“Sekarang sudah selesai.” Xiaoxiao menghilang, dan muncul lagi di hadapan Xiao Tian. Dia berjingkrak-jingkrak layaknya gadis kecil. Sikapnya barusan yang terlihat berwibawa seolah-olah itu hanya mimpi. “Xiao Tian, karena aku sudah menyelamatkanmu, sekarang posisi kita terbalik. Kamu bukan lagi kakakku, aku kakaknya, dan kamu adiknya.” Xiao Tian masih tidak bisa mencerna kenyataan ini. “Xiaoxiao, apakah benar ini kamu?” “Hmmm, jika ini bukan aku, apakah kamu pikir aku adalah hantu? Tapi apa barusan? Xiaoxiao? Bukankah sudah ku katakan, aku kakaknya, jadi kamu harus memanggilku kakak perempuan,” ucapnya sambil cemberut. “Adik, aku akan membawamu ke tempat lain, sekarang ikut bersamaku.” Melihat wajah Xiao Tian yang masih dipenuhi kebingungan. Xiaoxiao langsung memegang tangan Xiao Tian, lalu terbang melintasi banyak bintang. Sepanjang jalan, Xiao Tian berusaha merasakan aura Xiaoxiao, tapi tidak peduli seberapa keras dia mengamati, Xiao Tian tidak bisa merasakan ranah Xiaoxiao.
Mata Xiao Tian merah karena darah mulai merembes keluar. Dia berjuang bertarung dengan hatinya. Pergi, atau mati bersama. Ucapan Leihuo Dashi tidak salah, dia juga menyadarinya. Namun, dia juga tidak ingin meninggalkan Azure Dragon dan Phoenix Api. Apalagi kematian mereka demi melindunginya. Beban itu terlalu menyesakkan dadanya. Namun, saat Xiao Tian akan membuat keputusan, dan serangan Kaisar Dewa Qilin siap mengakhiri pertarungan. Tiba-tiba sebuah tekanan yang mengerikan menelan semuanya. Menghentikan Kaisar Dewa Qilin. Seseorang berdiri di hadapan Kaisar Dewa Qilin, dia hanya menjentikkan jarinya, tapi Kaisar Dewa Qilin yang sangat mendominasi langsung terpental jauh puluhan ribu mil. Melihat kemunculan orang itu secara tiba-tiba, yang paling terkejut diantara semuanya adalah Xiao Tian. Wajahnya benar-benar dipenuhi kejutan yang luar biasa. “Xiaoxiao.” Ya, yang muncul menahan serangan Kaisar Dewa Qilin bukanlah Kaisar Pedang Surgawi, atau orang dari Klan Xiao. Melainkan gad
Keduanya bergerak bersamaan. Naga dan burung abadi melesat seperti dua cahaya berbeda, satu biru pekat, satu merah menyala, menyilang di udara menuju Kaisar Dewa Qilin. Xiao Tian mengepalkan tangannya, dia benar-benar marah terhadap dirinya sendiri. Satu karena kecerobohannya, dua karena dia terlalu lemah. Namun, dia tidak pergi, jika mereka berdua mati, dia lebih memilih mati bersama daripada menyaksikan rekannya mati begitu saja. Saat Xiao Tian menatap keduanya, sebuah ledakan terjadi. BOOOOM!!! Benturan pertama terjadi. Azure Dragon melayangkan cakar raksasanya. Kaisar Dewa Qilin mengangkat tangannya, menahan cakar Azure Dragon dengan telapak yang dilingkupi cahaya emas. Tubuhnya tidak bergeser sedikit pun, meski gelombang kejut yang dihasilkan membelah lautan di bawah mereka menjadi dua jurang raksasa yang memperlihatkan dasar laut. Ratu Phoenix Api menukik dari atas, sayapnya mengiris udara. Dari setiap ayunan sayapnya, lahir badai api merah yang membungkus langit, mencipt
Xiao Tian mengakui dia ceroboh, dia tidak berharap dalam tubuh Qiu Chanfeng ada formasi pelindung. Bahkan tidak hanya ada formasi pelindung, tapi ada juga formasi teleportasi. Tubuh Xiao Tian yang masih terikat oleh energi dari tubuh Qiu Chanfeng membuat udara di sekelilingnya terasa berat. Lalu, dia tiba-tiba merasakan tekanan yang lebih mengerikan. Tekanan itu seperti gelombang tak kasat mata yang menekan tulang dan jiwa sekaligus. Ketika dia menatap ke udara, matanya menangkap pemandangan yang membuat napasnya sedikit tertahan, Kaisar Dewa Qilin sudah berdiri dengan gagah di udara, auranya menelan seluruh cakrawala. Tubuh Qiu Chanfeng melayang ke sampingnya, seperti anak panah yang kembali ke busurnya, membiarkan Xiao Tian sendiri di tengah lautan. “Bocah, kamu memang sangat berbakat. Tapi ingat, sebelum kamu, ada jenius lain di Klan Xiao, yaitu Xiao Quantian. Dia lebih berbakat darimu. Tapi karena dia terlalu berbakat, dan terlalu berani, dia mati dalam usia muda. Sekarang nasi
“Nak, kali ini turunkan ego mu. Jika kamu tidak menerima perlakuan Kaisar Dewa Qilin terhadapmu, kamu harus membalasnya dengan kekuatan mutlak, tidak menggunakan anaknya, dan tidak melibatkan nyawa banyak orang.” Leihuo Dashi mencoba menasihati. “Dan harus kamu ingat, kekuatan Kaisar Dewa Qilin tidak sesederhana peringkat 15 Kaisar Dewa Tertinggi, kekuatannya jauh dari itu. Alasannya dia tidak menundukkan Kaisar Dewa Pedang Surgawi dengan kekuatan, karena mempertimbangkan formasi pedang di tempat ini yang ditinggalkan leluhur Rumah Suci Pedang Surgawi. Sebagai ahli formasi, seharusnya kamu bisa mengetahui itu.” Kata-kata itu menancap di benak Xiao Tian, membuat dadanya seperti dipenuhi bara yang membakar dari dalam. Harga dirinya menolak tunduk, tapi logika memaksanya menghitung setiap konsekuensi yang akan datang. Namun, sebelum ia mengambil keputusan, tubuh Qiu Chanfeng tiba-tiba bergetar hebat. Dari pori-porinya, cahaya menyembur seperti aliran air mendidih yang pecah dari dasar
Di tribun, banyak penonton yang terpaksa berlutut agar tidak terhempas. Beberapa wajah menjadi pucat pasi, tubuh mereka dipaksa tunduk oleh beratnya benturan aura itu. Dada mereka sesak, napas mereka terasa seperti disedot keluar. Akhirnya, semua yang ada di sana menyadari satu hal, di hadapan seorang Kaisar Dewa Tertinggi peringkat 15, mereka hanyalah butiran debu yang bisa dilenyapkan kapan saja, tanpa meninggalkan bekas sedikit pun. “Kaisar Dewa Qilin, apakah ini sikap yang harus dimiliki seorang penguasa galaksi?” tanya Kaisar Pedang Surgawi, berdiri tegak dengan tangan yang masih mengeluarkan sisa riak kekuatan dari benturan tadi. “Kaisar Pedang Surgawi, kamu berani menghalangiku. Apakah kamu bertujuan untuk berperang denganku?!” balas Kaisar Dewa Qilin, suaranya mengandung ancaman yang menggema bersama aura yang belum sepenuhnya padam. “Kamu benar-benar tidak bisa berpikir jernih. Tian Xiao adalah anggota Klan Xiao. Jika kamu membunuhnya di sini, bukan hanya Klan Qilin Totem