PUTRI AURELLYA dibawa oleh Bintang menjauh dari markas Iblis Bangkai menuju kesebuah tempat.
“Kakak Aurellya!” terdengar sebuah suara yang langsung menyadarkan Putri Aurellya yang segera memalingkan pandangannya dari pondongan Bintang. Di kejauhan terlihat sosok gadis jelita.
“Aurelie..” ucap Putri Aurellya mengenali sosok gadis yang tengah melambai kearahnya, tak lama kemudian Bintang sudah tiba dihadapan Putri Aurelie. Bintang segera menurunkan Putri Aurellya dalam pondongannya. Putri Aurelie segera mendekat.
“Kakak Aurellya”
“Aurelie..”
Kedua kakak beradik ini saling berpelukan erat satu sama lain. Cukup lama keduanya saling berpelukan melepas rindu. Hingga ;
“Kakang!” terdengar Putri Aurelie mengeluarkan ucapan, hingga membuat Putri Aurellya yang segera merenggangkan pelukan mereka.
“Kakang mau kemana?” tanya Putri Aurelie lagi.
Putri Aurellya tampak me
“Mundur semua!” teriak Iblis Bangkai lagi, dengan serta merta para anak buah Iblis Bangkai yang masih tersisa puluhan itu langsung melompat mundur. Karena mereka sendiri sudah kecapaian menghadapi lawannya yang begitu sangat hebat bagi mereka, bahkan terlalu hebat.“Gunakan bom pelemah tenaga!” teriak Iblis Bangkai lagi, beberapa orang anak buah Iblis Bangkai tampak mengeluarkan bola-bola berwarna merah dari balik pakaian mereka, dan ;Wuutt !! Wuutt !! Wuutt !! Wuutt !!Mereka langsung melemparkan bola berwarna merah itu kearah Bintang, dan ;Duarr ! Duarr ! Duarr ! Duarr !Bola-bola itu langsung meledak begitu menyentuh tanah hingga menciptakan kabut tebal berwarna merah yang langsung menutupi tubuh Bintang, dengan racun pelemah tenaga ini pula kemaren mereka bisa menangkap Bintang.Datuk Rajo Bijayo yang melihat hal itu, segera memerintahkan para senopati untuk masuk kedalam pertempuran.“Tunggu datuk,
Semua terkejut, semua terpana melihat kearah Iblis Bangkai yang terkapar ditanah, sosoknya sudah kembali ke ukuran normal. Untuk sesaat sosok Iblis Bangkai tak bergerak ditempatnya.“Kurang ajar!!” tiba-tiba saja sosok Iblis Bangkai berteriak dengan keras seraya bangkit dari tempatnya, Bintang sendiri cukup kaget melihat Iblis Bangkai yang masih mampu bangkit setelah menerima pukulan Pemecah Karangnya dengan dua tangan.“Akan kubuat kau mati dengan ilmu sejuta racunku ini.” ucap Iblis Bangkai lagi seraya mengangkat kedua telapak tangannya keatas.Blassshhhh!Tiba-tiba saja dikedua telapak Iblis Bangkai yang menghadap keatas, muncul sebuah cahaya hijau yang membentuk gelembung besar, dimana didalam gelembung tersebut terlihat kabut berwarna merah kehitam-hitaman. Semakin lama gelembung itu semakin membesar.Dan yang lebih mengejutkan lagi, tiba-tiba saja seluruh gerombolan Iblis Bangkai yang ada ditempat itu
Sementara itu rombongan Putri Aurellya, Putri Aurelie dan yang lain sudah naik keatas kapal, tapi semuanya tidak beranjak pergi meninggalkan tempat itu, semuanya terlihat menunggu, sementara itu dikejauhan, komplotan Iblis Bangkai tampak telah pergi meninggalkan Pulau Bangkai dengan berbagai jenis kendaraan laut.“Sepertinya ajian sejuta racun ini sangat dahsyat sekali, sampai-sampai para komplotannya saja ikut takut pergi meninggalkan pulau ini” ucap Datuk Rajo Bijayo lagi memperhatikan kapal-kapal yang pergi meninggalkan Pulau Bangkai itu.“Kita sendiri bagaimana datuk, apakah kita juga harus pergi sekarang dari pulau ini?” tanya salah seorang senopati lagi.“Tidak, kita tunggu gusti prabu!” ucap Putri Aurelie tiba-tiba hingga mengejutkan semua orang, termasuk Rajo Mudo Basa yang saat itu ada didekatnya.Seeerrr!Tiba-tiba saja sosok Bintang sudah muncul dihadapan mereka.&ldqu
Antapura berpesta atas kembalinya Putri Aurellya dengan selamat, gusti prabu Antapura mengadakan pesta syukuran yang akan berlangsung selama 7 hari 7 malam, selain atas bersyukurnya dengan keselamatan Putri Aurellya, gusti prabu Antapura juga mensyukuri atas tewasnya Iblis Bangkai yang selama ini selalu menjadi ancaman bagi Antapura. Karena itulah untuk mensyukuri semua itu, gusti prabu Antapura mengadakan pesta besar-besaran. Dan diantara semua tamu kehormatan, tentunya yang paling penting adalah Bintang, dan ada suatu peristiwa yang sangat mengejutkan yang terjadi sehubungan dengan kembalinya Bintang ke Antapura. Setelah pulau bangkai hancur dan tenggelam kedasar lautan tanpa tersisa, Bintang menghilang tanpa jejak, rombongan Putri Aurellya dan Putri Aurelie yang kembali lagi ke bekas pulau bangkai berada tidak menemukan Bintang ditempat itu hingga semuanya cemas, karena ledakan dahsyat pulau bangkai yang terjadi bagaikan ledakan gunung merapi yang sangat dahsyat. Dapat dipastikan
Di suatu tempat di Blambang Sewu. Malam menyelimuti alam, rembulan tampak bersinar redup malam itu, ditaburi Bintang-bintang yang bertebaran dimana-mana menemani sang bulan. Sebuah kereta kuda tampak berjalan pelan menelusuri sebuah jalan setapak ditepian sebuah hutan. Hingga akhirnya kereta kuda itu berhenti disebuah gubuk. Lelaki pembawa sais kereta terlihat langsung turun dan langsung membukakan pintu kereta kuda tersebut. Sepasang kaki mulus terlihat melangkah turun dari kereta kuda, selanjutnya sesosok tubuh yang mengenakan pakaian mewah terlihat keluar dari kereta kuda, tapi sayang wajahnya tertutup cadar, hanya saja kita sudah dapat menebak kalau sosok tersebut adalah seorang wanita, dari pakaian yang dikenakan dan harum mewangi semerbak tercium saat sosok tersebut keluar dari dalam kereta. Dengan jalan yang anggun, sosok bercadar itu tampak mendekati gubuk dihadapannya. Lelaki tua yang tadi menjadi saisnya terlihat berdiri disebelahnya, sepertinya lelaki tua itu adalah pen
BINTANG akhirnya kembali ke kerajaan Antapura setelah 1 minggu lamanya kembali ke Bukit Bayangan, lalu kembali kekerajaan Setyo Kencana baru kemudian menuju ke Antapura seorang diri. Bintang langsung menghadap gusti prabu Antapura yang saat itu ada bersama permaisuri dan kedua putrinya. Putri Aurellya hanya tertunduk saja saat Bintang hadir ditempat itu. “Jadi bagaimana keputusannya gusti prabu?” tanya gusti prabu Antapura lagi. “Istri-istri hamba melarang hamba untuk menambah istri lagi gusti prabu” ucap Bintang singkat, tapi sudah cukup membuat wajah orang-orang yang ada ditempat itu berubah mendengarnya. “Tapi istri-istri hamba tidak melarang jika hamba memiliki selir” sambung Bintang lagi dan kembali perubahan-perubahan wajah orang-orang ditempat itu terlihat. “Pada dasarnya kami tidak menolak dengan keinginan gusti prabu untuk menjadikan Aurellya menjadi seorang selir, tapi kami juga harus menanyakan hal ini kepadanya” ucap gusti prabu Antapura lagi seraya menatap kearah Put
Dari kening, ciuman Bintang turun ke alis matanya yang hitam lebat teratur, ke hidung dan sampai ke bibirnya. Ciuman keduanya semakin lama semakin bergelora, dua lidah saling berkait diikuti dengan desahan nafas yang semakin memburu. Pergumulan terjadi diantara keduanya, ternyata Putri Aurellya cukup berpengalaman juga dalam hal bercumbu. Maklum Putri Aurellya adalah seorang janda. Tapi ada satu hal yang sangat mengejutkan Bintang. Saat Bintang mencoba menekan dan mendorong masuk area bawahnya ke area terlarang Putri Aurellya. Putri Aurellya tiba-tiba saja merintih keras, dan karena mungkin kesakitan, tangannya mendorong bahu Bintang sehingga tubuh Bintang terdorong ke bawah. Bintang terkejut dan melihat ada air mata meleleh di sudut matanya. Bintang mencoba memulainya lagi, dan lagi-lagi gagal. Hal ini semakin mengherankan Bintang. “Dinda masih perawan kanda” bisik Putri Aurellya pelan ditelinga Bintang, hingga langsung membuat wajah Bintang berubah, karena Bintang tau, kalau Putri
Setelah menikmati bulan madunya selama 1 minggu penuh, Bintang akhirnya mohon pamit dari istana Antapura meninggalkan Putri Aurellya di Antapura yang memang sengaja Bintang izinkan agar Putri Aurellya yang selama ini sudah berada jauh dari kedua orangtuanya, lebih dapat menikmati kebersamaan mereka, bila saatnya tiba Bintang akan memboyong Putri Aurellya ke Setyo Kencana. Tujuan utama Bintang adalah kembali ke Bukit Bayangan terlebih dahulu, tapi sebelumnya Bintang menyempatkan diri untuk mampir ke Bukit Langit, mengunjungi Intan Purnama, baru setelah itu kembali ke Bukit Bayangan. Malam itu di Setyo Kencana telah terjadi suatu keramaian. Karena malam itu ada pertunjukan group ronggeng terkenal yang bernama RONGGENG PURNAMA, karena memang, group ronggeng purnama ini hanya melakukan pertunjukan disetiap malam bulan purnama. Group ronggeng purnama ini sudah sangat melegenda, bukan saja karena kecantikan para penari ronggengnya tapi juga karena pertunjukan yang mereka lakukan begitu s