Home / Pendekar / Kultivasi Awan Surga / 5 Akan Pergi Beberapa Jam lagi

Share

5 Akan Pergi Beberapa Jam lagi

Author: Klan Fang
last update Last Updated: 2024-06-20 15:11:01

"Kenapa dia bisa sehebat itu?" Banyak orang bertanya-tanya di antara mereka sendiri sambil menatap ke arah Xi Feng.

Xi Feng sangat senang tapi kemudian dia memilih untuk melangkah pergi, meninggalkan yang lain yang masih terus menetapnya dengan pandangan heran dan tak percaya.

Saat itulah beberapa orang nampak datang mendekat. Salah satu diantaranya adalah Zhong Li. Dia dengan kawanannya mendekati Xi Feng.

Dia sudah mendengar desas-desus tentang pengakuan Xi Feng kalau dia tidak pernah jatuh di jurang dari kejauhan. Dia juga sempat melihat dari jauh saat anak buahnya, Ge Fei, dipukul hingga pingsan oleh Xi Feng.

Dengan gaya Arogan, Zhong Li mendekati Xi Feng. "Aku tidak tahu mengapa kamu bisa memukul Ge Fei, tetapi yang kutahu adalah, sedikit lagi aku akan menghancurkanmu!"

Setelah berkata seperti itu, Zhong Li langsung meledakkan kultivasi tahap kelima Alam Qi Kong miliknya, siap untuk menghajar Xi Feng.

Xi Feng yang baru saja memukuli Ge Fei, sebenarnya merasa tidak terlalu percaya diri karena setelah mendengar komentar banyak orang dia tahu kalau dia masih berada di tahap pertama dari alam Qi Kong.

Walaupun dia baru saja memukul pingsan Ge Fei yang berada di tahap ketiga alam Qi Kong, tetapi dia masih merasa tidak terlalu percaya diri saat berhadapan dengan Zhong Li yang berada di tahap kelima alam Qi Kong.

Karena itu, dia berkata, "aku tidak ingin keributan. Biarkan aku kembali ke rumahku dulu."

Zhong Li jadi marah mendengar itu. "Kamu tidak bisa kabur ke rumahmu. Aku akan menghancurkanmu! Kamu sudah menghancurkan anak buahku, maka aku akan membalaskan dendamnya Ge Fei!"

"Biar aku yang berhadapan denganmu!" Tiba-tiba suara lembut mendatangi dan orang yang bersuara itu langsung berdiri di samping Xi Feng.

Pemilik suara lembut itu adalah Zhang Linjun yang kultivasinya berada di level 9 alam Qi Kong. Dia bahkan langsung menyalakan kultivasinya menciptakan Aura yang sangat kuat seperti akan siap untuk membelenggu tubuh Zhong Li dan menghancurkan kultivasi Zhong Li.

"Aku tidak memiliki masalah denganmu. Sudah kubilang berkali-kali, Zhang Linjun, kalau aku tidak memiliki masalah denganmu. Aku hanya memiliki masalah dengan Xi Feng dan bukan denganmu. Kultivasimu berada jauh di atasku. Jangan menindasku dengan levelmu yang tinggi."

Zhang Linjun mendengus dan berkata, "kamu memilih untuk berurusan dengan orang yang lebih lemah darimu, jadi apa bedanya aku denganmu, hah!"

"Tentu saja berbeda. Karena kamu hanyalah murid tamu di sekte ini sementara aku dan Xi Feng adalah sama-sama murid resmi sekte luar di sekte ini. Jadi, aku dan Xi Feng bisa saja setiap saat melakukan latih tanding, tapi aku tidak bisa melakukan itu denganmu, karena kamu hanyalah murid tamu di sekte ini." Zhong Li berusaha untuk memutar balikan kata.

"Bilang saja kamu takut! Tidak perlu mencla-mencle seperti itu!"

"Aku tidak takut. Aku sama sekali tidak takut." Zhong Li menggeleng-gelengkan kepalanya. Matanya mencorong tajam ke arah Xi Feng, orang yang sangat dia benci itu.

"Kalau begitu, kamu cuma anjing pengecut!" Zhang Linjun menoleh ke arah Xi Feng. "Xi Feng, ayo kita pergi." Dengan mesranya, Zhang Linjun langsung memegang tangan Xi Feng untuk di bawanya menuju ke arah rumah kecil tempat Xi Feng tinggal.

Melihat sikap mesra Zhang Linjun kepada Xi Feng, Zhong Lee semakin marah, tapi dia tidak berani menyerang Xi Feng, karena Xi Feng berada dalam perlindungan Zhang Linjun.

Xi Feng sendiri membiarkan dirinya dibawa pergi oleh Zhang Linjun hingga akhirnya dia dan Zhang Linjun tiba di sebuah hutan, puluhan mil di bawah Markas Sekte Luar Sekte Alam Agung.

Di hutan itu ada sebuah pohon besar, paling besar di antara pohon-pohon yang berada di hutan itu.

Dan di atas pohon raksasa itu terdapat sebuah rumah pohon, ke sanalah Zhang Linjun mengajak Xi Feng.

Setelah berada dalam rumah pohon, Zhang Linjun berkata, "kemana saja kamu selama beberapa hari ini?"

"Aku pergi ke kota untuk mencari beberapa keperluan tapi apa yang aku cari itu tidak kutemukan."

Zhang Linjun menatap Xi Feng. "Xi Feng, kamu tahu selama berhari-hari aku menangis. Menangis karena aku tidak mampu melindungi kamu. Aku yakin kamu sudah dilempar ke bawah jurang oleh Zhong Li. Itu kan yang terjadi? Kamu cuma berbohong karena kamu takut Zhong Li akan semakin marah kepadamu. Iya kan?"

Xi Feng buru-buru berkata, "itu tidak seperti itu. Aku betul-betul hanya pergi ke kota dan tidak didorong jatuh oleh Zhong Li."

"Sudahlah. Kalau kamu tetap berpegang kepada kata-katamu itu, aku hargai. Yang jelas, aku sangat bahagia karena kamu akhirnya muncul juga sebelum aku pergi. Karena sebenarnya, beberapa jam lagi aku harus pergi."

Mendengar itu wajah Xi Feng berubah. "Kamu mau pergi kemana? Bukankah kamu pernah bilang kepadaku kalau kamu harus belajar di sekte ini supaya kamu bisa melawan musuh-musuhmu. Iya kan?"

Zang Linjun menghela nafas dan berkata, "ya. Tapi aku tidak kunjung masuk ke dalam sekte dalam. Aku tidak bisa mendapatkan ilmu yang hebat di sekte luar ini. Pada dasarnya kultivasiku hanya berkembang sedikit saat di sekte luar ini, sementara musuhku pasti semakin dekat. Karena itu, aku sudah menyerah. Aku menyerah kepada nasibku."

"Apa maksudmu? Kalau memang kamu mempunyai musuh maka kamu harus berusaha. Satu bulan lagi akan diadakan seleksi besar untuk para murid sekte luar untuk masuk ke sekte dalam. Itulah kesempatanmu untuk masuk ke sekte dalam."

Zang Linjun menggelengkan kepalanya. "Aku tidak bisa menunggu saat itu karena musuhku akan segera datang kemari. Karena itu, aku terpaksa harus keluar sekte dan tidak bisa bersamamu lagi."

"Kalau begitu, aku akan menemanimu, Zang Linjun."

"Tidak. Lawan-lawanku sangat tangguh. Mereka berada di alam Yuanfu. Sesuatu yang tidak bisa kita lawan. Aku bagaikan semut di hadapannya. Walaupun aku menolak perjodohanku dengannya tapi aku tidak lagi mempunyai jalan lain untuk menolak."

Xi Feng sangat kaget mendengarnya, "jadi, musuh yang kamu bilang itu adalah tunanganmu sendiri?"

"Aku tidak pernah setuju untuk pertunangan dengannya, tapi aku dipaksa oleh orang tuaku dan para tetua di klan-ku. Satu-satunya yang bisa menghalangi aku untuk dinikahinya adalah, kalau kemampuanku sudah berada di atasnya. Sayang sekali hal itu belum terjadi dan aku terpaksa harus menyerah kepada takdirku untuk dinikahi olehnya."

"Apakah kamu tidak menyukainya?" tanya Xi Feng.

"Aku tidak pernah menyukainya karena sifatnya sangat sombong dan arogan juga kejam. Aku tidak suka dengan orang seperti itu apalagi aku menyukai orang lain." Zang Linjun menatap Xi Feng.

"Kalau begitu, kamu harus berjuang. Ajak orang yang kamu sukai itu untuk berjuang bersamamu, melawan tunangan yang tidak kamu sukai itu!"

Wajah Zang Linjun langsung berseri-seri mendengar kata-kata Xi Feng. Karena itu dia berkata, "kalau begitu, marilah kita berjuang bersama."

"Apa maksudmu? Harusnya kamu berjuang dengan orang yang kamu kasihi itu."

Zang Linjun tersenyum. "Karena orang yang aku kasihi itu adalah kamu. Cuma kamu yang aku cintai. Aku tak ingin berpisah darimu. Tapi nampaknya beberapa jam lagi kita harus berpisah."

Xi Feng sempat tertegun beberapa saat hingga dia berkata, "kalau memang kamu tidak menyukai tunanganmu itu, maka aku akan membantumu melawannya."

Zang Linjun menggeleng dan berkata, "walaupun kita berdua ada 10 orang, kita tetap tidak akan mampu menghadapinya. Aku tetap akan menjadi miliknya, tidak ada yang bisa aku lakukan. Tapi, aku bisa membuat dia tidak mendapatkanku seutuhnya."

"Apa maksudmu?" tanya Xi Feng penasaran.

"Walaupun nanti aku harus menyerahkan diriku kepadanya, tetapi aku ingin menyerahkan tubuhku untuk pertama kalinya kepada orang yang aku cintai, yaitu kamu." kata Zang Linjun sambil menatap Xi Feng dan memegang tangan Xi Feng.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Muh Darwis Lestari
Joss gandoss mantappp
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Kultivasi Awan Surga   1117 Memohon untuk Bertemu Master Sekte Zhang!

    Yu Disheng terkekeh, "Mulai sekarang, jika ada yang berani mengatakan Pelindung Feng kurang cerdas, mereka akan meminta pertanggungjawabanku.""Hehe, ini semua berkat nasihat bijak Pelindung Yu. Tanpa pengingatmu, aku tidak akan melakukan ini."Fong Xinghai mengungkapkan rasa terima kasihnya, "Tenanglah, Pelindung Yu. Aku akan segera berangkat untuk mengumpulkan lebih banyak Pelindung. Dalam beberapa hari, aku akan pergi ke Aula Api Ilahi dan memberi pengarahan kepada Master Sekte Zhang. Hu Fei dan Zhu Yuntong akan membayar mahal atas tindakan mereka—mereka tidak akan mati dengan mudah."Kebencian di matanya tampak hidup dengan sendirinya saat ia berbicara.Yu Disheng, melihat wajah Fong Xinghai yang dipenuhi kebencian, merasakan gelombang kepuasan dan tidak meragukannya. "Jika Hu Fei dan Zhu Yuntong tumbang, kau akan dipuji sebagai pahlawan oleh kami semua. Kami akan selamanya berhutang budi padamu," katanya sambil tersenyum.Fong Xinghai bangkit berdiri, "Aku tidak bisa diam lagi, P

  • Kultivasi Awan Surga   1116 Kesempatan Pertama Musuh!

    Tatapan Xi Feng tajam ke arah Fong Xinghai, gelombang niat membunuh membuncah dalam dirinya. Ia hampir saja melancarkan serangan telapak tangan yang menentukan untuk menghabisi nyawa Fong Xinghai. Namun, tiba-tiba teringat Ding Ruhong dan Yu Disheng yang bersekongkol bersama, memicu sebuah ide di benaknya."Kemarilah," Xi Feng memberi isyarat kepada Fong Xinghai.Namun, Fong Xinghai, setelah merasakan niat membunuh Xi Feng sebelumnya, tidak mau mendekat. Ia malah berlutut di tanah, membungkuk berulang kali sambil memohon, "Kakek Hu, Leluhur Hu, aku mengakui kesalahanku. Aku sungguh menyadari kesalahanku. Kumohon, ampuni nyawaku. Aku bersumpah akan bekerja keras seperti lembu atau kuda untuk membalas budi besarmu..."Xi Feng hampir tak percaya seorang pengecut seperti itu berhasil menjadi seorang kultivator Inti Emas. Ia hanya merasa jijik dan, enggan melanjutkan obrolan basa-basi, melangkah mendekat dan mencengkeram kerah baju Fong Xinghai. Saat ia melakukannya, matanya berkilat-kilat

  • Kultivasi Awan Surga   1115 Api Ilahi padam!

    "Saya mengerti sekarang," Yu Disheng mengungkapkan rasa hormat yang tulus. "Pelindung Ding, pandangan jauh Anda sungguh mengagumkan."Ding Ruhong tertawa kecil sebelum menambahkan, "Sejak pengorbanan Master Sekte Zeng di garis depan, Master Sekte Zhang telah mengabdikan dirinya untuk mempelajari Api Surgawi, mengesampingkan urusan duniawi. Sebagai pelindung utama sekte, saya bertanggung jawab untuk mengelola urusan Sekte Awan Merah. Namun, saya hanyalah seorang pria dan hanya dapat melakukan sedikit hal. Saya akan mengandalkan bantuan Anda dalam banyak hal di masa depan, Pelindung Yu, dan saya harap Anda tidak akan menolak ketika saatnya tiba."Menangkap makna tersirat di balik senyum Ding Ruhong yang penuh arti, Yu Disheng berhenti sejenak sebelum memahami pesan yang tak terucapkan itu. Jelas bahwa Ding Ruhong sedang berusaha untuk memenangkan hatinya. Ia telah lama menyadari ambisi Ding Ruhong dan upayanya untuk menembus Tahap Inti Emas, mencapai status roh primordial, dan naik menj

  • Kultivasi Awan Surga   1114 Saksikan Saja dari Pinggir Lapangan!

    Para Pelindung menatap Xi Feng dan Lee Xue'er dengan tatapan penuh kebencian. Meskipun enggan, mereka tak punya pilihan selain pergi dengan kekalahan.Saat Ding Ruhong hendak pergi, ia merasakan sebuah pikiran ilahi dari belakang."Pelindung Ding, tunggu aku."Tak lama kemudian, Yu Disheng menyusul dan berjalan di samping Ding Ruhong."Ada apa, Pelindung Yu?" tanya Ding Ruhong.Yu Disheng berbicara dengan nada penuh kebencian, "Pelindung Ding, kita telah mengalami kemunduran besar hari ini. Kita tidak hanya gagal menghadapi mereka, tetapi juga berakhir lebih buruk dari sebelumnya. Apakah kita diharapkan untuk menerima penghinaan ini begitu saja?""Dan apa alternatif lain selain menerimanya?"Tatapan Ding Ruhong tampak sulit dipahami saat ia menjawab dengan tenang, "Master Sekte Zhang sudah memperingatkan kita. Ia bilang siapa pun yang mengganggu Hu Fei dan Zhu Yuntong di masa depan akan menghadapi murkanya. Apakah kau menyarankan kita menentang Master Sekte Zhang?""Kita tentu tidak i

  • Kultivasi Awan Surga   1113 Mohon Maaf dengan Tulus!

    "Saya merasa dirugikan dan meminta campur tangan Master Sekte Zhang untuk menegakkan keadilan bagi diri saya dan Kakak Senior Zhu," ujar Xi Feng dengan penuh hormat."Kakak Senior Zhu dan saya telah menghadapi kematian demi Sekte Awan Merah di Pegunungan Awan Biru, dan telah berulang kali mendapatkan penghargaan. Kami telah melewati masa-masa sulit dan cukup beruntung menemukan api iblis.Karena yakin itu akan bermanfaat bagi Anda, kami bergegas kembali untuk mempersembahkannya. Namun sekembalinya kami, kami disergap oleh banyak Pelindung atas keluhan-keluhan kecil yang telah lama saya abaikan. Diserang oleh begitu banyak orang, menghadapi permusuhan dari diri kami sendiri alih-alih binasa di tangan musuh atau dalam pencarian 'Api Surgawi'—sungguh menyesakkan. Saya mohon kepada Anda, Master Sekte Zhang, untuk memperjuangkan tujuan kami agar saya dapat merasa tenang untuk terus mencari Api Asing untuk Anda.""Sungguh tercela," raut wajah Master Sekte Zhang Yueshan meringis saat ia me

  • Kultivasi Awan Surga   1112 Zhang Yueshan!

    Permusuhan mereka terhadap Zhu Yuntong bukan hanya bermula dari ketidakmampuannya menggunakan Api Ilahi Awan Merah, yang menandainya sebagai seorang bidah, tetapi juga dari alasan penting lainnya: tindakan Chiang Dongwen yang dominan.Perlindungannya yang teguh terhadap Zhu Yuntong telah mengasingkan banyak orang. Namun, mengingat kultivasi dan kekuatan Chiang Dongwen yang luar biasa, mereka bukanlah tandingannya. Terlebih lagi, hubungan baiknya dengan Patriark membuat mereka tak berdaya, memendam kebencian dalam diam.Dengan kematian Chiang Dongwen, perisai Zhu Yuntong pun lenyap, dan mereka dengan bersemangat memanfaatkan kesempatan untuk melampiaskan amarah mereka yang terpendam. Bahkan jika Zhu Yuntong membuktikan ortodoksinya, mereka akan dengan mudah mengarang dalih lain untuk pembalasan.Senyum sinis Lee Xue'er memecah ketegangan, "Jika kau mencari balas dendam, majulah. Dengan berat hati aku akan mengantarmu ke Jalan Mata Air Kuning untuk melanjutkan dendammu terhadap guruku,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status