Share

42. Terusir

"Tiar, kau sedang cari apa di kamar ibu?"

"I-ibuu ...?!"

"Ada apa, Bu?" tanyaku saat menyusul ke kamarnya, kami belum jadi berangkat karena kata ibu ada yang ketinggalan. Dan melihat Mas Tiar berada di sana dengan map di tangannya. Oh kena kau, Mas! Kamu ketahuan!

Aku tersenyum kecil. Beginilah aslimu, Mas. Mengejar ibu sampai ke sini hanya karena harta warisan. Astaghfirullah.

Ibu langsung mengambil map di tangan Tiar. Lelaki itu hanya termenung tanpa bisa berkata-kata.

"Kita akan bicara setelah ibu pulang kembali, Tiar!" tukas ibu tegas. Dia memang tak marah hanya terlihat kecewa pada anak kandungnya sendiri.

"Ayo kita ke Rumah Sakit, Arini!" ajak ibu. Dari nada suaranya yang ketus tersirat kekecewaan yang begitu dalam.

Aku mengangguk dan mengikuti langkah ibu.

***

"Tenang saja, aku akan membantumu menggagalkan rencananya, tak perlu syarat apapun juga, bukankah cinta itu tak bersyarat?" ucap Fabian.

Aku hanya diam saja. Semenjak dia masuk ke kehidupanku, semuanya berbeda.

"Oh ya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
oh mungkin itu sertifikat palsu yg d bw Tiar dn Elvina .dia mo jual k klga Febian .mana mau sekarang pk Haris mo beli rmh yg punya temen kecil dn calon menantu nya ...
goodnovel comment avatar
Bunda Melly
kok lambat thor upnya
goodnovel comment avatar
Eka Setyawatiningrum
next lagi kak, menantu gak ad ahlak .........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status