Share

Chapter 23

"Kenapa lo diem, Sa? Jawab dong pertanyaan gue? Ngapain lo mau ngurusin hidup Mayang?" Nada suara Sena mulai naik beberapa oktaf. Mayang mengernyit putus asa. Suara Sena semenggelegar ini. Mustahil rasanya kalau penghuni rumah tidak mendengarnya. 

Mayang gugup. Ia takut kalau keadaan jadi tidak terkendali. Sepertinya Sena marah sekali. Posisi tubuhnya menegang. Kedua kakinya sedikit terbuka dan lengan bersedekap. Mayang curiga, kalau Sena telah mendengar sebagian besar pertengkarannya dengan Mahesa. Karena sorot mata Sena tampak lain. Sena terlihat seperti ingin mencabik-cabik sesuatu. 

Mahesa tidak menjawab. Tetapi gestur tubuhnya tidak kalah tegang dengan Sena. Kedua telapak tangannya terkepal erat di sisi tubuh. Aura permusuhan juga terang-terangan diperlihatkan Mahesa. Ia sengaja menghadirkan smirk tipis penuh penghinaan pada Sena. Kedua laki-laki di depannya ini seakan lupa kalau sesungguhnya mereka berdua adalah ipar.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mardiati Badri
finally... everyone knows
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status