“Didalam tubuh Bintang ada jin yang bersemanyam” Kalimat ini akan memberikan gambaran kepada kita, kenapa selama ini Bintang selalu mengumbar hawa nafsunya.
* * *
PAGI baru saja datang, tapi ditempat 4 Dewa Penjaga Gerbang, tepatnya dihalaman depan, terlihat beberapa orang tengah berlatih ilmu kesaktian, sementara beberapa wanita cantik jelita hanya tampak memperhatikan saja dari jauh. Diantaranya adalah dewi Venus dan dewi bumi, Mahlagha Jaberi. Keduanya tampak terlibat pembicaraan yang serius. Mahlagha sendiri tampak terus tersenyum-senyum sendiri sejak dari tadi.
“Sepertinya ada yang sedang sangat berbahagia nih?” goda Venus yang berada disebelah Mahlagha. Venus dan Mahlagha memang bersahabat sangat dekat, bahkan sudah seperti saudara. Mendengar ucapan Venus, Mahlagha tampak hanya tersenyum manis.
“Ternyata benar katamu Venus, ketua memang benar-benar perkasa, dari malam ampe pagi, disambung pagi lagi, 17x aku men
Malam datang. Bintang dan para dewa pelindung yang baru saja selesai berlatih segera kembali kekamar masing-masing. Bintang sendiri langsung menuju kekamarnya, tubuhnya sudah gerah dan kotor, ingin segera mandi untuk membersihkan tubuhnya. Kreaakk....!! Bintang membuka pintu kamarnya dan segera melangkah masuk dan langsung menuju kamar mandinya yang ada didalam kamar. Tapi tiba-tiba saja langkah Bintang berhenti didepan pintu kamar mandinya. Indra Bintang yang tajam dapat merasakan ada seseorang yang berada dikamar mandinya. “Silahkan masuk ketua!” belum lagi Bintang mencoba menebak-nebak siapa yang ada dikamar mandinya, sebuah suara lembut terdengar dari pintu balik kamar mandi. Kreakk ! Dengan pelan Bintang membuka pintu kamar mandi tersebut, dan , “Aaahh..!” Bintang sedikit terkejut saat melihat sosok wanita yang tampak tengah merendam sekujur tubuhnya didalam bath up yang terbuat dari batu-batu kristal putih. Wanita jelita itu tampak tengah begitu menikmatinya rendaman air su
Di gosok leher, pundak, dan kedua tangannya. dibasahi sabun lagi dan digosokkan ke dada, kedua gunung surga surga, serta perut. Bintang menatap mata Venus saat digosok kedua gunung surganya. Venus juga menatap Bintang. Matanya mulai sedikit sayu. 3 menitan Bintang memainkan didaerah sensitif itu, lalu sedikit diremas. Bibirnya sedikit membuat huruf o kecil dan, “Ohh..hhmm“. dibasahi lagi sabun, dan digosokkan ke pinggang, paha dan kedua kakinya. Area terlarang luar hanya disentuh sedikit dengan sabun, takut perih dan iritasi nanti. Itupun sudah cukup membuat mata Venus makin meredup. Air segayung lalu diguyurkan Bintang ke tubuhnya 2–3x. Digosok dan diremas sedikit keras dua gunungnya. Sedikit berguncang. Dua tangan Venus memegang pinggir bak mandi, mulai erat. Bintang merundukkan tubuh dan dikecup pucuk–pucuk bunganya bergantian. Tak perlu lagi ijin darinya. Tangan kiri Bintang mengusap–usap lembut luar Area terlarangnya. “Ouuh ketua..“, Venus mulai mendesah. -o0o-
MALAM masih berjalan larut, saat semua mahluk sudah terlelap didalam buaian mimpinya. Tapi sebagian lagi masih terjaga, diantaranya adalah Bintang yang tampak masih menyandarkan dirinya diatas peraduan dan menelongsorkan keduanya kakinya, terlihat Bintang hanya mengenakan celana panjangnya, sedangkan tubuh bagian atas dibiarkannya terbuka hingga memperlihatkan dadanya yang bidang dan perutnya yang sixpack. Pandangan Bintang tampak mengarah pada suatu arah, kearah sosok yang terlihat tengah duduk didepan meja rias, sedang merias dirinya. Sosok cantik jelita itu tak lain adalah Venus adanya. Mengenakan gaun tidur berwarna pink, begitu serasi dengan kulitnya yang putih mulus. Entah sudah berapa lama Bintang memperhatikan sosok Venus dari belakang dan juga entah sudah berapa lama Venus menghias dirinya didepan meja rias tersebut, terakhirnya pewarna bibir yang merah menyala tampak dikenakan oleh Venus. Setelah memandangi wajahnya berkali-kali dan dirasanya sudah sempurna, Venus tampak b
Saat subuh datang menjelang, Bintang terlihat mulai membuka matanya dan betapa terkejutnya Bintang saat tepat didepan matanya, sesosok yang sangat mirip dengannya terlihat kembali didepan kedua matanya, sosok yang sama yang dilihat Bintang saat bersama Mahlagha semalam. Kedua matanya tampak mengerikan karena semuanya menghitam.“Siapa kau?” tanya Bintang mencoba bertanya.“Aku adalah dirimu, dirimu adalah aku” terdengar sosok yang mirip dengan Bintang mengeluarkan ucapan. Dan belum lagi Bintang mengeluarkan ucapan berikutnya, tiba-tiba saja sosok yang sangat mirip dengan Bintang itu tiba-tiba saja melompat masuk kedalam mulut Bintang.Ugghhh....Bintang langsung tercekat dengan memegangi lehernya sendiri, sementara itu sosok yang mirip dengan Bintang tersebut terlihat seakan menyusut dan terus masuk melalui mulut Bintang. Hal ini bukan saja membuat Bintang tercekat, tapi tubuh Bintang tergoncang dengan hebat.“Ketua !&
Sementara itu disuatu tempat yang cukup jauh dari Bukit Batu Bulan. Sebuah bangunan besar yang dikelilingi oleh pagar tinggi disekelilingnya, sebuah papan nama terlihat terpampang diatas pintu gerbang.~~ AS-SIDDIQ ~~Rupanya bangunan itu adalah pondok pesantren As-Siddiq milik Syekh Muhammad Karim Al Qusyairi. Untuk mengetahui tentang Syekh Muhammad Karim Al Qusyairi, baca chapter 35-36.Malam masih larut, sementara didalam sebuah bangunan masjid yang ada disekitar wilayah pondok, tampak seorang laki-laki yang sudah tua, tapi masih terlihat gagah dan penuh wibawa. Wajahnya yang bersih terlihat dihiasi oleh janggut dan jambang yang memenuhi sekujur wajahnya. Walaupun hampir separuh rambutnya telah beruban, tapi sosok lelaki tua ini masih terlihat begitu gagah, kharisma dirinya terlihat jelas dari pakaian yang dikenakannya, mengenakan pakaian putih dan sorban putih dikepalanya, bahkan ditangannyapun terlihat tasbih berwarna putih yang te
MALAM berikut di Bukit Batu Bulan. Seperti malam-malam sebelumnya, malam ini Bintang ditemani kembali oleh Mahlagha. Setelah memacu birahi semalaman, Bintang dan Mahlagha terkapar lemas saling peluk satu sama lain dengan tubuh polos. Mahlahga yang tertidur lelap, namun raut wajahnya benar-benar membuat jantung setiap pria berdegup keras. Wajahnya demikian cantik dan memancarkan pesona luar biasa. Kalau saja keberadaannya tidak ditemani Bintang, mungkin orang akan mengira dia seorang bidadari yang tengah tertidur dengan ditutupi oleh selimut yang juga berwarna putih. Tubuh Bintang tampak tergoncang-goncang, keringat dingin tampak keluar dari wajah dan tubuh Bintang. Bahkan wajah Bintang terlihat semakin memucat. Goncangan tubuh Bintang yang kuat membuat Mahlagha yang ada dipelukannya akhirnya terbangun. Mahlagha tentu saja terkejut melihat keadaan Bintang. “Ketua!” Mahlagha mencoba membangunkan Bintang dan mimpi buruknya, tapi Bintang masih belum terbangun. “Ketua..!” Mahlagha menco
Malam itu. Seperti biasa, Bintang kembali kekamarnya setelah selesai latihan bersama para dewa pelindung. Bintang berdiri tepat didepan pintu kamarnya. Bintang dapat merasakan ada seseorang yang ada didalam kamarnya, dari desahan nafasnya Bintang meyakini kalau sosok yang berada didalam kamarnya adalah Venus. Baru saja tangan Bintang terulur untuk membuka pintu kamarnya, tiba-tiba saja sekelebatan bayangan hijau berkelebat melintas dari sebelah kanan Bintang, Bintang yang penasaran segera berkelebat mengejar sosok bayangan hijau tersebut. Bayangan hijau itu tampak masuk kedalam sebuah kamar, Bintang sendiri kini sudah berada didepan pintu kamar yang merenggang terbuka itu. Setelah menatap kesana kemari dan memastikan tidak ada orang ditempat itu, Bintang segera melangkah masuk. Gelap! Hanya kegelapan yang ada didalam kamar tersebut. “Tutup dan kunci pintu kamarnya ketua” terdengar suara lembut dari dalam kamar tersebut. Bintang segera menutup dan mengunci pintu kamar dari dalam.
SUBUH-SUBUH terlihat Bintang keluar dari kamar Demiros, sesaat terlihat kedua mata Bintang terlihat menghitam seluruhnya dengan seringai senyum angker diwajahnya, lalu kembali seperti biasa. Langkah Bintang tampak menuju kekamar yang tak jauh dari kamar Demiros, bukan kamarnya. Di depan pintu kamar itu Bintang terlihat berhenti, dan ,Tok...tok...tok...Bintang mengetuk pelan pintu kamar itu seakan tak ingin didengar oleh orang lain. Tak ada tanda-tanda dari dalam akan dibuka.Tok...tok...tok...Kembali Bintang mengetuk pintu.Kali ini terdengar suara langkah-langkah halus dari dalam kamar, dan ,Kreaakkk....Pintu kamar terbuka, seraut wajah muncul.“Ketua..!” ucap sosok dari balik pintu terkejut melihat sosok Bintang yang berdiri didepan pintu kamarnya, tanpa mengenakan pakaian atas hingga memperlihatkan dada Bintang yang bidang dan perut sixpack Bintang.Bintang