Share

Bab 32A

POV Nadira

Sekitar jam empat sore, aku tiba di bandara Kualanamu.

Gegas menonaktifkan mode airplane pada ponsel. Pak Arfan telah berpesan supaya menghubungi beliau begitu sampai, supaya segera dijemput ke sini.

Pesan dari Pak Arfan dan Ko Heru--teman Pak Arfan--berebut muncul di layar ponsel.

"Kamu dijemput Ko Heru, ya, Nadira. Harusnya Sony, tapi lagi ada acara dia," pesan Pak Arfan.

"Hati-hati, jangan sampai hilang di negri orang."

Aku tersenyum membacanya. Bukankah ini masih di Indonesia?

"Saya tunggu di dekat pintu keluar. Pakai baju kuning. Istri saya pakai baju merah," pesan Ko Heru.

Aku menoleh ke arah pintu keluar, di mana para penumpang berebut jalan. Dadaku berdebar kencang, sebab ini akan menjadi pertemuan pertama dengan teman Pak Arfan. Bagaimana jika yang mengenakan baju warna merah dan kuning ada lebih dari satu orang?

Tiba-tiba terlintas adegan sebuah film, di mana seseorang menjemput or
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status