Share

Bab 32B

Ko Heru sudah menyambutku, lalu memperkenalkan dengan sang adik yang bertugas menjaga toko.

Berbincang sebentar, aku langsung menuju ke ruang desain, dimana Alma dan Sony berada. Mereka, tangan kanan perusahaan ini.

Rasa grogi tentu ada, karena mereka berdua masih asing sama sekali. Meski aku telah lama memegang program yang akan kuajarkan, tetap saja rasanya berbeda saat memberikan penjelasan sambil mencari beberapa tool yang digunakan.

Badan ini juga masih beradaptasi, belum merasakan panasnya Medan, hingga sweater yang telah kulepas, kukenakan lagi.

"Panas-panas kok, pakai sweater, Mbak?" tanya Bu Reni. Beliau lumayan lancar bicara bahasa Jawa, meski lahir dan besar di Medan. Jadi berasa ketemu tetangga saja.

"Saya nggak tahan kipas angin, Bu," jawabku apa adanya.

Beberapa orang tertawa mendengar jawabanku. Biarlah. Aku memang sensitif sama kipas angin, bisa langsung masuk angin nanti.

Suasana kerja yang canggung m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mayadewi Syapriani
Awas nyasar kedaerah pematang siantar ya Nadira.itu kampung saya........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status