Share

Satu Kumbang, Dua Bunga

"Suram amat deh muka lo, Ra!" seru Sita saat menghampiri rekan kerjanya di meja kantin.

Dia sudah memperhatikan raut wajah Amira sejak tadi yang terlihat seperti banyak menyimpan duka di sana.

Mereka sedang istirahat makan siang dan memilih untuk  tidak pergi keluar dan hanya pergi ke kantin.

"Si Yogi mana?" tanya Amira mengalihkan pembicaraan. Sita meletakkan nampan berisi menu makan siang dan minuman mereka di atas meja.

"Kayaknya doi keluar deh. Biasalah, janjian dia sama gebetannya," sahut Sita dengan sedikit uring-uringan.

"Ah, elah. Kenapa kamu nggak jujur aja sih kalau suka sama dia?" sindir Amira halus.

"Eh, enak aja masa' cewek yang harus nembak duluan, sih! Nggak banget, deh!" sergah Sita tak terima.

Amira terkekeh kecil. Setidaknya kehadiran Sita dapat membuatnya melupakan sejenak kemelut hatinya tentang pernikahan kontrak yang akan dija
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status