โ tanya Kiki.โAku kesal, kenapa kamu mengajak aku pulang. Mereka akan tahu jika kita ada hubungan jika seperti itu.โ Ana meluapkan rasa kesalnya pada Kiki.โAku sudah tidak mau menutupi semua. Ini sudah saatnya orang-orang tahu hubungan kita.โ Kiki merasa jika yang dikatakan Dya ada benarnya. Semakin dirinya menyembunyikan hubungan dengan Ana. Orang-orang justru akan membuat Ana seperti pelakor yang merusak rumah tangganya.Ana merasa memang sudah saatnya hubungan mereka diketahui oleh semua orang. Apalagi tadi Ana melihat Dya sudah menggandeng pria lain. Namun, tetap saja ada rasa berdebar. Sedikit takut dengan tanggapan orang tentang hubungannya.โAku sudah tidak mau sembunyi-sembunyi lagi. Aku mau semua orang tahu jika kita menjalin hubungan.โโBaiklah, biarkan semua orang tahu hubungan kita.โ Ana pun setuju dengan apa yang dikatakan Kiki.****Pagi-pagi Kiki sudah datang ke
Ana tadinya hendak keluar dari bilik toilet. Namun, urung melakukannya ketika mendengar rekan-rekannya membicarakan dirinya. Namun, saat keluar, dia tidak menyangka jika akan bertemu dengan Dya.โIya.โ Ana mengangguk.โKamu dengar apa yang mereka bicarakan tadi?โ tanya Dya, walaupun sejujurnya Dya yakin jika Ana mendengar.โDengar.โ Ana mengangguk.โKamu dan Kiki sudah menjalin hubungan?โ Dya kembali menelisik, ingin tahu tentang apa yang terjadi pada Kiki dan Ana setelah perceraian mereka.โKami sudah menjalin hubungan lagi setelah dua bulan perceraian kalian.โ Ana mencoba menjelaskan, walaupun merasa tidak enak karena langsung menjalin hubungan dengan Kiki pasca bercerai.Mendengar itu sejujurnya Dya tidak masalah. Lagi pula Dya sudah move on. Mau Kiki menjalin hubungan lagi dengan Ana secepat apa pun, bukan masalah baginya. โApa di kantor belum ada yang tahu perceraian kami?โ Dya tampak penasaran lagi.โBelum. Kiki masih merahasiakan semua.โDya merasa jika ada alasan yang dilak