Ini cakep gak wi ? Saat aku Akan melangkah kan kaki untuk pulang, repleks kepala ini mencari pusat suara yang ku kenal tadi,mirip suara ibu mertua ku.
Dan benar saja ibu mertua ku sedang berada di sini juga,bersama dengan ipar ku Mereka berdua memang tak melihatku,karena posisi ku saat ini berada di barisan paling pojok dari toko emas ini Sedangkan mereka ada di ujung sana karena toko ini sangat luas serta ramai wajar mereka tidak melihat ku . . Ku perhatikan sejenak mereka sedang apa kemari? Apa mungkin mau membeli emas? "Iya bu ini bagus model nya,aku jadi pengen juga deh bu? ,sahut santi "kamu sabar dulu ya,bulan ini ibu dulu,nanti bulan depan kita minta sama Kakak mu dani ,biar kamu di belikan gelang yang kamu sukai,kan dani Sekarang sudah naik jabatan,gaji nya saja 20 juta sebulan, belum bonus,kita minta apa saja pasti di turutin " ujar ibu mertua,santi pun langsung tersenyum sumringah sambil menganggukkan kepala nya tanda setuju. Seketika ada batu yang menghantam hati ini perih sekali rasa nya ya allah. Sakit tapi tak berdarah Mas dani naik jabatan dan gaji tapi merahasiakan dari ku istrinya, kenapa terlalu banyak yang ia sembunyikan dariku, Apakah ia sangat takut jika uang nya ku minta,dan di gunakan untuk anak istrinya Begitu tega nya dia dengan kami "Ibu membeli gelang emas?" tanya ku yang sudah menghampiri ibu mertua ku dan ipar ku itu Seketika wajah ibu jadi shok melihat kedatangan ku dan ku lihat wajah ipar pun tak kalah shok nya "Kamu ngapain ada di sini? Mau beli perhiasan? Cerca nya kepada ku "Uang dari mana" tanya dia lagi sambil menatap sinis kearah ku "Aku ingin jual cincin bukan beli perhiasan,boro boro mau membeli ,nafkah saja tidak di beri jadi aku jual cincin untuk biaya hidup!" "Jaga ucapan mu,anak ku sudah memberi nafkah tapi kau tolak!!! ,kamu ingin mempermalukan anak ku hah,istri macam apa kamu ini !!" ucap ibu dengan suara di tekan dan mata yang melotot ingin menelan ku hidup hidup "Nafkah 500.000 ,Sedangkan gaji dia sekarang sudah belasan juta ,uang gaji mas dani hanya untuk keluarga nya bukan untuk anak istrinya!! ,jadi ibu maklum saja jika aku sampai jual cincinku" ujar ku dan langsung meninggalkan tempat itu ku lihat ibu mertua juga ingin langsung menjawab perkataanku Akan tetapi tak ku hiraukan Biarlah mereka yang menikmati gaji mu mas,jika aku kembali bekerja ,aku tak butuh uang mu mas !!!gumam ku sembari berjalan menjauh Aku kembali ke rumah dan menghitung hasil menjual cincin tadi yang terpaksa aku jual walau harga nya turun drastis Karena aku butuh uang untuk biaya ku ke luar kota bersama putriku "Assalammualaikum " terdengar suara mauren yang sepertinya Sudah pulang sekolah ""Waalaikumsalam " sahut ku Putriku itu berjalan ke arah ku yang masih di dalam kamar,pintu kamar terbuka. Kemudian mauren mendekat kepadaku untuk mencium tangan ku "Ibu membeli kan kau ayam gareng kesukaan mu,dimakan sayang setelah itu ganti baju mu" ujar ku kepada putriku "Oke bu enak nih ada ayam goreng " "Iya ibu lagi ada rezeki,nanti ibu daftarkan kamu untuk ikut rekreasi ya" ujar ku "Tidak usah bu,aku tak mau ibu kesusahan mencari uang hanya untuk sekadar rekreasi, dan ayah pas tidak memberi izin aku ikut " Mauren usia nya masih 9 tahun tapi putriku ini selalu mengerti tentang keadaan ku . "Memangnya berapa hari lagi ?" "Tinggal 2 hari lagi bu,semua teman ku Sudah mendaftar, tapi ada yang tidak ikut juga kok bu" ujarnya "Yasudah kamu ganti baju sana,Setelah itu kita makan bareng " titahku dan di turutin oleh maureen Aku menyimpan uang ku di dalam dompet,dan menaruhnya di lemari,esok aku juga akan keluar kota Tak mungkin aku menemani mauren rekreasi, nanti saja setelah urusan ku selesai akan ku ajak putriku bertemu kakek dan nenek nya Aku mencuci piring di wastafel usai makan bersama mauren tadi "Bu ada adam " ucap mauren membuat ku langsung menoleh "Ada apa nak? "Adam Mas minta makanan katanya dia laper" ucap mauren yang langsung mengajak adam makan di meja makan "Kamu ambilkan ayam nya tadi masih ada di lemari nak " ucapku sambil mengelap piring yang sudah ku cuci tadi Mauren langsung memberikan lauk dan nasi kepada adam Kemudian aku ikut bergabung bersama mereka Setelah menyelesaikan pekerjaan ku Tadi "Makasih ya kak mauren " ucap adam yang kemudian menyuapkan lauk ke dalam mulutnya"Aku tidak seperti ibu bu,aku tidak akan hamil diluar nikah seperti yang ibu bicarakan" Jawab santi sambil menuangkan air minum kedalam gelas "Ibu pegang ya ucapan mu santi awas saja kamu membuat ibu malu,jika saja kau membohongi ibu rasakan saja nanti akibatnya sendirian,ibu tidak tau menau"Bu tejo menunjuk putrinya Santi meraih ponsel nya dan berselancar melihat update terkini di sosial media nya. "Ibu lihat deh ini" Ujar santi memberitahu seperti ada berita besar saja "Apa!!" Jawab bu tejo sambil berjalan mendekat kearah santi "Lihat ini,mba sasa ke salon pasti sedang perawatan kecantikan dia"Cicit santi "Astaga sasa!!Dia sudah sampai salon saja"Pekik bu tejo "Dia menghabiskan uang banyak?Pasti uang nya mas dani?"Ujar santi menuduh kakak iparnya "Dari mana sasa dapat uang?Kata dani dia gak ngasih uang ke sasa"Ujar bu tejo yang penasaran mengapa menantunya bisa ke salon sedangkan anaknya tak memberi uang kepada istri nya itu "Bohong mas dani!kenapa istrinya bisa ke salon"
"Santi kenapa pergaulan mu seperti ini?ibu takut terjadi hal buruk denganmu.Apa yang sudah kamu lakukan semalam hah jawab dengan jujur!!" Hardik bu tejo yang tidak di hiraukan oleh santi Anak gadis nya itu masih saja santai di tempat semula "Anak ini memang gak bisa di atur!!Tunggu kamu ya!!"Tunjuk bu tejo yang langsung keluar kamar Bu tejo mengambil ember dan kemudian masuk lagi ke kamar santi.Bu tejo mengguyur air yang didalam ember tersebut.Pada santi yang sedang santai sambil termenung seketika santi pun menjadi kaget dan langsung bangun."BANJIRRRRR" Teriak santi"Banjir pala mu peang!Itu cepat beraskan dan langsung mandi,abis itu ibu mau bicara denganmu!"Pekik bu tejo Santi menatap ibu nya penuh selidik,Tapi kepala masih cenat cenut akibat spontan bangun dari tempat tidur" Ibu apakan aku?Tanya santi yang masih seperti orang yang belum sadar"Mandi sekarang cepat!!"Bentak bu tejo***Dewi merasa dadanya sesak setelah melihat postingan status adik ipar nya,siapa lagi kalau
Bu tejo sama sekali tak bergeming saat wijaya menelepon nya,beliau hanya menatap sinis sasa lalu berangsur pergi dari rumah sasa. "Ibu mau kemana?" Tanya sasa kepada mertuanya itu Akan tetapi bu tejo tak menjawab malah melengos pergi dari sana,Baru saja ia mengomeli menantu nya malah di telpon wijaya di suruh pulang. Ketika mertua sasa sudah pergi,sasa hanya bisa tertawa kecil melihat ibu mertua nya tak bisa berkutik sama sekali tentang mba dewi,pasti ia sangat kewalahan mengurus mba dewi yang banyak maunya itu. "Aku tidak sudi jika harus mengurus mba dewi,aku bukan quensa yang dulu,bisa kalian perlakukan seperti babu!"Gumam sasa yang hanya bisa di dengar oleh dirinya sendiri. ** Bu tejo tiba di rumahnya,Wijaya sudah menunggu di depan teras rumah ibunya. "Ibu kemana sih dari tadi aku cari!Dewi itu butuh bantuan ibu,Jadi lebih baik ibu Di rumah saja tidak usah pergi kemanapun!"Ucap wijaya seenaknya meminta ibunya untuk mengurus istrinya sepanjang hari,Karena dia sendiri enggan d
"Duh aku tuh capek tau gak sih,Gak anak Gak ibu sama-sama menyebalkan.Aku tegaskan ya aku ini istri dani bukan pembantu ataupun pengasuh orang sakit,Lebih baik ibu saja yang mengurusi dewi bukannya dewi itu menantu kesayangan ibu ya?kok sekarang malah nyuruh aku buat merawat dia yang sering menghina ku!"Sindir sasa secara langsung agar bu tejo mengerti.Wajah bu tejo kini terlihat lebih merah dari yang tadi seperti nya akan ada bom api yang akan meledak. Sasa yang melihat gelagat mertuanya itu langsung saja mengambil ancang-ancang untuk menghindar dari amukan mertuanya. "Udah ah buang-buang waktu saja,Tolong jagain mauren ya bu,tanyain juga keadaan mauren jangan mba dewi saja yang ibu perduli kan,emang nya ibu gak kangen apa sama cucu ibu?anaknya mas dani loh?"Imbuh raquensa lagi dalam keadaan santai. Saat sasa hendak pergi, sontak saja tangan bu tejo terangkat keatas untuk melayangkan tamparan ke pipinya sasa,Tapi sayang tamparan nya malah meleset dan mengenai pintu hingga membuat
Dani tercengang mendengar kata-kata yang keluar dari mulut istrinya itu,Kenapa istrinya bisa berubah 180°.Terlihat sasa yang sekarang lebih santai ketika berdebat denganku"Oh ya mas aku mau bilang satu hal lagi,Terima kasih ya karena kamu sudah melarang aku dan juga mauren ikut ke puncak Kemaren.Jika kau kemaren tak melarang kami pasti akan bernasib sama seperti mba dewi.Aku sangat bersyukur karena allah masih menolong aku lewat tolakan yang kamu lontarkan kemaren"Sindir sasa untuk dani secara langsung"Besok kita akan kerumah ibu,besok kamu akan tinggal di sana sementara waktu,Karena mba dewi gak ada yang merawat,Soalnya kami semua sibuk"Alih-alih menjawab sindiran istrinya, dani malah langsung membahas perihal dewi"Loh Loh aku ini istrimu mas,Bukan pembantu ataupun pengasuh!Apa lagi orang yang minta di urus itu wanita yang suka menggoda kamu mas,Dia kan punya suami?kan suaminya juga pengangguran?Udah jelas kan,Aku capek mau istirahat" Sasa melewati dani yang yang masih saja tercen
"Duh perut ku kenapa ini?" Gerutu bu tejo yang merasa kesal dengan keadaan saat ini. BRAKK........ Tiba-tiba terdengar benturan keras di luar rumahnya,Dan segera di cek oleh bu tejo Saat sudah berada di depan rumah alangkah terkejut nya bu tejo melihatnya. "Hei santi kau kenapa?" Teriak bu tejo ketika melihat putri semata wayang nya sudah terkapar dengan keadaan yang sangat menyedihkan di teras rumahnya sendiri Santi saat ini sedang tak sadarkan diri akibat terlalu banyak minum-minuman ber alkohol tinggi. Bu tejo melihat sekeliling tapi tak menemukan orang untuk di minta pertolongan,akhirnya mau tak mau bu tejo menyeret tubuh santi yang berat itu masuk kerumah mereka. Bu tejo masih tak habis pikir dengan masalah yang timbul satu persatu di keadaan mereka saat ini. "Ya allah kenapa bisa begini sih?Hari ini aku benar-benar tidak sanggup menghadapi masalah yang datang silih berganti"Gerutunya sendiri. Dan keadaan santi saat ini masih tertidur di lantai dalam rumah merek