“Jubah Sakti Sembilan Dewa”. bukan saja Dewa Gunung yang mengulangi ucapan Bintang, tapi hampir semua pendekar yang ada ditempat itu ikut mengulangi ucapan Bintang. Beberapa wajah tampak berubah, tapi beberapa yang lain tampak biasa-biasa saja.
“Selama ini aku mengira, tubuh gunungku adalah pertahanan terbaik di jagat persilatan, tapi kali ini mataku sudah terbuka.”
“Berikan hamba kesempatan untuk menguji kehebatan tubuh gunung yang tuan miliki”. ucap Bintang lagi memancing.
“Pyroeis, waktu kita sudah habis, ayo kita tinggalkan tempat ini.”. sebuah suara kembali terdengar mengingatkan, suara yang berasal dari Mahlagha si Dewi Bumi, tapi ini menyangkut harga dirinya sebagai Dewa Mars, Dewa Gunung yang perkasa.
“Baik. silahkan kau pilih tubuhku bagian mana yang ingin kau pukul”. ucap Dewa Gunung akhirnya. Kali ini Bintang tersenyum karena pancingannya berhasil.
Bin
“Bagaimana keadaan nona Yuki dan tuan Huang Fu Yi ?”“Keadaan hamba sudah jauh lebih baik. Ini semua berkat tuan Bintang”. Ucap Fu Yi lagi ikut balas menjura hormat, sementara Yuki hanya melempar senyum, walau wajahnya masih terlihat pucat tapi sudah terlihat semangat diwajahnya. Diantara semua aliran-aliran partai dunia persilatan yang hadir ditempat itu, hanya aliran dari partai shaolin utara dan selatan yang tidak bangkit berdiri menyambut kedatangan Bintang.Sementara itu Bintang tampak sibuk membalas juraan hormat para tokoh-tokoh persilatan hingga Bintang dan yang lainnya mendapatkan tempat duduknya tak jauh dari 4 tetua.“Baiklah. Semua sudah hadir disini. Saatnya kita menentukan siapa yang akan kita tunjuk untuk menjadi pemimpin diantara kita semua.”. ucap tetua Qing Long.Sejenak semua hening, masing-masing pendekar saling menatap satu sama lain, tak ada yang membuka pembicaraan. Tiba-tiba seorang biksu bangkit
Mendengar cerita yang disampaikan oleh Kim si hyang, semua menarik nafas panjang, termasuk biksu Zhi San ketua shaolin selatan dan biksu Qi Yun dari shaolin utara. Bintang sendiri harus menahan dirinya untuk segera mendekati Kim si hyang.“Hamba rasa apa yang disampaikan oleh nona ini sudah cukup untuk menjelaskan kalau tuan Bintang tidak sepenuhnya salah dalam masalah ini. Hamba harap biksu Zhi San dan biksu Qi Yun bisa mengerti”. Ucap tetua Qing Long lagi.“Walau bagaimana hamba tetap mohon maaf atas apa yang terjadi, sekali lagi hamba mohon maaf kepada biksu-biksu sekalian”. sambung Bintang lagi menjura hormat.Biksu Zhi San dan biksu Qi Yun terlihat saling pandang satu sama lain.“Sancai..sancai. jika memang begitu kebenarannya, hamba juga memohon maaf kepada tuan Bintang atas kesalah pahaman ini”. ucap biksu Zhi San lagi.“Amithaba.. hamba juga mohon maaf tuan pendekar”. Ucap biksu Qi Yun lagi.
“Apakah tuan Bintang memiliki usul siapa yang pantas untuk memimpin kita semua disini ?”“Hamba rasa ini bukan masalah yang paling pantas, tapi lebih kepada yang paling cocok untuk mempelajari kitab ‘Cermin Langit’”. Ucap Bintang lagi.“Bisa tuan Bintang jelaskan lebih jelas mengenai ucapan tuan tentang yang paling cocok untuk mempelajari kitab ‘Cermin Langit’ ?” ulang salah satu tetua aliran lagi angkat bicara.“Kitab ‘Cermin Langit’ memiliki 10 unsur kehidupan. Bila orang awam yang belum pernah mempelajari secara lengkap ke-10 unsur kehidupan ini, maka bukan saja akan kesulitan, tapi juga akan memakan waktu yang sangat lama untuk menguasai kitab ‘Cermin Langit’”. Ucap Bintang lagi. 4 Dewa Penjaga Gerbang terlihat menganggukkan kepalanya juga beberapa pendekar yang mengerti dengan maksud ucapan Bintang.“Jadi siapa yan
Sementara itu Yuan juga tampak tersenyum menawan menyambut senyuman Bintang. Setelah membersihkan kedua kakinya Bintangpun berjalan keperaduan, lagi-lagi sang wanita membantu melepaskan jubah yang Bintang kenakan.“Kakak pasti letih sekali hari ini, apa kakak mau Yuan pijat ?”. ucap sang wanita menawan yang ternyata adalah Putri Yuan ming zhu. Setelah memeluk agama islam dan mendapat wejangan dari Syekh Muhammad Karim Al Qusyairi tentang kewajiban dan hak seorang istri, kini Yuan lebih mengerti tentang bagaimana perannya sebagai seorang istri untuk dapat membuat suaminya bisa selalu tersenyum dan bahagia bersamanya.Mendengar ucapan Yuan, Bintang terlihat menatap dengan pandangan curiga. “Ihhhh. kakak jangan pandang Yuan seperti itu, Yuan sudah belajar sedikit sedikit cara memijat dari buku yang Yuan baca” ucap Yuan tersenyum.Bintangpun balas tersenyum dan menggerakkan tangannya, dengan lembut kedua jari Bintang mencubit hidung mancung i
Malam mulai tampak semakin larut, Bintang tampak berjalan menelusuri lorong yang tak terlalu panjang. Langkah Bintang terhenti didepan sebuah pintu yang tampak dijaga oleh sepasang laki-laki dan sepasang wanita bercadar.Melihat Bintang yang datang, ke-4nya langsung menjura hormat. Bintang membalasnya dengan cepat.“Silahkan tuan pendekar. ketua kami sudah menunggu didalam”. hampir bersamaan kedua pasangan itu mengeluarkan ucapan. Pintu dibuka, Bintangpun melangkah masuk kedalam. Didalam terlihat dua sosok tengah duduk menunggu. Melihat sosok Bintang, keduanya bangkit berdiri.Bintang mengenali kedua sosok tersebut, yang berada disebelah kirinya adalah ketua dari aliran Sekte Matahari Terbang, Raja Matahari Terbang dan yang berada disebelah kanan adalah ketua dari aliran Sekte Bulan Purnama, Ratu Bulan.“Maaf kalau harus merepotkan waktu tuan yang seharusnya beristirahat”. ucap Ratu Bulan seraya menjura hormat menyambut kedatangan
Keesokan harinya, satu demi satu aliran-aliran rimba persilatan mulai meninggalkan Bukit Batu Bulan, termasuk aliran Sekte Matahari Terbang dan Sekte Bulan Purnama dan yang terakhir berpamitan adalah Sekte Seruling Naga Emas.“Bibi.. hamba ucapkan terima kasih karena telah menyelamatkan dan merawat istri hamba selama ini”. ucap Bintang menjura hormat pada sosok Dewi Seruling Naga Emas yang tampil anggun.“Tidak perlu berterima kasih tuan pendekar. sudah kewajiban hamba untuk menolong yang hamba bisa” ucap Dewi Seruling Naga Emas lembut.“Guru.. kim sangat berterima kasih atas apa yang telah guru berikan selama ini”. ucap Putri Kim tiba-tiba berlutut dihadapan Dewi Seruling Naga Emas.“Bangunlah kim”. ucap Dewi Seruling Naga Emas dengan lembut mengangkat tubuh Putri Kim.“Kim.. kau sudah kuanggap seperti putriku sendiri.. suatu saat nanti mampirlah ke perguruan untuk menengok guru dan ka
Sementara itu sipenunggang kuda yang ada di sebelah Bintang adalah sosok seorang gadis bertubuh tinggi semampai, lekukan tubuh indahnya tampak terbalut indah dengan pakaian sutra berwarna Putih. Kulitnya seputih salju. Matanya terlihat begitu indah dengan bola mata berwarna hitam kecoklatan. Rambutnya yang panjang terlihat ditatanya membentuk poni dibagian depannya dengan begitu indah menjuntai panjang dan dihiasi dengan butiran-butiran mutiara yang berkilau bila diterpa cahaya, plakat emas tersampir diujung rambut diatas kepalanya. sepasang anting mutiara tersampir indah dikedua belah telinganya, dihidung kanannyapun terlihat sebuah berlian menghias begitu berkilau bila diterpa sinar, mengenakan kerudung putih yang menutupi kepala dan sebagian wajahnya, diantara kedua alisnya tampak indah terlihat sebuah tanda merah berbentuk persegi tiga. Sosok dengan tubuh menggoda ini tak lain adalah Putri Kim si hyang.Sepasang muda mudi ini tampak menggebah kuda mereka dengan cepat kear
Waktu terus berjalan, tak terasa sudah dua minggu lebih Bintang berada di puncak Bukit Batu Bulan, selain untuk menunggu adik angkatnya, hisui Yuki untuk menyempurnakan jurus cangkang kura-kura yang diajarkan oleh tetua Xuan Wu. Perkembangan pesat diperlihatkan oleh Yuki, dari jurus cangkang kura-kura tahap putih sampai sekarang sudah tahap merah, untuk menyempurnakan jurus cangkang kura-kura, Yuki harus mencapai tahap hitam.Malam itu secara khusus 4 Dewa Penjaga Gerbang mengundang Bintang untuk menemui mereka di aula pertemuan.“Maaf tetua, sebenarnya dimanakah tuan Fu Yi berlatih ? selama berada disini, hamba tidak pernah sekalipun bertemu dengan tuan Fu Yi ?”. ucap Bintang lagi“Saat ini tuan Fu Yi tengah melatih ilmu Cermin Langit disuatu tempat yang bernama ruang dimensi dan waktu”“Ruang dimensi dan waktu”. ulang Bintang lagi.“Benar, ruang dimensi dan wak