"Kamu jangan khawatir soal itu. Saat sudah waktunya, aku akan datang dengan cara seperti ini. Aku akan menulis di tembok atau batu atau di mana saja untuk menberimu jurus berikutnya saat sudah waktunya." jawab sang guru itu lewat tulisan di dinding
Akhirnya Xi Feng mengangguk. "Baiklah kalau begitu aku kan ikuti maumu, guru. Oh iya bolehkah aku tahu namamu, guru?" Xi Feng kembali menemukan jawabannya di dinding belakang. "Untuk sementara ini kamu tidak perlu tahu akan namaku dan tidak perlu bertanya siapa namaku. Panggil saja aku guru. Suatu hari nanti aku akan memberitahu namaku kepadamu." "Baik, guru. Aku akan naik ke atas dan setelah aku berhasil menyempurnakan jurus pertama, aku akan minta petunjukmu. Kalau begitu aku pergi dulu." Xi Feng berjalan keluar gua. Dalam hatinya dia berkata, "nampaknya guruku akan terus mengikutiku kemanapun aku pergi. Nampaknya patung yang kulihat semalam itu bukan sekedar patung tapi seorang manusia berilmu sangat tinggi dan seorang kultivator yang sangat hebat yang memiliki banyak macam cara untuk mengajariku dan aku akan mengikutinya. Apapun yang dia kehendaki aku akan turuti." Xi Feng berhasil menemukan batu berwarna hijau itu. Kemudian dia berdiri di situ dan seperti yang dia duga, dia melihat suatu tulisan di sana. "Tutuplah matamu dan biarkan angin membawamu ke atas. Jangan melawan! Biarkan dirimu terbang ke atas sana." Xi Feng putuskan untuk menutup matanya, melipat kedua tangannya di dadanya, kemudian dia menunggu. Awalnya tidak ada apa-apa tapi 20 menit kemudian dia mulai merasakan ada hembusan angin di sekelilingnya kemudian sesaat kemudian, angin itu mulai membawanya naik ke atas. Dengan patuh, Xi Feng terus menutup matanya. Tidak ada keraguan di hatinya. Dia biarkan tubuhnya terus melayang naik ke atas sana. Dia yakin kalau dia sudah berada di tempat tinggi dan kalau angin itu tiba-tiba habis maka dia akan jatuh ke bawah, mungkin remuk dan tidak lagi selamat seperti beberapa hari yang lalu. Karena itu Xi Feng terusmu menutup matanya hingga akhirnya dia merasakan angin itu semakin kencang membawa dia naik ke atas. Dia yakin kalau dia sudah melewati awan-awan karena kecepatan naiknya sekarang ini hampir mirip dengan kecepatan jatuhnya dia ke jurang ini pada beberapa hari yang lalu. Akhirnya tiba-tiba dia merasakan dia menginjak tanah. Ada sesuatu yang ketawa yang dia injak. Kalau sebelumnya dia hanya menginjak kehampaan, menginjak angin yang lembut, sekarang ini dia menginjak benda padat. Dia pun membuka matanya dan sangat terkejut saat dia sadar kalau dia sudah berada di tempat di mana dia dijatuhkan sebelumnya oleh Zhong Li, yaitu di belakang dapur umum Sekte Luar Sekte Alam Agung. "Aku telah kembali. Tulisan dari guru itu betul-betul dapat dipercaya. Aku tidak akan meragukannya lagi." Sambil tersenyum, Xi Feng putuskan untuk menuju ke arah kamarnya. Saat dia berjalan-jalan menuju ke kamarnya, saat itulah dia melihat ada banyak pasang mata yang menatapnya dengan terkejut. Ada banyak mata melotot, mulut melongo ke arahnya Kini dia jadi yakin kalau jatuhnya dia dari jurang pada beberapa hari yang lalu itu nampaknya diketahui orang-orang. Tapi dia sudah siap dengan jawabannya. 'Aku yakin, senakal-nakalnya Zhong Li, tidak akan mau mengakui kalau dia telah menjatuhkan diriku ke bawah jurang.' batin Xi Feng. Dia juga ingin menguji kemampuannya di depan Zhong Li, jadi dia merasa tidak perlu untuk melaporkan ulah Zhong Li itu, apalagi karena ulahnya Zhong Li itu membuat Walaupun dia hampir mati, tetapi dia menemukan dirinya bisa berkultivasi dan menemukan penemuan yang luar biasa di bawah jurang itu. Walaupun dia belum menguji kemampuannya saat ini tapi dia yakin kalau kemampuannya ini berguna bagi dia. Seseorang mendekatinya dan bertanya, "bukankah kamu jatuh ke bawah jurang? Kenapa kamu sekarang bisa ada di sini?" "Siapa yang bilang aku jatuh dalam jurang?" tanya Xi Feng. "Zhong Li yang mengatakannya. Dia bilang kamu sedang menyapu dan kemudian tiba-tiba terjatuh. Apakah itu benar?" Xi Feng terkekeh, "Mungkin mata Zhong Li sudah rabun. Pada saat itu, aku tidak jatuh, kok. Aku cuma berjongkok dan berlari ke arah yang lain. Aku pura-pura terjatuh di jurang Padahal aku menyembunyikan diri dan berlari ke arah lain." "Kalau memang seperti itu, lalu kenapa selama berhari-hari kamu menghilang?" tanya orang itu kepada Xi Feng. "Oh itu karena aku turun ke bawah gunung, ke kota untuk mencari sesuatu dan sekarang ini, aku sudah kembali." jawab Xi Feng sekenanya. Orang itu langsung berdiskusi dengan teman-temannya sementara Xi Feng langsung meninggalkannya sambil tersenyum. Xi Feng masih ingin merahasiakan apa yang dia temukan di bawah jurang, karena itu dia tidak mau mengakui kalau dia sempat jatuh ke dalam jurang. Saat itulah seorang pemuda bernama Ge Fei, yang juga merupakan salah satu antek dari Zhong Li, mendekati Xi Feng. Ge Fei ini juga pernah memukuli Xi Feng hingga Xi Feng muntah darah pada beberapa bulan yang lalu. Kini dia mendekati Xi Feng. Dia baru saja mendengar pengakuan Xi Feng tadi. Dengan setengah percaya setengah tidak, dia mendekati Xi Feng dan berkata, "aku tidak peduli kamu jatuh ke jurang atau pergi ke desa. Sekarang ini aku sedang berada dalam keadaan Gabut. Aku ingin memukul seseorang karena itu nampaknya ini saat yang sial bagimu, Xi Feng!" Sambil tersenyum, Xi Feng berkata, "kalau kamu memang mampu, cobalah!" Ada rasa percaya diri dalam diri Xi Feng, tapi juga ada rasa tidak terlalu percaya. Karena walaupun dia sempat memukuli permukaan dinding jurang tapi dia masih belum merasa percaya diri kalau berhadapan dengan musuh, sementara Ge Fei ini berada di tahap kedua di alam Qi Kong. Alam Qi Kong adalah Alam terbawah dalam sistem kultivasi. Ge Fei tersenyum. Kemudian dia berkata, "rupanya kamu sudah mulai melawan, hah! Sekarang ini, rasakan pukulanku! Dia melakukan sebuah pukulan lurus dengan tiga puluh bagian tenaganya ke arah Xi Feng. Xi Feng langsung mempraktikkan jurus pertama dari Jurus Menahan Badai yang dia pelajari di dasar jurang. Pukulan tangan kanan Ge Fei itu ditangkisnya dengan telapak tangan terbuka, yang langsung dia bawa serangan tangan itu ke arah bawah, kemudian dia memutar satu langkah ke arah belakang. Dari belakang, tangannya langsung dia putar ke arah kiri kemudian sebuah pukulan tangan kirinya langsung menyodok ke arah tubuh Ge Fei. Ge Fei langsung terlempar setelah terkena pukulan keras dari Xi Feng yang tidak mampu dia tahan itu. Ge Fei jatuh ke belakang hingga 15 meter jauhnya sambil memuntahkan darah segar. Dia langsung pingsan. Dia pingsan dalam satu kali pertukaran gerakan dengan Xi Feng. Semua orang yang melihat itu jadi kaget. Semua tidak terkecuali. Bahkan Xi Feng sendiri adalah orang yang paling kaget dari semua orang yang berada di sini. "Jurus pertama dari jurus penghalau badai itu sangat hebat. Dalam satu gerakan, aku mampu mengalahkan Ge Fei!" Xi Feng jadi sangat senang mulutnya melengkung memancarkan rasa bangga. Dia melihat ke arah kedua tangannya. "Akhirnya aku memiliki kultivasi. Aku bisa merasakannya." Dia berteriak. Melihat itu, kerumunan mulai bersuara. "Xi Feng mulai bisa berkutivasi! Ya. Aku bisa melihat kalau kultivasinya sudah berada di tahap satu Alam Qi Kong." "Dia baru masuk tahap 1 tapi lawannya berada di tahap ketiga. Kenapa dia mampu mengalahkan lawannya hanya dengan satu pukulan?" tanya seorang lainnya. Semua orang mulai memperhatikan wajah dan tubuh Xi Feng dan mereka semua mengambil kesimpulan kalau Xi Feng masih berada di tahap pertama Alam Qi Kong.Yu Disheng terkekeh, "Mulai sekarang, jika ada yang berani mengatakan Pelindung Feng kurang cerdas, mereka akan meminta pertanggungjawabanku.""Hehe, ini semua berkat nasihat bijak Pelindung Yu. Tanpa pengingatmu, aku tidak akan melakukan ini."Fong Xinghai mengungkapkan rasa terima kasihnya, "Tenanglah, Pelindung Yu. Aku akan segera berangkat untuk mengumpulkan lebih banyak Pelindung. Dalam beberapa hari, aku akan pergi ke Aula Api Ilahi dan memberi pengarahan kepada Master Sekte Zhang. Hu Fei dan Zhu Yuntong akan membayar mahal atas tindakan mereka—mereka tidak akan mati dengan mudah."Kebencian di matanya tampak hidup dengan sendirinya saat ia berbicara.Yu Disheng, melihat wajah Fong Xinghai yang dipenuhi kebencian, merasakan gelombang kepuasan dan tidak meragukannya. "Jika Hu Fei dan Zhu Yuntong tumbang, kau akan dipuji sebagai pahlawan oleh kami semua. Kami akan selamanya berhutang budi padamu," katanya sambil tersenyum.Fong Xinghai bangkit berdiri, "Aku tidak bisa diam lagi, P
Tatapan Xi Feng tajam ke arah Fong Xinghai, gelombang niat membunuh membuncah dalam dirinya. Ia hampir saja melancarkan serangan telapak tangan yang menentukan untuk menghabisi nyawa Fong Xinghai. Namun, tiba-tiba teringat Ding Ruhong dan Yu Disheng yang bersekongkol bersama, memicu sebuah ide di benaknya."Kemarilah," Xi Feng memberi isyarat kepada Fong Xinghai.Namun, Fong Xinghai, setelah merasakan niat membunuh Xi Feng sebelumnya, tidak mau mendekat. Ia malah berlutut di tanah, membungkuk berulang kali sambil memohon, "Kakek Hu, Leluhur Hu, aku mengakui kesalahanku. Aku sungguh menyadari kesalahanku. Kumohon, ampuni nyawaku. Aku bersumpah akan bekerja keras seperti lembu atau kuda untuk membalas budi besarmu..."Xi Feng hampir tak percaya seorang pengecut seperti itu berhasil menjadi seorang kultivator Inti Emas. Ia hanya merasa jijik dan, enggan melanjutkan obrolan basa-basi, melangkah mendekat dan mencengkeram kerah baju Fong Xinghai. Saat ia melakukannya, matanya berkilat-kilat
"Saya mengerti sekarang," Yu Disheng mengungkapkan rasa hormat yang tulus. "Pelindung Ding, pandangan jauh Anda sungguh mengagumkan."Ding Ruhong tertawa kecil sebelum menambahkan, "Sejak pengorbanan Master Sekte Zeng di garis depan, Master Sekte Zhang telah mengabdikan dirinya untuk mempelajari Api Surgawi, mengesampingkan urusan duniawi. Sebagai pelindung utama sekte, saya bertanggung jawab untuk mengelola urusan Sekte Awan Merah. Namun, saya hanyalah seorang pria dan hanya dapat melakukan sedikit hal. Saya akan mengandalkan bantuan Anda dalam banyak hal di masa depan, Pelindung Yu, dan saya harap Anda tidak akan menolak ketika saatnya tiba."Menangkap makna tersirat di balik senyum Ding Ruhong yang penuh arti, Yu Disheng berhenti sejenak sebelum memahami pesan yang tak terucapkan itu. Jelas bahwa Ding Ruhong sedang berusaha untuk memenangkan hatinya. Ia telah lama menyadari ambisi Ding Ruhong dan upayanya untuk menembus Tahap Inti Emas, mencapai status roh primordial, dan naik menj
Para Pelindung menatap Xi Feng dan Lee Xue'er dengan tatapan penuh kebencian. Meskipun enggan, mereka tak punya pilihan selain pergi dengan kekalahan.Saat Ding Ruhong hendak pergi, ia merasakan sebuah pikiran ilahi dari belakang."Pelindung Ding, tunggu aku."Tak lama kemudian, Yu Disheng menyusul dan berjalan di samping Ding Ruhong."Ada apa, Pelindung Yu?" tanya Ding Ruhong.Yu Disheng berbicara dengan nada penuh kebencian, "Pelindung Ding, kita telah mengalami kemunduran besar hari ini. Kita tidak hanya gagal menghadapi mereka, tetapi juga berakhir lebih buruk dari sebelumnya. Apakah kita diharapkan untuk menerima penghinaan ini begitu saja?""Dan apa alternatif lain selain menerimanya?"Tatapan Ding Ruhong tampak sulit dipahami saat ia menjawab dengan tenang, "Master Sekte Zhang sudah memperingatkan kita. Ia bilang siapa pun yang mengganggu Hu Fei dan Zhu Yuntong di masa depan akan menghadapi murkanya. Apakah kau menyarankan kita menentang Master Sekte Zhang?""Kita tentu tidak i
"Saya merasa dirugikan dan meminta campur tangan Master Sekte Zhang untuk menegakkan keadilan bagi diri saya dan Kakak Senior Zhu," ujar Xi Feng dengan penuh hormat."Kakak Senior Zhu dan saya telah menghadapi kematian demi Sekte Awan Merah di Pegunungan Awan Biru, dan telah berulang kali mendapatkan penghargaan. Kami telah melewati masa-masa sulit dan cukup beruntung menemukan api iblis.Karena yakin itu akan bermanfaat bagi Anda, kami bergegas kembali untuk mempersembahkannya. Namun sekembalinya kami, kami disergap oleh banyak Pelindung atas keluhan-keluhan kecil yang telah lama saya abaikan. Diserang oleh begitu banyak orang, menghadapi permusuhan dari diri kami sendiri alih-alih binasa di tangan musuh atau dalam pencarian 'Api Surgawi'—sungguh menyesakkan. Saya mohon kepada Anda, Master Sekte Zhang, untuk memperjuangkan tujuan kami agar saya dapat merasa tenang untuk terus mencari Api Asing untuk Anda.""Sungguh tercela," raut wajah Master Sekte Zhang Yueshan meringis saat ia me
Permusuhan mereka terhadap Zhu Yuntong bukan hanya bermula dari ketidakmampuannya menggunakan Api Ilahi Awan Merah, yang menandainya sebagai seorang bidah, tetapi juga dari alasan penting lainnya: tindakan Chiang Dongwen yang dominan.Perlindungannya yang teguh terhadap Zhu Yuntong telah mengasingkan banyak orang. Namun, mengingat kultivasi dan kekuatan Chiang Dongwen yang luar biasa, mereka bukanlah tandingannya. Terlebih lagi, hubungan baiknya dengan Patriark membuat mereka tak berdaya, memendam kebencian dalam diam.Dengan kematian Chiang Dongwen, perisai Zhu Yuntong pun lenyap, dan mereka dengan bersemangat memanfaatkan kesempatan untuk melampiaskan amarah mereka yang terpendam. Bahkan jika Zhu Yuntong membuktikan ortodoksinya, mereka akan dengan mudah mengarang dalih lain untuk pembalasan.Senyum sinis Lee Xue'er memecah ketegangan, "Jika kau mencari balas dendam, majulah. Dengan berat hati aku akan mengantarmu ke Jalan Mata Air Kuning untuk melanjutkan dendammu terhadap guruku,