Share

Bab 33B

Jika saat berangkat tadi dapat menikmati pemandangan hijau, maka kali ini yang terlihat adalah berselang-seling antara gelap dan kerlip lampu jalan. Pun suara obrolan hanya sesekali terdengar, tak seperti saat berangkat tadi.

Ya, aku memaklumi, mungkin badan sudah lelah seharian dalam perjalanan. Turun naik bukit pula.

.

Sekitar jam sembilan malam aku baru sampai di kos. Kali ini diantar Mas Samsul dengan becak motornya. Bersama Sony juga.

"Met istirahat ya, Wak Dira?"

"Sip. Makasih Mas," jawabku dengan mengangkat jempol.

"Sampai ketemu besok," tambah Mas Samsul lagi, sambil dadah-dadah, lalu melajukan bentornya.

Dia satu-satunya yang berangkat kerja naik bentor. Ya karena tuntutan kerja sebagai seksi sibuk memang. Kadang suka bawa anak-anak yang tinggal di mess buat berangkat atau pulang bareng. Suka diminta tolong membawa tabung gas dari toko buat masak di mess juga.

Waktu baru datang ke sini, Mas Samsul mengajakku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status