Share

Pura-pura Keramas

21

Keesokan paginya, Amira melangkah turun dari lantai dua dengan langkah pelan. Rambutnya basah terurai.

Semalam tidak ada satu pun kejadian mengesankan. Malam pertama yang indah bagi sebagian wanita, hanya ada dalam bayangan Amira semata.

Amira tidak berharap lebih dalam pernikahan ini, tepatnya takut berharap. Dia hanya akan melewati waktu satu tahun ini dengan mengikuti alurnya seperti air yang mengalir.

Amira melihat Aleesha yang berjibaku di dapur. Ia melangkah pelan menghampiri sahabatnya itu.

Aleesha menangkap kehadiran Amira dari ekor matanya. Dia pun menyambut kedatangannya dengan godaan khas bagi pengantin baru. Apalagi Aleesha melihat rambut panjang Amira basah pagi ini. Aleesha berpikir jika malam pertama mereka lanjar jaya.

"Cieeee ... Yang semalam ehem-ehem!" goda Aleesha pada Amira yang sudah berdiri di sampingnya.

"Ih, apaan sih," ujar Amira pura-pura tersipu malu dengan godaan Aleesha.

Padahal sebenarnya Amira hanya menuruti perintah Rendra untuk berkeramas pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status