Share

CH-550

last update Dernière mise à jour: 2025-06-05 12:20:15

BOOM!!!

Ledakan aura pembunuh Xiao Tian jauh lebih mengerikan daripada aura pembunuh gabungan jutaan orang. Aura pembunuh Xiao Tian bukan aura yang hanya bisa dirasakan tapi tidak terlihat. Aura pembunuh bahkan membentuk kabut hitam, dan juga nafsu pembunuh dari orang-orang yang telah dibunuh Xiao Tian. Mereka ikut muncul sebagai bayangan samar di balik kabut itu, berputar seperti roh gelap yang memekik dalam diam. Bayangan-bayangan itu bukan ilusi. Mereka nyata dalam bentuk yang tidak bisa dipahami. Setiap bayangan mengandung jejak kematian dari medan pertempuran yang telah dilalui Xiao Tian. Dan kabut itu meluas, seolah hendak menelan langit dan bumi.

WHOOSSHH!!!

BOOM!!!

Karena mereka kalah dalam hal aura pembunuh. Jutaan generasi muda melepaskan aura bela diri mereka. Tidak hanya itu, bahkan mereka rela mengekspos keterampilan yang akan mereka jadikan kartu truf. Cahaya berwarna-warni menyala dari berbagai senjata, formasi, dan teknik bela diri yang mulai bergema di udara, meny
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé
Commentaires (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
makin seru
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Latest chapter

  • Kultivator Inti Semesta   CH-566

    Arena kembali sunyi. Yang tersisa hanyalah suara napas tercekat dari para penonton.WHOOSSH!BAANG!Xiao Tian tiba-tiba muncul di hadapan Hong Feng, tinjunya sudah mendarat sempurna di perut lawannya. Tidak ada teriakan, tidak ada waktu untuk Hong Feng bereaksi. Kontak fisik terjadi dalam keheningan yang membekukan, namun daya hancurnya menghantam dengan brutal.Tubuh Hong Feng melengkung, napasnya terputus, matanya membelalak, dan wajahnya mengerut dalam rasa kaget yang tak sempat diteriakkan.Namun, saat Hong Feng terlempar, tubuhnya belum menyentuh tanah. Xiao Tian sudah menginjak udara. Detik berikutnya, dia kembali muncul di hadapan Hong Feng. Gerakannya lebih cepat dari lintasan terlempar tubuh lawannya.Kaki Xiao Tian sudah membentuk cambuk, menghantam punggung Hong Feng dengan kekuatan penuh.BOOM!Tubuh Hong Feng meluncur seperti komet jatuh, membentur arena beladiri dengan keras. Batu dan tanah terangkat, terpecah, dan menyebar ke segala arah. Ledakan dari benturan itu menya

  • Kultivator Inti Semesta   CH-565

    Melihat ribuan tangan yang terbuat dari tiga elemen, Xiao Tian tidak panik sama sekali. Dia justru memejamkan matanya. Udara seolah membeku sesaat, seakan waktu ikut menahan napas menyaksikan tindakan yang dianggap mustahil itu.Kemudian dia berjalan di udara, mengunjungi serangan itu secara langsung.BAANG! BAANG! BAANG! BAANG!Setiap telapak tangan yang datang disambut ayunan ringan, satu gerakan mengalir ke gerakan berikutnya. Xiao Tian menepisnya dengan mudah sambil berjalan santai, seolah-olah serangan itu tidak berarti apa-apa untuknya. Telapak tangannya tidak meledak dengan kekuatan kasar, namun bergerak dengan ketepatan yang membelah jalur energi serangan lawan.Tidak satu pun menyentuh tubuhnya, bahkan jejak tekanan pun tak menempel pada jubahnya. Angin di sekitarnya tetap tenang, tidak terpengaruh benturan hebat yang meledak di kanan kirinya. Jubahnya tak berkibar, wajahnya tak berkerut, dan langkahnya tak pernah goyah.Gerakannya tenang, tidak terburu-buru, seperti sedang m

  • Kultivator Inti Semesta   CH-564

    Senyum mengejek muncul di wajah Xiao Tian. “Hong Feng, lebih baik kamu menjadi seorang pejabat, jangan menjadi seorang kultivator! Karena itu lebih cocok untuk seseorang yang banyak bicara sepertimu!”Suara itu keluar dengan kejelasan yang mencabik harga diri lawan. Seolah tamparan pertama telah dilayangkan lewat kata-kata, bukan tangan.Tanpa menunggu balasan, Xiao Tian memutar kepalanya, menatap ke arah Xiao Hu. “Tetua, apakah pertandingan sudah bisa dimulai?”“Setelah namamu muncul, pertandingan sudah dimulai!” jawab Xiao Hu singkat, padat, dan jelas.Xiao Tian mengangguk tipis. Gerakan kecil itu membawa makna berat, seolah menyimpulkan bahwa segalanya sudah melewati batas wajar.“Berarti aku telah membuang waktu terlalu lama untuk mendengarkan ocehannya!”WHOOSSHH!!!Tanpa tanda peringatan, tubuh Xiao Tian menghilang dari tempatnya. Sebagian besar penonton hanya melihat bayangan samar, sisanya bahkan tak menyadari bahwa dia telah bergerak. Hanya para pengamat tingkat tinggi yang s

  • Kultivator Inti Semesta   CH-563

    Xiao Hu menatap 130 peserta di arena beladiri. Tatapannya tajam, tegas, membawa tekanan tak kasat mata yang menyelimuti seluruh tempat. Tidak ada yang berani bersuara, bahkan helaan napas terdengar jelas seolah waktu membeku.“Apakah kalian sudah siap?” tanyanya, suaranya menggema, menggetarkan udara dan membentur dinding-dinding arena dengan gema dalam yang menghentak dada.“Kami sudah siap,” jawab semua peserta serempak. Suara mereka menggema, serasi, mengguncang udara dan membuat seluruh tribun sunyi beberapa detik. Keserempakan itu menciptakan getaran tak terlihat yang menyebar cepat ke setiap sudut, seakan mengumumkan dimulainya sesuatu yang besar.Xiao Hu mengangguk mantap. Gerakannya perlahan namun mengandung otoritas yang tak bisa dibantah. Hanya dengan anggukan itu, seolah garis pemisah antara permainan dan kenyataan telah digaris tegas. Dia mengangkat tangannya, dan dari sela jubah lengan panjangnya, sebuah token dilemparkan ke udara. Token itu berputar lambat, memancarkan c

  • Kultivator Inti Semesta   CH-562

    Saat Xiao Tian masih mengobrol dengan Bai Ruochen, suara Xiao Jian terdengar lagi, lebih tegas, lebih berat, menggetarkan ruang di sekelilingnya. “Xiao Hu, kamu pimpin acara. Sekarang sudah saatnya kompetisi dibuka secara resmi!” Nada suara Xiao Jian kali ini mengandung tekanan tak terbantahkan. Suaranya tidak hanya terdengar di telinga, tapi seolah menekan langsung ke dada semua yang hadir di istana emas itu. Ruang yang megah mendadak terasa lebih hening, seolah menunggu instruksi berikutnya dengan napas tertahan. Xiao Hu, adalah adik Xiao Jian, dia langsung berdiri di udara menatap semuanya. Wajahnya penuh kewibawaan, tubuhnya tegap dan otoritasnya sangat terasa. Garis rahangnya tegas, tatapannya lurus ke depan tanpa goyah, menandakan bahwa dia bukan hanya sekadar pelaksana perintah, melainkan tokoh penting yang terbiasa memegang kendali. Kemudian dia menatap tiga puluh generasi muda Klan Xiao. “Kalian juga memasuki arena!” “Baik Tetua.” Jawaban serempak itu menggema dengan kek

  • Kultivator Inti Semesta   CH-561

    Setelah menyambut para tamu spesial, beberapa generasi muda Klan Xiao muncul di istana emas itu. Ada tiga puluh generasi muda dengan aura yang sangat kuat, aura mereka menyelimuti seluruh arena seperti gelombang energi yang tidak bisa dihindari. Setiap langkah mereka menimbulkan getaran ringan di udara, dan wajah mereka penuh dengan keyakinan dan kebanggaan. Setiap gerakan mereka menunjukkan bahwa mereka adalah para jenius yang dipersiapkan untuk menjadi pemimpin masa depan Klan Xiao. Langkah kaki mereka tidak tergesa, namun memiliki irama yang menggetarkan. Setiap sorot mata menyapu arena dengan rasa percaya diri yang tidak dibuat-buat. Aura keturunan langsung Klan Xiao terpancar jelas dari tubuh mereka, seperti sinyal tak terbantahkan akan garis keturunan murni yang mereka bawa. Bahkan sebelum pertarungan dimulai, sebagian penonton telah menggertakkan gigi, merasakan tekanan mental yang tak terlihat. Di singgasana utama, Xiao Jian memperhatikan mereka satu per satu. Tatapannya tid

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status