Share

43. Harapan yang pupus

Part 43

"Baguslah kalau ibu sadar diri. Lagian untuk apa ibu tinggal bermewah-mewah, ibu kan sudah bau tanah. Dan ya, yang lebih penting lagi, bersiap-siaplah kalian untuk keluar dari rumah ini!" tukas Elvina. Aku yang mendengarnya saja jadi tak enak pada ibu, dia terlalu sadis.

"Pergilah, dasar anak dan menantu durhaka!" Ibu begitu marah mengatakannya.

"Ayo, Mas! Kita pulang. Yang penting kita sudah mendapatkan ini."

Elvina langsung menarik tanganku. Masuk ke dalam kamar dan membawa koper yang sudah kami siapkan sebelumnya. Rencananya memang dapat atau tidaknya sertifikat itu, kami akan pulang ke Jakarta.

Aku membuka map itu dan tersenyum penuh kemenangan. Ah, memang ibuku itu sangatlah baik.

Malam itu juga kami bertolak pulang kembali ke kota.

"Mas, aku senang banget deh. Kita akan kaya, Mas!" ujar Elvina sepanjang jalan.

"Hahaha kau benar, El. Tak sia-sia juga kita bertandang ke Solo." Akhirnya akupun mengakui ide cemerlang El.

"Kamu sih, keturunan konglomerat kok gak nyadar!"

"Ya
Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application
Commentaires (4)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
nah itu klo orang rakus dn jahat itu orang yg durhaka sama orang tua nya .nanti akan beruntun karma2 itu ..
goodnovel comment avatar
Isabella
elvina jadi gila oh ya thoer kecelakaan Arini kq belum tau padahal itu berkaitan dg elvina
goodnovel comment avatar
Arifrahman Muhamma
Elvina sakit jiwa gagal jadi orang kaya,,
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status