Kubeli Harga Dirimu, Mas!

Kubeli Harga Dirimu, Mas!

last updateLast Updated : 2025-12-09
By:  Bonamija(Mondi)Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
6Chapters
18views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Sudah jatuh tertimpa tangga pula, peribahasa yang menggambarkan Gendis Padmawati. Ia diselingkuhi sang suami dan jika menuntut bercerai harus membagi harta gono gini. Memang laki-laki bernama Reyhan Atmajaya tidak tahu diri. Reyhan menutut sepertiga dari harta yang dimiliki Gendis selama lima tahun pernikahan mereka. Lantas, apakah Gendis akan memberikan uang dan harta lainnya atau sebaliknya? Namun, kenyataannya, Reyhan kesulitan saat berpisah dari Gendis. Lalu, apa yang sebenarnya dilakukan oleh Gendis?

View More

Chapter 1

Gendis 1

"Kamu yang ngotot cerai kok harus aku yang disalahkan? Kamu punya bukti apa kalo aku selingkuh?" Obrolan pasangan suami dan istri di depan dua keluarga kali ini sudah memanas.

Reyhan merasa sang istri--Gendis sudah menuduh tanpa bukti di depan keluarga besar. Mereka memang sedang bertengkar besar masalah keluarga. Biasalah, konon jika menikah muda pasti ada saja masalah yang datang. Ego pasangan suami dan istri itu terusik satu sama lain.

Lima tahun menjalin rumah tangga ternyata tidak membuat Reyhan berterima kasih pada sang istri. Rayhan bukan siapa-siapa tanpa Gendis. Mereka juga sudah dikaruniai seorang putra yang tampan berusia empat tahun. Apa yang sebenarnya Reyhan cari selama ini.

"Ndis, kamu jangan nuduh suami kamu yang bukan-bukan. Reyhan juga kerja, 'kan buat nafkahin keluarga. Menurut Ibu, dia laki-laki yang bertanggungjawab kok. Hanya kamu saja yang inginnya dimengerti terus." Bu Sulastri--Ibunya Gendis sangat membela menantu pembohong itu.

"Kamu harusnya dengarkan kata ibumu, Ndis. Jangan asal nuduh. Ya, bener penghasilanku nggak sebesar penghasilan kamu. Tapi, nggak gini juga caranya menjatuhkan aku di depan keluargaku juga kamu," kata Reyhan tanpa ada rasa bersalah sama sekali.

Gendis hanya tersenyum lebar dan merasa lucu pada laki-laki yang telah memberikan pelajaran seumur hidup. Reyhan sangat lihai memutarbalikkan fakta yang sebenarnya terjadi. Gendis saat ini menjadi sosok tertuduh. Seolah kesalahan ada pada diri Gendis.

"Namanya rumah tangga itu pasti adalah namanya suami kadang penghasilan di bawah istri. Tapi, kamu juga harus ngerti, Ndis, suami kamu banyak bantu kamu sampai kamu bisa buka cabang di mana-mana. Ego kamu itu diturunkan sedikit. Jangan apa-apa Reyhan harus ikut dan nurut sama kamu." Lagi dan lagi Bu Sulastri malah membela Reyhan.

Reyhan tampak besar kepala karena mendapatkan pembelaan dari ibu mertua. Tidak sia-sia beberapa hari yang lalu menemui Bu Sulastri. Reyhan sengaja memberikan doktrin yang salah tentang Gendis. Bu Sulastri lebih percaya pada Reyhan.

"Bukan masalah itu, Bu. Masalahnya Reyhan itu selingkuh. Nggak cuma satu atau dua kali. Berkali-kali. Bahkan, sejak pertama kali bertemu dengan Ibu," kata Gendis datar dan membuat Reyhan mengerjab beberapa kali.

"Halah! Kamu jangan mengalihkan topik bahasan, Ndis. Kamu merasa gaji kamu lebih besar dari suami kamu. Sekarang kamu malah menuduhnya yang bukan-bukan." Bu Sulastri kembali membela Reyhan.

"Nah, itu, Buk. Aku yang nggak suka sama Gendis. Ada saja topik baru yang dibahas. Topik permasalahan yang lalu saja belum kelar dan dia bahas topik lain. Aku nggak selingkuh. Tuduhan kamu itu jahat banget sama aku, Ndis," bela Reyhan sambil berusaha menetralkan mimik wajah karena terkejut.

Gendis mendadak tersenyum lalu wajah itu kembali datar. Istri Reyhan itu mengeluarkan ponsel yang sudah terhubung dengan layar LCD proyektor yang ada di rumah ibunya Gendis. Gendis menampilkan salah satu pesan. Pesan mesra dan intim itu membuat mata Reyhan hampir saja lepas dari tempatnya.

"Ini baru satu, Buk. Ibu masih mau bela Reyhan?" tanya Gendis dengan nada sinis.

"Astagfirullahhaladzim!" Bu Sulastri hampir saja pingsan sesaat setelah membaca pesan yang menjijikkan itu.

"Ini bukan editan, wanita itu yang justru mengirimkan pesan ini padaku." Gendis tampak santai seolah perselingkuhan laki-laki yang kini wajahnya seputih kertas itu tidak masalah. "Ini baru satu, masih banyak lagi bukti perselingkuhan Reyhan yang lain. Aku muak dan jijik. Aku ingin cerai!" kata Gendis pelan, tetapi sangat tegas.

Suasana ruang tengah rumah Bu Sulastri mendadak hening. Reyhan jelas sangat syok saat tahu sang istri punya salinan pesan itu. Ia menghubungi wanita itu kurang lebih tiga tahun yang lalu. Setelahnya, mereka tidak ada hubungan lagi.

Tidak sampai di situ saja, Gendis masih punya banyak bukti saat Reyhan cek ini di hotel atau menginap di beberapa apartemen banyak wanita. Sial! Pernikahan yang Gendis inginkan kali ini harus hancur. Ia tidak menyangka jika sang suami tega menghinatinya.

"Ndis, ini....?" Suara Reyhan parau dan syarat rasa takut yang luar biasa.

"Kenapa, Rey? Kaget kamu? Aku masih punya banyak bukti lainnya loh. Apa mau aku perlihatkan di sini? Supaya kamu nggak koar-koar jika aku cuma fitnah kamu selingkuh. Bahkan, sejak zaman pacaran dulu, kamu juga selingkuh. Ngaca kamu." Gendis mengatakan dengan nada dingin dan tegas. "Kamu cuci otak ibuku, hanya biar nggak kelihatan bersalah. Heh! Kamu itu pegawaiku yang aku gaji sebulan hampir tiga ratus juta. Lima belas persen dari setiap hasil omsetku tiap bulan. Trus? Kamu mau seenaknya ngomong ini dan itu gitu?!" bentak Gendis sambil menggebrak meja dan membuat semua orang kaget.

"Ya, Allah, Ndis, kamu kok nggak pernah mau ngomong sama Ibu? Kamu simpan semua ini sendiri?" tanya Rusmi--ibu mertua Gendis.

"Buat apa, Bu? Bukannya kalian sekongkol? Kalian hanya mau uangku saja bukan?" Gendis mulai menjatuhkan harga diri keluarga Reyhan. "Kalian itu hanya gembel yang beruntung bertemu denganku," lanjut Gendis dengan nada tinggi.

Bu Rusmi dan keluarga tercengang melihat sikap Gendis saat ini. Biasanya, Gendis akan bersikap manja dan seperti anak kecil. Kali ini tidak, sikap sang menantu seperti singa lapar yang siap menerkam mangsa. Mereka lupa, Gendis itu sosok yang sangat tegas pada siapa pun.

"Kita bisa bicara berdua, Ndis?" tanya Reyhan penuh harap.

"Ngapain berdua, Rey? Bukannya kamu yang ngumpulin semua orang buat kumpul di sini? Takut, semua aib kamu bakar kebongkar? Lawak banget kamu. Kamu sengaja datang ke Ibuk, hanya demi jelekin aku. Tujuannya apa? Biar aku kelihatan paling bersalah gitu? Lha terus kok kenyataannya beda? Oh, ya, kadang otakmu emang ketinggalan," ejek Gendis di depan banyak orang.

Bu Sulastri menangis tersedu. Ia tidak menyangka jika putrinya mengalami hal yang sama. Ayah Gendis dulu menghianatinya demi wanita lain. Bedanya, ayah Gendis hanya berselingkuh dengan satu wanita saja yang saat ini menjadi ibu sambung Gendis.

"Ini udah masuk privasi rumah tangga kita? Apa harus diumbar?" Kali ini Reyhan berbicara dengan nada rendah dan lembut.

"Privasi rumah tangga kita? Emang masih se-privasi itu? Kamu aja undang semua orang-orang. Buat apa? Buat jatuhin aku dan malah kamu yang nyungsep? Kamu itu lucu apa tolol sebenarnya, Rey?" tanya Gendis dengan nada merendahkan.

"O-oke... ini salah aku karena ngadu ke Ibuk. Tapi...." Reyhan tampak memikirkan kalimat yang tepat, tetapi Gendis sudah menyela terlebih dahulu.

"Pengaduan yang isinya menjatuhkan aku? Trus kamu biar seolah tampak bener? Lucu, bener-bener nggak ngotak. Kamu itu udah kaya anjing aja," hina Gendis tanpa basa-basi.

"Maaf Mbak Gendis, ini ada paket atas nama Mas Reyhan. Nominalnya hampir seratus juta." Semua orang syok mendengar ucapan salah satu pegawai Gendis.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

No Comments
6 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status