Share

Diana Minggat

"Arrgh! Sialan. Dasar perempuan pelacur!" teriakku mengekspresikan kekesalan dalam hati sesampainya di rumah. Aku tendang sofa dengan keras. Tak peduli walaupun kaki terasa nyeri. Hatiku lebih terseset-seset rasanya. Perih, tak berdarah, tak terlihat, tapi nyata kepedihannya.

Perempuan yang aku cinta, selalu berusaha memberikan yang terbaik untuknya, sampai mengorbankan sesuatu yang berharga, nyatanya dia berkhianat. Lebih memilih pria kaya yang baru dia kenal. Tega meninggalkan suami dan anaknya begitu saja, bak sampah yang sudah tak berguna.

"Dam, kamu kenapa? kaya kesurupan setan saja. Duduk, Dam. Tenang," ujar ibu merangkulku. Refleks aku memeluknya. Menangis lirih dengan kondisi sakit hati, sampai membuat sesak dada ini. Ibu terus bertanya, pasti dia sangat bingung melihat tingkahku yang mendadak rapuh.

"Kamu kenapa, Dam? gak biasanya nangis sampai meluk ibu? udah puluhan tahun kamu gak kaya gini. Mendadak aneh. Kenapa?" cerocos ibu mencecarku dengan banyak pertanyaan.

"Diana,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status